Apakah Semua Tongue Tie Harus Diinsisi? Ini Kata Dokter

Dalam beberapa kasus, tongue tie bisa menyebabkan kesulitan menyusu pada bayi

20 Maret 2025

Apakah Semua Tongue Tie Harus Diinsisi Ini Kata Dokter
YouTube/paulthomasmd

Tongue tie (ankiloglosia) adalah kondisi yang terjadi sejak lahir yang membatasi rentang gerak lidah.

Pada kasus tongue tie, pita jaringan yang luar biasa pendek, tebal, atau kencang (frenulum lingual) mengikat ujung lidah ke dasar mulut. Bergantung pada seberapa besar jaringan tersebut membatasi gerakan lidah, hal ini dapat mengganggu proses menyusui.

Terkadang, lidah terikat mungkin tidak menimbulkan masalah. Beberapa kasus mungkin memerlukan prosedur pembedahan sederhana untuk memperbaikinya.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, diagnosa dan pembedahan tongue tie pada bayi mengalami peningkatan. Apakah semua kasus tongue tie harus dibedah? Selain itu, tidak adanya keseragaman diagnostik tongue tie dan kurangnya konsensus serta tatalaksana tongue tie membuat banyak variasi praktik klinis di seluruh dunia.

Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media yang bertajuk “Mengenal Tongue Tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue Tie Harus Diinsisi?”

Narasumber pada seminar ini adalah dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) serta dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) - Ketua Satgas ASI IDAI.

Informasi tentang apakah semua tongue tie pada bayi harus diinsisi sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini. Semoga bisa menambah wawasan, Ma.

Apa Itu Tongue Tie?

Apa Itu Tongue Tie
YouTube/paulthomasmd

Tongue tie merupakan kondisi sejak lahir di mana frenulum lidah (jaringan yang menghubungkan antara lidah dengan dasar mulut) lebih pendek atau tebal sehingga mengganggu gerakan lidah.

Gerakan lidah yang terbatas ini dapat memengaruhi proses menyusu, Ma. Karena tongue tie, bayi tidak dapat mengangkat atu menjulurkan lidahnya untuk perlekatan (latch) atau suckling (mengisap).

Editors' Pick

Apakah Tongue Tie pada Bayi Harus Diinsisi (Dibedah)?

Apakah Tongue Tie Bayi Harus Diinsisi (Dibedah)
YouTube/paulthomasmd

Menurut dr. Naomi, tidak semua tongue tie harus diinsisi atau dipotong. Lalu kapan tongue tie pada bayi harus dipotong dengan prosedur bedah?

Tongue tie harus diinsisi bila kondisi tersebut mengakibatkan bayi mengalami kesulitan menyusu yang tidak dapat diatasi dengan dukungan laktasi, Ma. Hal ini terjadi pada bayi dengan kondisi lingual frenulum tebal dan gerakan lidah yang terbatas akibat tongue tie.

Namun keputusan bedah pun harus dipertimbangkan dengan baik. Mama perlu berkonsultasi dengan dokter bila mengalami hal-hal berikut saat menyusui bayi:

  • Bayi sulit melekat atau latch,
  • Mengalami nyeri puting,
  • Pengosongan payudara yang terhambat,
  • Durasi menyusui lebih lama,
  • Bayi tampak tidak puas menyusu.

dr. Naomi menambahkan bahwa sebagian besar kasus tongue tie itu ringan dan tidak memengaruhi pemberian ASI dan tumbuh kembang bayi, Ma. Jadi, keputusan pembedahan ini perlu dipertimbangkan dengan baik. Bila pembedahan yang tidak diperlukan itu dilakukan maka bisa menimbulkan risiko bagi bayi, seperti pendarahan, infeksi, dan menimbulkan bekas luka. Kondisi ini justru mengganggu bayi.

Selain itu, tongue tie juga tidak menyebabkan speech delay ya, Ma.

Bagaimana Tongue Tie Menghambat Proses Menyusui?

Bagaimana Tongue Tie Menghambat Proses Menyusui
American Academy of Pediatrics

Pada bayi, tongue tie atau ankiloglosia menghambat gerakan lidah. Hambatan ini menyebabkan pelekatan terganggu, Ma. Pada akhirnya, bayi kurang mendapatkan ASI sehingga pertumbuhannya kurang adekuat.

Sedangkan pada ibu menyusui, tongue tie pada bayi menyebabkan pengosongan payudara terganggu, payudara mengalami pembengkakan,

Gesekan dari lidah bayi menyebabkan nyeri dan luka pada puting, karena itu, mama mungkin akan menghentikan menyusui lebih dini. Pada akhirnya, mama merasa gagal karena tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil.

Penanganan Tongue tie pada Bayi

Penanganan Tongue tie Bayi
Freepik

Ada 2 jenis tatalaksana tongue tie pada bayi, yaitu:

  • Konservatif, meliputi dukungan laktasi untuk mengatasi kesulitan menyusui serta penggunaan alat bantu “nipple shields”.
  • Pembedahan. Pembedahan dilakukan bila dukungan laktasi sudah dilakukan namun bayi masih mengalami kesulitan menyusu. Untuk dilakukan pembedahan, harus ada indikasi yang jelas. Dokter dan orangtua harus mendiskusikan perihal risiko dan keuntungan dilakukan atau tidak dilakukannya pembedahan.

Setelah dilakukan pembedahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Penting untuk dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai keefektifan bedah,
  • Meninjau ada atau tidaknya efek samping dari pembedahan,
  • Apakah ada gejala oral aversion pasca bedah,
  • Mama juga perlu mendapatkan pendampingan laktasi lanjutan,
  • Bayi perlu melakukan senam lidah,
  • Penggunaan obat topikal pada area insisi (area yang dibedah).

Bila Mama mengalami kesulitan menyusui, penting untuk diingat jika kondisi ini sering ditemukan pada periode post-partum (2 minggu setelah melahirkan). Jadi, konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi, ya. Tidak semua masalah menyusui disebabkan oleh tongue tie.

Jadi, tidak semua kondisi tongue tie harus diinsisi atau dibedah. Bila perlu dilakukan pembedahan, tindakan ini harus dilakukan dengan indikasi yang tepat oleh tenaga kesehatan yang kompeten ya, Ma.

Itu penjelasan tentang apakah semua tongue tie pada bayi harus diinsisi. Bila ini terjadi pada bayi mama, diskusikan dengan dokter, ya, Ma. Pastikan dokter dan orangtua mengambil keputusan yang tepat demi tumbuh kembang bayi.

Baca juga:

The Latest