Tidak Hanya Lucu, Senyum Bayi Menunjukkan Perkembangan Uniknya
Senyum juga merupakan salah satu tonggak perkembangan bayi, Ma
29 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Senyum bayi, terutama yang pertama, adalah salah satu momen paling menyenangkan sebagai orangtua. Tapi kapan bayi tersenyum?
Bayi yang tersenyum tidak hanya manis dan enak dilihat, namun ini merupakan awal dari perkembangan sosial dan emosionalnya.
Percaya atau tidak, bayi mungkin sudah tersenyum jauh sebelum ia dilahirkan. Bayi dapat tersenyum sangat dini dalam kehidupan, bahkan dalam rahim, kata Mark Gettleman, M.D., seorang dokter anak dan pemilik Dr. Goofy Gettwell Pediatrics di Scottsdale, Arizona.
Senyum pertama ini tidak disengaja atau sebagai respons terhadap apa pun. Ini adalah senyum refleks, mirip dengan gerakan lengan dan kaki yang tersentak yang dialami tubuh bayi saat melewati proses pengujian peralatan, kata Dr. Gettleman.
Namun, tak lama kemudian, bayi akan memamerkan senyum "asli" pertamanya, dengan sengaja.
Yuk cari tahu tentang senyum pertama bayi di ulasan Popmama.com berikut ini.
Jenis Pengembangan: Sosial, Visual, Emosional
Senyum pertama bayi menunjukkan banyak hal tentang perkembangannya. Ini pertanda visinya telah membaik dan bayi bisa mengenali wajah. Otak dan sistem sarafnya telah cukup matang untuk menghilangkan senyum refleks. Dan bayi menyadari bahwa tersenyum adalah cara baginya untuk terhubung dengan orang lain.
Di sini bayi juga mulai menyadari perasaannya penting dan memiliki efek langsung pada orang-orang di sekitarnya. Dia akan tersenyum untuk mengungkapkan kesenangan, kegembiraan, kepuasan, dan kebahagiaan. Anggap itu cara dia berkata, "Mama melakukan pekerjaan dengan baik!"
Editors' Pick
Kapan Bayi Mulai Tersenyum?
Senyum refleks bayi a akan hilang pada saat ia berusia 2 bulan, dan senyuman pertamanya akan muncul di antara usia 1,5 hingga 3 bulan. Mama dapat mengetahui perbedaan antara refleks dan senyuman asli berdasarkan waktu dan durasi.
Umumnya, senyum refleks cenderung lebih pendek dan terjadi secara acak, ketika bayi sedang tidur atau lelah. Senyum yang sebenarnya, di sisi lain, terjadi sebagai respons terhadap sesuatu, seperti melihat wajah Mama atau mendengar suara nada tinggi saudara kandungnya, dan itu konsisten, Dr. Gettleman menjelaskan. Ketika itu benar-benar terjadi, Mama akan melihat emosi yang diungkapkan di mata bayi.
Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan yang dapat mendorong bayi tersenyum. Coba lakukan hal-hal ini:
- Sering-seringlah bicara dengannya (pastikan Mama memberinya waktu untuk "merespons"),
- melakukan kontak mata,
- tersenyum padanya sepanjang hari,
- membuat wajah atau suara lucu, meniru suara dan perilaku binatang,
- meniup perut bayi,
- bermain permainan ci luk ba.
Hanya saja, jangan berlebihan. "Bayi mengembangkan kemampuan untuk mengatur emosi mereka dan mungkin memalingkan muka jika terlalu banyak stimulasi," kata psikolog anak David Elkind, Ph.D., penulis Parenting on the Go: Birth to Six, A to Z. Jangan memaksakan bayi untuk bisa atau selalu tersenyum.