Bahaya Duduk di Troli Belanja bagi Bayi, Mama Perlu Waspada

Meski tampak bersih, troli bisa mengandung banyak virus dan bakteri yang bisa membahayakan si Kecil

12 September 2024

Bahaya Duduk Troli Belanja bagi Bayi, Mama Perlu Waspada
Pexels/VikaGlitter

Ketika bepergian, Mama mungkin akan mengajak bayi. Misalnya saat melakukan belanja bulanan ke supermarket. Meletakkan bayi di stroller mungkin cukup merepotkan bila Mama hanya berdua saja dengan si Kecil. Maka untuk mempermudah, Mama meletakkan bayi yang sudah bisa duduk di troli.

Meski tampak praktis, namun apakah troli aman dan terjamin kebersihannya untuk bayi? Meski tampak bersih di permukaan, troli mungkin terpapar virus dan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan bayi.

Pada ulasan kali ini, Popmama.com akan membahas soal bahaya duduk di troli belanja bagi bayi. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.

Editors' Pick

Bahaya Duduk di Troli untuk Bayi

Bahaya Duduk Troli Bayi
Pexels/Enrique Zafra

Mengutip dari laman Motherly, sebuah studi dari Universitas Arizona menunjukkan bahwa lebih dari 75% keranjang atau troli belanja positif mengandung bakteri feses.

Penelitian menunjukkan bahwa kereta belanja lebih kotor daripada toilet karena toilet lebih sering dibersihkan daripada kereta belanja. Cara terbaik untuk menurunkan risiko infeksi bagi Mama dan bayi adalah dengan menggunakan tisu desinfektan dan pastikan Mama mengelap pegangan kereta belanja.

Pada tahun 2016, seorang bayi berusia 10 bulan di Australia terinfeksi salmonella dan meningitis. Ia mengalami diare parah, muntah-muntah, dan demam tinggi 24 jam setelah sang Mama membawanya ke supermarket dan meletakkannya di troli.

Diare yang dialami si Bayi menjadi sangat parah hingga ia mulai mengeluarkan darah. Akhirnya dokter mendiagnosisnya dengan adenovirus, rotavirus, salmonella, dan meningitis.

Adenovirus adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, mata, usus, saluran kemih, dan sistem saraf. Di sisi lain, rotavirus menyebabkan gastroenteritis parah dan dapat disebabkan oleh kontak langsung antarmanusia dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

Cegah Penyebaran Kuman di Permukaan agar Bayi Tetap Sehat

Cegah Penyebaran Kuman Permukaan agar Bayi Tetap Sehat
Wikipedia

Sebagai orangtua, bayi yang sibuk menempatkan Mama dalam beberapa situasi yang unik. Mulai dari makan di lantai, mengisap pegangan kereta belanja, hingga memasukkan semua benda ke dalam mulut. Bayi membuat Mama selalu waspada dan lebih berhati-hati terhadap kuman.

Mencegah penyebaran kuman merupakan bagian penting dari rutinitas harian yang menjaga bayi tetap aman dan sehat.

Menurut CDC, virus biasanya menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan yang ditularkan dari batuk, bersin, atau berbicara. Karena komposisinya, virus dapat hidup di berbagai permukaan selama beberapa hari.

Meskipun penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana virus menyebar, para ahli kesehatan telah menemukan bahwa bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penularan penyakit.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk membersihkan permukaan sesering dan selengkap mungkin. Namun, ini bisa jadi sulit dilakukan, terutama jika Mama memiliki bayi yang sangat aktif.

Untuk tindakan pencegahan ekstra, selalu desinfeksi permukaan yang mungkin akan disentuh bayi. Misalnya ketika Mama membawa bayi ke restoran dan meletakkannya di kursi bayi.

Cara Membersihkan Permukaan untuk Mencegah Penularan Virus dan Bakteri

Cara Membersihkan Permukaan Mencegah Penularan Virus Bakteri
Freepik/freepik

Berikut beberapa tips bagaimana membersihkan permukaan untuk mencegah penularan virus bayi:

  • Hindari menggunakan tisu basah bayi untuk membersihkan permukaan

Meskipun menggoda, tisu basah bayi tidak cukup kuat untuk menghancurkan kuman permukaan yang mematikan. Namun, Mama tetap dapat menggunakannya untuk bayi atau untuk membersihkan sisa spidol dari matras.

Jika Mama kehabisan tisu basah, ingatlah bahwa tisu basah yang terkontaminasi tidak boleh digunakan di area yang baru saja dibersihkan. Sebaliknya, cobalah melipat tisu basah yang terkontaminasi setelah setiap usapan. Ini akan menghasilkan permukaan baru untuk setiap usapan.

  • Semprot dan hilangkan kuman

Jika Mama menggunakan semprotan disinfektan, CDC merekomendasikan metode semprot-usap-semprot. Membiarkan disinfektan selama beberapa saat akan memberikan waktu untuk menghancurkan kuman yang ada. Bersihkan kuman dan semprotkan permukaan tersebut sekali lagi untuk membunuh kuman yang tersisa.

  • Keringkan dengan udara

Setelah membersihkan atau menyemprotkan kuman, selalu tunggu beberapa detik lagi hingga permukaan mengering.

  • Bersihkan setelah penggunaan

Setelah selesai, jangan lupa untuk membersihkan sekali lagi—terutama jika Anda menggunakannya di tempat umum. Misalnya ketika Mama menggunakan matras di luar rumah. Gunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan dengan cepat dari depan ke belakang.

  • Geser ke kanan (atau kiri)

Jika Mama menggunakan tisu berbasis alkohol atau amonia, CDC menyarankan Mama untuk mempraktikkan metode usap-buang-usap. Berlawanan dengan kepercayaan umum, menyeka permukaan dengan gerakan memutar akan memindahkan kuman, alih-alih menghilangkannya sepenuhnya. Mama dapat menghilangkan lebih banyak kuman permukaan dengan menyeka ke satu arah, membuang tisu, dan menyeka permukaan sekali lagi.

Meski tampak bersih, beberapa benda yang digunakan umum itu kemungkinan besar mengandung virus dan bakteri. Misalnya troli belanja. Untuk mencegah bayi terjangkit virus dan bakteri, Mama dapat menghindari untuk meletakkan bayi di troli, ya.

Selain itu, meletakkan car seat bayi di troli juga tidak disarankan, Ma. Pasalnya, car seat tidak didesain untuk diletakkan di troli. Jadi, meletakkan car seat bayi di troli bisa meningkatkan risiko car seat jatuh dan membahayakan bayi.

Sekarang Mama sudah mengetahui tentang bahaya duduk di troli belanja bagi bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest