Bagaimana Cara Menyendawakan Bayi yang Benar?

Menyendawakan bayi adalah cara untuk mengeluarkan udara yang terperangkap setelah menyusu

12 April 2024

Bagaimana Cara Menyendawakan Bayi Benar
Freepik/Drazen Zigic

Apakah bayi rewel selama atau setelah menyusu? Mungkin karena dia menelan sedikit udara bersama susu tersebut, sehingga membuatnya merasa kenyang dan tidak nyaman.

Menyendawakan bayi adalah salah satu hal penting yang perlu dilakukan setelah bayi menyusu.

Namun bagaimana cara menyendawakan bayi yang benar? Kali ini Popmama.com akan membahas tentang tips dan cara menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara serta membuat bayi nyaman setelah menyusu.

Ikuti caranya, ya, Ma!

Editors' Pick

Mengapa Mama Perlu Membuat Bayi Bersendawa setelah Menyusu?

Mengapa Mama Perlu Membuat Bayi Bersendawa setelah Menyusu
Freepik/cookie-studio

Penting untuk membuat bayi bersendawa setelah menyusu — bahkan saat dia sedang tidur. Saat bayi menyusu, ia menelan sedikit udara bersama ASI atau susu formulanya secara tidak sengaja. Namun gelembung udara yang terperangkap di perutnya bisa membuatnya merasa tidak nyaman dan kenyang sebelum dia benar-benar selesai makan.

Itu sebabnya menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara berlebih merupakan bagian penting dari proses menyusui.

Jika bayi rewel saat menyusu karena ketidaknyamanan ini, hal ini juga akan menyebabkan dia menelan lebih banyak udara sehingga membuatnya semakin mudah kesal dan mungkin akan gumoh.

Jika ia mulai rewel saat menyusu, cobalah untuk segera menyendawakannya untuk melihat apakah gelembung udara di perutnyalah yang menyebabkan bayi tidak nyaman.

Cara Menyendawakan Bayi yang Benar

Cara Menyendawakan Bayi Benar
Freepik/freepik

Berikut adalah cara menyendawakan bayi yang benar:

  • Sekitar setengah waktu menyusui, posisikan bayi di bahu, menghadap ke bawah di pangkuan atau duduk (lebih lanjut tentang itu di bawah).
  • Lindungi pakaian dengan selalu meletakkan kain sendawa atau celemek di antara pakaian dan mulut bayi.
  • Berikan ia tepukan atau usapan lembut pada bagian kiri punggungnya. Hal ini mungkin membuat sebagian besar bayi bersendawa, namun beberapa memerlukan tepukan yang sedikit lebih kencang.

Ada tiga cara dasar untuk membuat bayi bersendawa: di bahu, menghadap ke bawah di pangkuan, atau duduk. Ada baiknya Mama mencoba ketiganya untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik untuk si Kecil:

  • Di bahu: Pegang bayi erat-erat di bahu. Topang pantatnya dengan satu tangan dan tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan lainnya.
  • Menghadap ke bawah di pangkuan: Letakkan bayi tengkurap di pangkuan Mama (perutnya akan berada di salah satu kaki, kepalanya di kaki lainnya, menghadap ke samping, dengan kepala ditopang dan sedikit lebih tinggi dari dadanya). Dengan satu tangan memegang bayi dengan aman, tepuk atau gosok punggungnya dengan tangan lainnya.
  • Duduk: Gendong bayi dalam posisi duduk di pangkuan Mama, condongkan sedikit ke depan. Sangga kepala dan dada bayi dengan satu tangan sementara Mama menepuk atau menggosok dengan tangan lainnya.
  • Berjalan: Setelah bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik, Mama dapat mencoba menggendongnya tegak di depanMama, menghadap ke luar, sementara Mama berdiri dan berjalan. Letakkan satu tangan di bawah pantatnya dan lengan lainnya di atas perutnya untuk memberikan tekanan ringan. Gerakan ini dapat membantu melepaskan lebih banyak gelembung udara yang terperangkap.

Seberapa Sering Mama harus Menyendawakan Bayi?

Seberapa Sering Mama harus Menyendawakan Bayi
Pexels/ALINA MATVEYCHEVA

Seberapa sering Mama harus menyendawakan bayi bergantung pada cara Mama memberinya makan:

  • Saat memberi susu botol, sendawakan bayi setidaknya satu kali, sekitar setengah waktu menyusui atau setiap 2 atau 3 ons susu yang diminum. Mama juga bisa melakukannya lebih sering jika bayi terlihat rewel.
  • Saat menyusui, sendawakan bayi saat ia berpindah dari satu payudara ke payudara lainnya untuk memberikan ruang bagi ASI lebih banyak. Ingatlah bahwa bayi yang menelan udara mungkin berhenti makan dan menolak berganti payudara hanya karena ia merasa kenyang atau tidak nyaman.

Beberapa bayi tidak menelan banyak udara sehingga mereka tidak sering bersendawa. Bayi lain cukup mengeluarkan gas sehingga mereka tidak perlu bersendawa dengan frekuensi yang sama seperti bayi pada umumnya. Jika si Kecil tidak suka bersendawa dan tidak terlalu terganggu oleh rasa sakit akibat gas, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Setiap bayi berbeda-beda, ya, Ma. Amati kebiasaan si Kecil sehingga Mama tahu kapan harus menyendawakan bayi. Itu penjelasan tentang cara menyendawakan bayi yang benar.

Semoga tips di atas bisa membantu Mama dalam menyendawakan si Kecil.

Baca juga:

The Latest