5 Alasan dari Ahli Mengapa Bayi Butuh Waktu Lebih Lama untuk Tidur
Kok bayi malam makin segar dan semangat di malam hari ya?
4 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu bagian tersulit saat mengasuh bayi adalah membuatnya tidur lebih cepat di malam hari. Sebagian orangtua pasti pernah merasakan ini. Alih-alih mengantuk, bayi Mama malah segar dan ceria di malam hari dan tidur menjelang subuh.
Mama menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari cara agar bayi tertidur namun tidak berhasil. Padahal tidur yang berkualitas sangat diperlukan bagi tumbuh kembang bayi. Mama pun butuh tidur yang cukup agar bertenaga keesokan harinya.
Ada beberapa hal yang menarik mengenai bayi yang butuh waktu lebih lama untuk tidur di malam hari. Ini tidak ada hubungannya dengan pola asuh Mama ya. Jadi jangan berpikir kalau bayi tidak mau tidur itu artinya Mama gagal.
Popmama.com mengulas beberapa fakta mengenai pola tidur ini.
1. Salahkan trimester keempat
Bayi dilahirkan setelah 9 bulan atau lebih. Tidak seperti mamalia lain yang bisa berjalan sesaat setelah dilahirkan, bayi rapuh, tidak berdaya, dan sangat bergantung pada Mama. Banyak ahli percaya bahwa tiga bulan pertama kehidupan bayi harus diperlakukan sebagai "trimester keempat".
Pada trimester keempat ini bayi bayi membutuhkan lebih banyak kasih sayang atau butuh dimanja. Ini salah satu alasan mengapa bayi yang baru lahir sering terjaga atau terbangun di malam hari.
Darcia Narvaez, profesor psikologi di Universitas Notre Dame, mengatakan bahwa sistem bayi yang belum berkembang merupakan alasan mereka tidak tidur sepanjang malam selama berbulan-bulan setelah kelahiran.
"Bayi manusia dilahirkan 9 hingga 18 bulan lebih awal dibandingkan dengan mamalia lain," kata Narvaez. Bayi hanya memiliki sekitar 25 persen dari ukuran otak orang dewasa sehingga banyak sistem yang belum berkembang.
Editors' Pick
2. Evolusi
Narvaez juga menyalahkan evolusi karena fakta bahwa bayi adalah penidur ringan, mengutip gaya hidup pemburu-pengumpul, yang hidup dengan siklus tidur yang lebih pendek.
"Itu normal untuk memiliki periode bangun dan tidur pendek," Narvaez menjelaskan. "Dengan pemburu-pengumpul, mereka hanya tidur selama dua jam dan kemudian mereka bangun dan itu terjadi selama 24 jam penuh."
Teori lain adalah bahwa bayi berevolusi menjadi terjaga di malam hari sehingga orangtua mereka bisa menjaga mereka terhadap bahaya seperti binatang liar dan semacamnya.
"Kebutuhan evolusi untuk waspada selama tidur dan bangun dengan cepat memungkinkan manusia purba untuk beradaptasi dengan perubahan tantangan lingkungan sosial, psikologis dan emosional," Dr. James J. McKenna - seorang antropolog dari University of Notre Dame.
Peter Fleming, seorang profesor dari University of Bristol, menjelaskan bahwa sebagian besar bayi selalu berada di dekat orangtuanya. Maka bayi terprogram atau terbiasa untuk mengharapkan kontak manusia secara konstan, bahkan di malam hari.