Apakah Bayi Perlu Cek Kesehatan sebelum Ikut Mudik Lebaran?
Yuk, pastikan bayi bisa ikut mudik dengan nyaman dan aman, Ma!
24 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang Lebaran, sebagian keluarga melakukan perjalanan mudik Lebaran. Berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman merupakan hal yang menyenangkan. Terutama ketika ini menjadi acara mudik pertama si Kecil.
Namun sebelum melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, ada beberapa hal yang perlu Mama lakukan. Misalnya memastikan semua keperluan bayi terpenuhi agar mudik berjalan dengan lancar.
Salah satu yang perlu orangtua perhatikan adalah kesehatan si Kecil selama mudik. Nah, untuk itu, apakah bayi perlu cek kesehatan sebelum ikut mudik Lebaran? Sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran, yuk, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Editors' Pick
Apakah Bayi Perlu Cek Kesehatan sebelum Ikut Mudik Lebaran?
Bayi mungkin menghadapi risiko kesehatan yang sama seperti orang tua mereka selama mudik Lebaran. Tetapi konsekuensi kesehatannya bisa lebih serius. Misalnya, beberapa penyakit mungkin sulit dikenali pada bayi, terutama karena bayi belum bisa berbicara untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Karena itu, Mama disarankan untuk melakukan cek kesehatan pada bayi sebelum ikut mudik Lebaran.
Buat janji temu dengan dokter setidaknya 1 bulan sebelum Mama berangkat. Namun bila tidak sempat, Mama dapat melakukannya kapan saja sebelum libur. Dokter dapat membantu Mama mendapatkan vaksin, obat-obatan, dan informasi khusus untuk destinasi tertentu. Membahas rencana perjalanan dan aktivitas yang direncanakan dengan dokter memungkinkan mereka untuk memberikan saran dan rekomendasi yang lebih spesifik.
Pastikan bayi mendapatkan semua vaksin rutin terbaru. Vaksinasi rutin melindungi bayi dari penyakit menular seperti campak yang dapat menyebar dengan cepat dalam kelompok orang yang tidak divaksinasi.
Mama juga harus membuat rencana untuk hal-hal yang tidak terduga. Penting untuk merencanakan kejadian yang tidak terduga sebanyak mungkin. Melakukannya dapat membantu orangtua mendapatkan perawatan kesehatan yang berkualitas atau menghindari terdampar di tempat tujuan.
Beberapa langkah yang dapat Mama ambil untuk merencanakan kejadian yang tidak terduga adalah dengan mendapatkan asuransi perjalanan, mempelajari tempat mendapatkan perawatan kesehatan selama perjalanan, dan mengemas perlengkapan kesehatan perjalanan.
Kapan Orangtua Boleh Bepergian dengan Bayi?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi prematur dan bayi cukup bulan tidak boleh naik pesawat selama beberapa bulan pertama kehidupannya kecuali benar-benar diperlukan.
Naik pesawat dapat meningkatkan risiko bayi terhadap penyakit menular, jadi sebaiknya tunggu hingga sistem kekebalan tubuhnya sedikit lebih berkembang, atau hingga mereka menerima beberapa imunisasi awal, yang umumnya diberikan pada kunjungan usia 2 bulan, tetapi dapat diberikan setelah usia 6 minggu.
Bepergian dengan kereta api juga memiliki risiko yang sama. Perjalanan darat biasanya merupakan pilihan teraman untuk bayi baru lahir dan bayi. Pastikan untuk memasang carseat dengan benar dan beristirahatlah setiap beberapa jam, menurut AAP.
Tentu saja, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak sebelum merencanakan liburan apa pun dengan bayi.