Bahaya Bayi Duduk di Troli Belanja, Mama Perlu Waspada
Meski tampak bersih, troli bisa mengandung banyak virus dan bakteri yang bisa membahayakan si Kecil
10 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bepergian, Mama mungkin akan mengajak bayi. Misalnya saat melakukan belanja bulanan ke supermarket. Meletakkan bayi di stroller mungkin cukup merepotkan bila Mama hanya berdua saja dengan si Kecil. Maka untuk mempermudah, Mama meletakkan bayi yang sudah bisa duduk di troli.
Meski tampak praktis, namun apakah troli aman dan terjamin kebersihannya untuk bayi? Meski tampak bersih di permukaan, troli mungkin terpapar virus dan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan bayi.
Pada ulasan kali ini, Popmama.com akan membahas soal bahaya bayi duduk di troli belanja. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.
Editors' Pick
Bahaya Bayi Duduk di Troli Belanja
Mengutip dari laman Motherly, sebuah studi dari Universitas Arizona menunjukkan bahwa lebih dari 75% keranjang atau troli belanja positif mengandung bakteri feses.
Penelitian menunjukkan bahwa kereta belanja lebih kotor daripada toilet karena toilet lebih sering dibersihkan daripada kereta belanja. Cara terbaik untuk menurunkan risiko infeksi bagi Mama dan bayi adalah dengan menggunakan tisu desinfektan dan pastikan Mama mengelap pegangan kereta belanja.
Pada tahun 2016, seorang bayi berusia 10 bulan di Australia terinfeksi salmonella dan meningitis. Ia mengalami diare parah, muntah-muntah, dan demam tinggi 24 jam setelah sang Mama membawanya ke supermarket dan meletakkannya di troli.
Diare yang dialami si Bayi menjadi sangat parah hingga ia mulai mengeluarkan darah. Akhirnya dokter mendiagnosisnya dengan adenovirus, rotavirus, salmonella, dan meningitis.
Adenovirus adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, mata, usus, saluran kemih, dan sistem saraf. Di sisi lain, rotavirus menyebabkan gastroenteritis parah dan dapat disebabkan oleh kontak langsung antarmanusia dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Cegah Penyebaran Kuman di Permukaan agar Bayi Tetap Sehat
Sebagai orangtua, bayi yang sibuk menempatkan Mama dalam beberapa situasi yang unik. Mulai dari makan di lantai, mengisap pegangan kereta belanja, hingga memasukkan semua benda ke dalam mulut. Bayi membuat Mama selalu waspada dan lebih berhati-hati terhadap kuman.
Mencegah penyebaran kuman merupakan bagian penting dari rutinitas harian yang menjaga bayi tetap aman dan sehat.
Menurut CDC, virus biasanya menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan yang ditularkan dari batuk, bersin, atau berbicara. Karena komposisinya, virus dapat hidup di berbagai permukaan selama beberapa hari.
Meskipun penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana virus menyebar, para ahli kesehatan telah menemukan bahwa bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penularan penyakit.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk membersihkan permukaan sesering dan selengkap mungkin. Namun, ini bisa jadi sulit dilakukan, terutama jika Mama memiliki bayi yang sangat aktif.
Untuk tindakan pencegahan ekstra, selalu desinfeksi permukaan yang mungkin akan disentuh bayi. Misalnya ketika Mama membawa bayi ke restoran dan meletakkannya di kursi bayi.