Pusar Bayi Berair, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Pusar bayi berair menandakan adanya sebuah infeksi pada pusarnya, Ma

5 April 2024

Pusar Bayi Berair, Ini Penyebab Cara Mencegahnya
Freepik/yanalya

Saat Mama menjumpai pusar bayi mengeluarkan bau, sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu hal yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, ketika bau pada pusar bayi muncul disertai dengan keadaan berair, bisa jadi si Kecil sedang terkena infeksi. 

Pusar bayi yang terinfeksi tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena kondisi ini dapat membahayakan kesehatan si Kecil. Oleh karenanya, Mama harus lebih jeli mengenali berbagai gejala infeksi pada pusar si Kecil. 

Berikut ini Popmama.com  akan memberikan ulasan bagi Mama terkait penyebab dan cara mengatasi pusar bayi berair. Yuk, cari tahu bersama! 

Kenapa Pusar Bayi Berair?

Setelah bayi dilahirkan, biasanya tali pusar akan lepas pasca 10 - 14 hari bayi dilahirkan. Lepasnya tali pusar ini akan meninggalkan sisa benjolan daging yang layu dan kering pada pusar bayi. 

Daging yang layu ini memang terkadang akan menyebabkan bau pada pusar bayi. Selama kondisinya tidak menunjukkan gejala infeksi, sebenarnya hal ini masih normal. Tali pusar sendiri berfungsi untuk menyuplai oksigen dan nutrisi pada bayi dalam kandungan.

Namun, jika pusar bayi bau dan berair, tandanya terdapat sebuah infeksi pada saat pelepasan tali pusarnya. Infeksi dapat disebabkan oleh kontaminasi bakteri atau jamur selama proses persalinan dan pemotongan tali pusar.

Jenis Penyebab Infeksi pada Pusar Bayi

Jenis Penyebab Infeksi Pusar Bayi
Pexels/Vidal Balielo Jr.

Tak hanya berair, pusar bayi yang terkena infeksi akan bau dan menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Berikut ini beberapa jenis infeksi penyebab pusar bayi menjadi berair dan bau:

Editors' Pick

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur adalah salah satu penyebab umum yang mengakibatkan pusar bayi menjadi bau dan berair. Biasanya jamur yang menginfeksi pusar bayi adalah jenis jamur candida albican. 

Jamur candida albican akan tumbuh subur di area kulit yang lembab dan hangat. Untuk itu, guna menghindari infeksi jamur ini, Mama harus menjaga pusar si Kecil agar tetap kering. 

2. Infeksi bakteri

Tak hanya jamur, infeksi pada pusar bayi juga dapat disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan pusar bayi menjadi bengkak, nyeri, dan mengeluarkan nanah. Infeksi bakteri akan membuat pusar si Kecil mengeluarkan bau busuk.

Untuk menghindari terjadinya infeksi bakteri, Mama harus memastikan pusar bayi tetap kering dan bersih. Sebab, bakteri dapat berkembang pada pusar yang lembab karena keringat atau endapan sabun dan kotoran lainnya.

3. Patent urachus

Kondisi tabung urachus yang tidak dapat menutup dengan baik akan sebabkan pusar bayi menjadi basah, berair, dan bau. 

Kondisi ini dikatakan serius karena tabung urachus sendiri adalah tabung kecil yang menghubungkan kandung kemih si Kecil ke tali pusarnya saat dalam kandungan.

Gejala Infeksi pada Pusar Bayi

Gejala Infeksi Pusar Bayi
Freepik/krakenimagescom

Wajar jika Mama menemukan darah pada pangkal daging layu sisa tali pusar yang tertinggal. Hal tersebut masih normal dan merupakan tanda sisa tali pusar akan segera lepas.

Mengutip Healthline, Mama harus waspada saat bayi alami beberapa gejala ini:

  • Demam
  • Kemerahan dan bengkak pada bagian pusar
  • Bayi merasakan gatal pada pusarnya
  • Keluar cairan berwarna kekuningan atau nanah berwarna hijau
  • Tercium bau pada area pusar
  • Bayi rewel, tidak nyaman, dan sangat mengantuk

Jika si Kecil menunjukkan gejala-gejala di atas, tandanya si Kecil mungkin sedang alami infeksi pada pusarnya. Segera membawanya ke dokter sebelum terlambat, Ma!

Cara Mencegah Infeksi pada Pusar Bayi

Cara Mencegah Infeksi Pusar Bayi
Freepik/jcomp

Mengutip dari The Journal of Medicine, menjaga pusar tetap kering adalah cara yang mudah, aman, dan paling efektif untuk mencegah infeksi pada pusar bayi yang dapat sebabkan pusarnya berair.

 Mama juga dapat melakukan beberapa langkah ini untuk menjaga pusar bayi tetap kering agar terhindar dari infeksi:

  • Cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh area pusar bayi.
  • Usahakan ujung luka bekas tali pusar yang lepas jangan sampai basah.
  • Gunakan spons mandi yang lembut untuk membersihkannya, akan tetapi hindari membersihkan bagian ujungnya agar tidak lembab.
  • Lipat ujung popok bagian atas agar sirkulasi udaranya baik sehingga tidak lembab dan tidak mengenai pusar bayi.
  • Bersihkan secara perlahan semua kotoran yang terkumpul pada pusar bayi dengan kasa yang dibasahi air.

Selain beberapa cara di atas, Mama juga dapat melakukan metode skin to skin bersama si Kecil untuk menghindari infeksi pada pusarnya. 

Sebab, menurut Journal of Epidemiology, bayi yang melakukan metode skin to skin memiliki kemungkinan sekitar 36% lebih kecil terkena infeksi tali pusar dibandingkan dengan bayi yang tidak melakukan metode tersebut.

Nah, itu tadi ulasan terkait pusar bayi berair, penyebab dan cara mengatasinya. Yuk, jaga terus kebersihan dan keadaan pusarnya tetap kering. 

Baca juga:

The Latest