Apa Perbedaan antara Susu Soya dan Susu Sapi?
Cek faktanya sebelum memberikan susu untuk bayi, Ma
28 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beragam susu di pasaran, misalnya susu sapi dan susu soya. Saat memilih susu untuk si Kecil, Mama pasti menggali informasi untuk menemukan susu yang paling tepat untuk si Kecil.
Susu soya dan susu sapi adalah jenis susu yang banyak dikonsumsi. Namun apakah bayi boleh mengonsumsinya? Apa perbedaan antara susu sapi dan susu soya?
Sebelum Mama memutuskan susu apa yang akan diberikan pada bayi, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang perbedaan antara susu soya dan susu sapi. Semoga informasi berikut ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.
Apa Itu Susu Soya?
Susu soya terbuat dari kacang kedelai yang dimasak, dan mengandung protein kedelai, gula alami atau tambahan, dan serat.
Meskipun kandungan nutrisinya dapat bervariasi dari satu merek ke merek lainnya, segelas susu soya berukuran 4 ons mengandung sekitar 40 kalori, 3 hingga 4 gram protein, 2 gram lemak, dan setengah gram gula.
Susu soya juga mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, dan kalium.
Kandungan Nutrisi Susu Soya
Susu soya juga merupakan sumber yang sangat baik untuk:
- Vitamin A,
- Vitamin B,
- Kalium,
- Kalsium,
- Retinol,
- Folat,
- Kolin.
Satu cangkir susu soya mengandung:
- Kalori: 100
- Protein: 7 gram
- Lemak: 4 gram
- Karbohidrat: 8 gram
- Serat: 1 gram
- Gula: 6 gram
Editors' Pick
Susu Soya dan Fitoestrogen
Susu soya mengandung senyawa yang disebut fitoestrogen, yang juga dikenal sebagai estrogen tanaman atau isoflavon. Meskipun ada laporan selama bertahun-tahun tentang kemungkinan fitoestrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara, penelitian lain menunjukkan bahwa isoflavon mungkin melindungi terhadap penyakit seperti kanker payudara, endometrium, dan prostat.
Mengenai laporan bahwa jumlah fitoestrogen yang berlebihan dapat memiliki efek hormonal pada anak-anak, Pediatrics menunjukkan bahwa tidak ada bukti bahwa isoflavon dalam soya memiliki efek negatif pada hormon atau perkembangan mereka.
Susu Soya dan Kalsium
Meskipun beberapa susu soya mengandung lebih banyak kalsium daripada susu sapi, susu soya juga mengandung senyawa alami yang disebut fitat, yang dapat mengganggu kemampuan bayi dan anak-anak untuk menyerap kalsium.
Jika bayi dan balita minum susu soya alih-alih susu sapi, tanyakan kepada dokter anak apakah Mama harus menambahkan makanan kaya kalsium lainnya seperti bayam dan sereal yang difortifikasi ke dalam makanannya.
Apa Itu Susu Sapi?
Susu sapi merupakan makanan dengan kandungan yang lengkap bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Makanan ini mengandung asam amino esensial, termasuk campuran kompleks lemak, karbohidrat, vitamin, juga mineral seperti kalsium, fosfat, dan vitamin B12.
Terdapat dua protein umum pada susu sapi, itu adalah kasein dan whey. Kedua protein tersebut membatu pembentukan massa otot yang efektif. Ketika pola makan anak terkontrol, produk susu juga dapat menyebabkan peningkatan penurunan lemak. Tidak jarang susu dan produk olahannya digunakan dalam pola diet sehat.
Susu sapi memiliki manfaat lainnya seperti membantu pertumbuhan tulang, mencegah gigi berlubang. Baik untuk penderita anemia, serta membantu menurunkan risiko terjadinya gangguan pada jantung.
Kandungan Nutrisi Susu Sapi
Susu sapi yang dikenal memiliki kandungan lemak yang tertinggi dari jenis susu lainnya.
Satu cangkir susu sapi memiliki 150 kalori, 12 gram karbohidrat dalam bentuk laktosa (gula susu), 8 gram lemak, 8 gram protein, lengkap dengan mineral dan vitamin B12, D, dan A.
Mengapa Bayi Membutuhkan Susu Formula Bayi dan Bukan Susu Sapi atau Susu Soya?
Banyak orangtua bertanya mengapa mereka tidak dapat memberikan susu sapi biasa kepada bayi mereka sebagai pengganti ASI atau susu formula. Ada dua alasan utama:
- Bayi tidak dapat mencerna susu sapi selengkap atau semudah mereka mencerna ASI atau susu formula bayi.
- Yang lebih penting, susu sapi bukanlah sumber nutrisi lengkap untuk bayi di bawah 1 tahun, karena tidak mengandung cukup nutrisi tertentu yang mereka butuhkan.
Bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh minum susu sapi, susu soya, atau susu nabati lainnya, dan hanya minum ASI atau susu formula (dengan sedikit air setelah mereka mulai makan makanan padat).
Susu sapi mengandung terlalu banyak protein dan mineral untuk dicerna oleh lambung bayi, dan sebagian besar susu nabati bukanlah sumber nutrisi yang dibutuhkan bayi sejak dini.
Antara usia 1 dan 5 tahun, dokter menyarankan agar bayi dan balita minum susu sapi dan air putih. Namun, susu soya yang diperkaya merupakan alternatif yang dapat diterima untuk susu sapi, karena kandungan nutrisinya setara.
Jadi, susu sapi dan susu soya sebaiknya tidak dikonsumsi oleh bayi hingga usianya mencapai 1 tahun, Ma. Sebelum usia 1 tahun, bayi sebaiknya minum ASI. Bila bayi tidak bisa mendapatkan ASI karena alasan tertentu, maka ia harus mengonsumsi susu formula.
Namun penting untuk diingat, Mama harus memberikan susu formula yang sesuai dengan kondisi bayi. Oleh karena itu, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter yang mengetahui kondisi bayi untuk menentukan susu formula apa yang cocok untuk si Kecil.
Itu penjelasan tentang perbedaan antara susu soya dan susu sapi. Semoga informasi di atas bisa membantu Mama dapat memilih susu untuk si Kecil, ya, Ma!
Baca juga: