ASI Berwarna Bening, Apakah Aman Dikonsumsi Bayi?
Apakah hal ini perlu dikhawatirkan?
11 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI sangatlah menakjubkan. ASI bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Tidak hanya berubah dari kolostrum menjadi ASI matang selama beberapa hari pertama setelah melahirkan, tetapi komposisi ASI matang juga berubah sedikit selama setiap sesi menyusui atau memompa.
Warna ASI berubah-ubah, namun bila Mama memerah ASI dan ASI yang keluar itu bening, apakah aman untuk bayi? Mengapa ASI bisa bening alih-alih berwarna putih kekuningan?
Penjelasan tentang ASI berwarna bening, apakah aman dikonsumsi bayi sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Editors' Pick
ASI Berwarna Bening, Apakah Aman Dikonsumsi Bayi?
Meskipun sebagian besar ibu menyusui memiliki ASI berwarna putih, atau bahkan biru muda, tidak ada yang namanya "normal".
Apa yang normal bagi mama lain, mungkin berbeda bagi Mama sendiri. Jenis ASI yang Mama hasilkan juga akan memengaruhi warnanya. Misalnya, kolostrum—atau bentuk pertama ASI yang dihasilkan oleh kelenjar susu—biasanya kental dan berwarna kuning, meskipun bisa juga encer dan bening. Intinya, jika ASI tidak berwarna putih, biasanya hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Lalu, bila ASI berwarna bening, apakah aman dikonsumsi bayi? ASI bening ini aman untuk dikonsumsi, Ma. ASI ini dikenal dengan sebutan foremilk.
Setelah sekitar 2 minggu setelah menyusui, tubuh Mama mencapai tahap susu matang. ASI matang berubah tampilannya berdasarkan jumlah lemak yang dikandungnya.
Secara umum, saat ASI matang mulai mengalir keluar dari payudara di awal sesi menyusui atau memompa, ASI tersebut lebih encer dan rendah lemak. Karena foremilk encer, ASI cenderung tampak bening atau kebiruan.
Foremilk mengandung lebih banyak laktosa (gula susu alami) dan lebih sedikit lemak dan kalori. Foremilk encer, berair, dan bisa tampak bening, putih, atau bahkan kebiruan. Foremilk sangat menghidrasi dan laktosa tambahan memberi bayi tambahan energi yang cepat di awal menyusui.
Di sisi lain, hindmilk mengandung lebih banyak lemak dan kalori. Susu ini lebih kental, lebih lembut, dan cenderung berwarna putih atau kuning. Karena kandungan lemaknya lebih tinggi, hindmilk lebih mengenyangkan.
Jadi, ASI berwarna bening ini aman untuk dikonsumsi bayi, Ma.
Tanda-Tanda Ketidakseimbangan Foremilk-Hindmilk
Jika Mama memiliki persediaan ASI yang berlebihan, Mama mungkin memiliki foremilk yang berlebihan. Jika bayi kebanyakan mengonsumsi foremilk setiap kali menyusu, hal ini dapat menyebabkan apa yang dikenal sebagai ketidakseimbangan foremilk-hindmilk atau kelebihan laktosa.
Ketidakseimbangan foremilk-hindmilk sangat umum terjadi pada persediaan yang berlebihan jika menawarkan kedua payudara setiap kali menyusui bayi. Itu karena bayi akan mendapatkan sebagian besar foremilk pada payudara pertama, kemudian beralih ke payudara yang lain dan mendapatkan lebih banyak foremilk (dan bahkan mungkin kenyang sebelum mendapatkan hindmilk).
Foremilk lebih encer dan kurang padat kalori dibandingkan hindmilk. Foremilk mungkin mengenyangkan perut bayi, tetapi mungkin tidak akan mengenyangkannya untuk waktu yang lama. Bayi yang kebanyakan minum foremilk cenderung lebih sering menyusu, dan mereka dapat makan berlebihan.
Terlalu banyak foremilk juga diyakini dapat menyebabkan masalah perut dan gastrointestinal (GI) pada bayi karena seberapa cepat foremilk melewati sistem pencernaan mereka. Laktosa yang tidak tercerna dari semua foremilk tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala seperti:
- gas,
- sakit perut,
- mudah tersinggung atau rewel,
- menangis,
- buang air besar encer dan berwarna hijau.