Sejak 2023, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 1.091 bayi meninggal dunia, termasuk 238 bayi yang baru lahir.
Konflik ini menciptakan krisis kemanusiaan yang menghancurkan, dengan blokade total yang memperburuk kondisi penduduk. Kekurangan makanan, obat-obatan, dan cuaca ekstrem memperparah penderitaan, terutama bagi bayi dan anak-anak.
Di bawah ini, Popmama.com merangkum soal hampir 1.100 bayi meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak 2023.
Lebih dari 1.091 Bayi Kehilangan Nyawa
Reuters.com/Mohammed Salem
Dalam lebih dari setahun terakhir, konflik di Jalur Gaza telah menewaskan 1.091 bayi, termasuk 238 bayi yang baru lahir.
Serangan udara yang masif tidak hanya menghancurkan bangunan tetapi juga merenggut nyawa mereka yang tak berdosa. Bayi-bayi ini bahkan tidak memiliki kesempatan untuk memahami dunia, apalagi melarikan diri dari ancaman.
Angka ini hanya sebagian kecil dari total korban jiwa yang mencapai lebih dari 45.550 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Situasi ini menunjukkan betapa tragisnya dampak perang yang tidak mengenal perbedaan usia atau kepolosan.
Serangan ke Wilayah Padat Penduduk
Reuters.com/Mohammed Salem
Gaza adalah salah satu wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Dengan luas wilayah yang terbatas dan populasi yang besar, serangan yang ditujukan ke area ini hampir pasti mengenai warga sipil.
Rumah-rumah, sekolah, dan bahkan fasilitas kesehatan menjadi sasaran bom dan peluru. Anak-anak, termasuk bayi, sering kali terperangkap di bawah reruntuhan tanpa kesempatan untuk diselamatkan.
Kepala UNRWA bahkan menyebut Jalur Gaza sebagai "kuburan bagi anak-anak", mencerminkan betapa rentannya mereka dalam situasi ini.
Editors' Pick
Blokade Total Memperburuk Kondisi
Reuters.com/Mohammed Salem
Selain serangan fisik, blokade total yang diberlakukan Israel terhadap Gaza membuat situasi menjadi semakin kritis. Bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya hampir tidak dapat masuk ke wilayah tersebut.
Akibatnya, bayi-bayi yang selamat dari serangan langsung harus menghadapi ancaman kelaparan, dehidrasi, dan kurang gizi.
Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa ribuan bayi mengalami kondisi kesehatan yang memburuk setiap hari karena tidak adanya pasokan medis. Situasi ini menjadikan setiap menit begitu berharga bagi nyawa mereka.
Cuaca Ekstrem Memperparah Derita Warga Gaza
Reuters.com/Anas al-Shareef
Selain konflik dan blokade, cuaca ekstrem menjadi ancaman tambahan bagi warga Gaza. Pada akhir Desember 2024, tujuh orang, termasuk enam bayi, dilaporkan meninggal dunia karena cuaca dingin yang menggigit.
Blokade yang menghalangi masuknya bahan bakar untuk pemanas menyebabkan banyak keluarga, terutama mereka yang tinggal di tenda pengungsian, tidak memiliki perlindungan dari suhu rendah.
Bayi-bayi yang baru lahir menjadi yang paling rentan karena tubuh mereka belum mampu mengatur suhu dengan baik di tengah kondisi lingkungan yang keras.
Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata
Pinterest.com
Organisasi internasional, termasuk UNICEF dan PBB, telah berulang kali menyerukan gencatan senjata untuk menghentikan penderitaan warga sipil di Gaza.
Namun, hingga kini, serangan belum berhenti. Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak penghentian konflik diabaikan, memperlihatkan betapa rumitnya diplomasi internasional dalam menangani situasi ini.
Gencatan senjata adalah kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan bayi-bayi dan anak-anak yang masih bertahan di tengah konflik yang brutal ini.
Langkah Hukum Melawan Pemimpin Israel
Pinterest.com
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa dunia mulai menuntut akuntabilitas atas tragedi yang terjadi di Gaza, meskipun upaya ini masih jauh dari memberikan keadilan bagi para korban, terutama bayi-bayi yang telah kehilangan nyawa mereka.
Masa Depan Anak-Anak Gaza yang Gelap
euronews.com/Saskia O’Donoghue
Anak-anak Gaza yang selamat dari konflik ini menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar telah hancur akibat perang yang berkepanjangan.
Banyak bayi yang kehilangan orangtua mereka dan kini hidup tanpa perlindungan. Situasi ini menciptakan generasi yang tumbuh di tengah trauma dan kehilangan, tanpa jaminan kehidupan yang lebih baik.
Itu tadi soal hampir 1.100 bayi meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak 2023. Kita doakan semoga konflik di Gaza bisa segera berakhir.