8 Penyebab Bayi Sering Kentut, Apakah Harus Khawatir?
Apakah si Kecil juga sering kentut, Ma?
29 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua baru, Mama mungkin merasa heran mengapa bayi sering bersendawa, kentut, atau pun buang air besar. Bahkan terkadang jumlah gas yang dikeluarkan setiap jam dapat membuat Mama khawatir apakah bayi baik-baik saja.
Sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga menyebabkan banyak gas terperangkap di usus dan dikeluarkan melalui kentut. Namun selain sistem pencernaan yang belum sempurna, ada alasan lain yang harus diwaspadai, Ma.
Dengan mengetahui alasannya, Mama dapat mengambil tindakan dengan cepat dan tepat. Untuk membantu Mama, Popmama.com mengulas beberapa alasan mengapa bayi sering kentut.
Bayi Sering Kentut, Normalkah?
Sistem pencernaan bayi belum sempurna dan tumbuh dengan lambat. Ketika bayi menyusui atau mengonsumsi makanan padat, sistem pencernaannya tidak memecah makanan dengan benar.
Akibatnya, gas terperangkap di usus sehingga menyebabkan rasa sakit ketika dilewati. Inilah sebabnya mengapa bayi kentut begitu banyak.
Ketika bayi tumbuh dan sistem pencernaannya matang, frekuensinya pun akan berkurang.
Editors' Pick
8 Alasan Lain Mengapa Bayi Sering Kentut
Selain dari pertumbuhan yang teratur, ada alasan lain mengapa bayi Mama sering mengeluarkan gas. Berikut beberapa alasan:
1. Ketidakseimbangan bakteri dalam tubuh
Bayi dilahirkan dengan usus yang benar-benar bersih, yang berarti mereka tidak memiliki probiotik. Bakteri baik dalam probiotik memproses nutrisi dalam makanan dan melengkapi enzim pencernaan.
Karena itu, bayi butuh waktu beberapa bulan untuk mencerna ASI dengan benar. Ini sering menyebabkan terjadi pembentukan gas yang berlebih. Setelah bayi mengambil 'bakteri baik' melalui menyusui dan sumber makanan, kentut yang berlebihan akan berhenti.
2. Posisi menyusui yang salah
Jika bayi mencoba mengimbangi pasokan ASI yang banyak, ia mungkin akan menelan banyak udara. Udara ini bisa membentuk gelembung di usus yang menyebabkan kentut yang berlebihan.
Salah satu cara untuk membantu bayi dalam situasi ini adalah beralih antara payudara satu dengan yang lain saat menyusui sehingga bayi tidak menelan udara berlebih. Mama juga dapat mencoba menempatkan bayi dalam posisi vertikal saat menyusui.
3. Mengonsumsi makanan padat untuk pertama kali
Banyak bayi menghasilkan banyak gas di tubuhnya ketika mereka diperkenalkan dengan makanan padat. Karena sistem pencernaan mereka belum matang dan hanya digunakan untuk ASI, pengenalan padatan memaksa saluran pencernaan mereka untuk bekerja lebih banyak. Ini mengarah pada pelepasan gas.
4. Sering menangis
Kehidupan di luar rahim dapat menjadi tantangan bagi bayi. Dan seiring bertambahnya usia, mereka menjadi peka terhadap dunia. Semua ini dapat membuat bayi tidak nyaman, membuatnya menangis tanpa henti. Itulah satu-satunya tanggapannya untuk segalanya. Menangis menyebabkan gas berlebih masuk ke dalam tubuhnya dan karenanya, bayi kentut berlebihan.
5. Mama memiliki banyak gas dan berefek ke bayi juga
Jika Mama mencium bau aneh pada kentut bayi, mungkin karena makanan yang Mama konsumsi. Misalnya, bawang putih, kembang kol, telur, asparagus, dan makanan kaya pati seperti kentang, nasi, roti, nasi, dan kentang dapat menyebabkan kentut bayi berbau.
Jika Mama khawatir bahwa makanan yang Mama makan menjadi penyebabnya, maka berhentilah mengonsumsi makanan ini setidaknya selama 3 hari.
6. Intoleransi laktosa
Alasan lain adalah karena bayi tidak toleran laktosa. Tubuh dewasa kita secara alami menghasilkan enzim 'laktase' untuk memecah gula seperti galaktosa dan glukosa. Tetapi kadang-kadang, tubuh bayi tidak mampu menghasilkan cukup laktosa untuk memecah gula-gula kecil ini sehingga menjadi intoleransi laktosa.
Laktosa yang tak terputus ini kemudian bergerak ke usus besar tempat berfermentasi dan diubah menjadi gas. Jadi dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi laktosa, bayi bisa menjadi rewel atau memiliki banyak gas.
7. Gastroesophageal Reflux
Ketika bayi muntah setelah menyusu, secara medis disebut GER. Seorang bayi yang mengalami refluks mengeluarkan air liur, cairan pencernaan, ASI, dan kadang-kadang muntah. Meskipun bayi tumbuh lebih besar ketika mereka berusia di atas enam bulan, jumlah meludah dan muntah yang tidak lazim dapat membuat anak menjadi rewel dan juga memiliki banyak gas.
8. Penggunaan antibiotik
Kadang-kadang bayi menderita infeksi yang memerlukan antibiotik. Antibiotik ini sering menghancurkan mikroflora di usus mereka. Ini menimbulkan perut kembung, kentut yang berlebihan dan kadang-kadang bahkan diare.
Walaupun semua faktor ini dapat menyebabkan kentut yang berlebihan, itu masih dianggap normal dan setelah bayi memperkuat kemampuan pencernaannya, perut kembung pun hilang.