Apakah Semua Tongue Tie Harus Diinsisi? Ini Kata Dokter
Dalam beberapa kasus, tongue tie bisa menyebabkan kesulitan menyusu pada bayi
20 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tongue tie (ankiloglosia) adalah kondisi yang terjadi sejak lahir yang membatasi rentang gerak lidah.
Pada kasus tongue tie, pita jaringan yang luar biasa pendek, tebal, atau kencang (frenulum lingual) mengikat ujung lidah ke dasar mulut. Bergantung pada seberapa besar jaringan tersebut membatasi gerakan lidah, hal ini dapat mengganggu proses menyusui.
Terkadang, lidah terikat mungkin tidak menimbulkan masalah. Beberapa kasus mungkin memerlukan prosedur pembedahan sederhana untuk memperbaikinya.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, diagnosa dan pembedahan tongue tie pada bayi mengalami peningkatan. Apakah semua kasus tongue tie harus dibedah? Selain itu, tidak adanya keseragaman diagnostik tongue tie dan kurangnya konsensus serta tatalaksana tongue tie membuat banyak variasi praktik klinis di seluruh dunia.
Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media yang bertajuk “Mengenal Tongue Tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue Tie Harus Diinsisi?”
Narasumber pada seminar ini adalah dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) serta dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) - Ketua Satgas ASI IDAI.
Informasi tentang apakah semua tongue tie pada bayi harus diinsisi sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini. Semoga bisa menambah wawasan, Ma.
Apa Itu Tongue Tie?
Tongue tie merupakan kondisi sejak lahir di mana frenulum lidah (jaringan yang menghubungkan antara lidah dengan dasar mulut) lebih pendek atau tebal sehingga mengganggu gerakan lidah.
Gerakan lidah yang terbatas ini dapat memengaruhi proses menyusu, Ma. Karena tongue tie, bayi tidak dapat mengangkat atu menjulurkan lidahnya untuk perlekatan (latch) atau suckling (mengisap).
Editors' Pick
Apakah Tongue Tie pada Bayi Harus Diinsisi (Dibedah)?
Menurut dr. Naomi, tidak semua tongue tie harus diinsisi atau dipotong. Lalu kapan tongue tie pada bayi harus dipotong dengan prosedur bedah?
Tongue tie harus diinsisi bila kondisi tersebut mengakibatkan bayi mengalami kesulitan menyusu yang tidak dapat diatasi dengan dukungan laktasi, Ma. Hal ini terjadi pada bayi dengan kondisi lingual frenulum tebal dan gerakan lidah yang terbatas akibat tongue tie.
Namun keputusan bedah pun harus dipertimbangkan dengan baik. Mama perlu berkonsultasi dengan dokter bila mengalami hal-hal berikut saat menyusui bayi:
- Bayi sulit melekat atau latch,
- Mengalami nyeri puting,
- Pengosongan payudara yang terhambat,
- Durasi menyusui lebih lama,
- Bayi tampak tidak puas menyusu.
dr. Naomi menambahkan bahwa sebagian besar kasus tongue tie itu ringan dan tidak memengaruhi pemberian ASI dan tumbuh kembang bayi, Ma. Jadi, keputusan pembedahan ini perlu dipertimbangkan dengan baik. Bila pembedahan yang tidak diperlukan itu dilakukan maka bisa menimbulkan risiko bagi bayi, seperti pendarahan, infeksi, dan menimbulkan bekas luka. Kondisi ini justru mengganggu bayi.
Selain itu, tongue tie juga tidak menyebabkan speech delay ya, Ma.