Bayi Menangis setelah Menyusu, Apakah ini Normal?
Menangis setelah menyusu bisa jadi merupakan gejala gangguan kesehatan, Ma
4 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi menangis ketika ia lapar. Namun bagaimana jika Mama sudah menyusuinya dan ia masih menangis setelah itu? Apakah ASI atau susu formula menyebabkan ketidaknyamanan? Atau si Kecil belum kenyang?
Sebagai ibu baru, Mama tentu bingung jika bayi tiba-tiba menangis. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi menangis setelah menyusu, seperi kolik, gas dalam perut, atau demam.
Kenali penyebab bayi menangis setelah menyusu supaya Mama dapat mengatasinya dengan tepat. Temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Mengapa Bayi Menangis setelah Menyusu?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan bayi menangis setelah menyusu. Berikut beberapa alasan yang mungkin terjadi:
1. Penyebab non-patologis
- Kolik: Bayi kolik mungkin mulai menangis secara tiba-tiba setelah disusui. Bayi dengan kolik biasanya menangis pada waktu tertentu dalam sehari dan menangis pada waktu yang sama setiap hari.
- Gas: Gas berlebih di perut dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut yang menyebabkan menangis setiap selesai menyusu
- Refluks asam: Refluks asam sering terjadi selama masa bayi, dan kondisi ini dapat terjadi pada satu dari lima bayi. Seringkali, bayi muntah setelah menangis dan kemudian menjadi tenang.
- Tumbuh gigi: Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin terus-menerus mengalami sakit gusi, yang bisa terasa sakit saat menyusu.
2. Penyebab patologis
- Demam
- Sakit telinga
- Intususepsi, suatu kondisi di mana bagian usus terlipat menjadi bagian di sebelahnya. Bayi dengan intususepsi mungkin banyak menangis
- Hidung tersumbat. Jika hidung bayi tersumbat, hal itu dapat mengganggu proses menyusu
- Alergi dan intoleransi: Bayi bisa alergi susu atau memiliki intoleransi laktosa. Alergi dapat menyebabkan gejala seperti munculnya ruam, muntah, dan sakit perut. Ini dapat menyebabkan kram perut dan juga membuat bayi merasa kembung dan mudah rewel
Mengetahui cara menangani situasi tersebut dapat membantu jika bayi cenderung menangis terlalu sering setelah setiap menyusu.
Editors' Pick
Apa yang Harus Mama Lakukan?
Jika bayi mulai menangis setelah disusui, Mama dapat mencoba beberapa cara berikut:
- Biarkan bayi bersendawa di antara waktu menyusu dan setelah menyusu. Gendong bayi di lengan dengan kepala bertumpu pada bahu. Tepuk perlahan di antara tulang belikatnya, yang berada tepat di tengah punggung atas, sampai Mama mendengar sendawa.
- Beri istirahat makan, terutama pada bayi yang mengalami refluks asam. Hentikan menyusui selama beberapa menit sebelum melanjutkan. Ini dapat memberi waktu pada isi perut bayi untuk tenang dan mencegah bayi memuntahkan asam.
- Jika susu formula adalah penyebabnya, Mama dapat menggantinya.
- Jika bayi sedang tumbuh gigi, berikan teether sebelum menyusu untuk meredakan iritasi gusi.
- Tummy time adalah cara terbaik untuk meningkatkan ketangkasan otot bayi sekaligus memberikan tekanan perut yang cukup agar gas bisa lewat. Mama juga dapat melakukan latihan dasar seperti membuat bayi berbaring telentang dan menggerakkan kakinya dalam gerakan bersepeda.
Aktivitas lainnya adalah menekuk kaki sehingga lutut menyentuh perut. Senam ini terbukti bisa meredakan perut kembung bayi, yang bisa menjadi salah satu faktor yang membuatnya rewel dan menangis setelah menyusu.