Bayi Sering Memar, Waspada Gangguan Kesehatan di Baliknya
Memar pada bayi normal, tapi bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu
17 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi cenderung mudah memar begitu mereka belajar merangkak atau melakukan langkah pertama. Memar biasanya muncul saat bayi terbentur, menyebabkan darah dari pembuluh darah yang rusak menumpuk di bawah kulit.
Sebagian besar penyebab memar cenderung tidak berbahaya, tetapi beberapa masalah atau peristiwa kesehatan serius yang mendasari juga dapat menyebabkan memar.
Penting untuk mengetahui berbagai alasan di balik memar untuk membedakan memar serius dan yang tidak berbahaya.
Simak ulasanPopmama.com berikut ini untuk memahami berbagai penyebab memar pada bayi dan kapan Mama harus khawatir.
Bayi Memar, Apakah Ini Normal?
Bayi baru lahir biasanya mengalami memar di kepala dan tubuh setelah dilahirkan secara normal. Stres fisik saat melahirkan menjadi alasan di balik memar yang biasanya hilang dalam beberapa hari.
Beberapa bayi yang dilahirkan melalui persalinan lama atau kelahiran yang penuh tekanan mungkin cenderung mengalami memar yang lebih gelap, biasanya di sekitar leher, kepala, dan bahu. Dalam kebanyakan kasus, memar ini tidak menyebabkan cedera atau nyeri dan menghilang dalam beberapa hari. Dokter akan memeriksa memar yang ada pada bayi baru lahir untuk menyingkirkan penyebab serius.
Bayi dan balita yang lebih tua dapat mengalami memar saat mereka mulai merangkak atau mengambil langkah pertama. Orangtua akan menemukan memar di dahi, siku, lutut, tulang kering, atau telapak tangan bayi.
Editors' Pick
Apa Penyebab Memar pada Bayi?
Proses lahir dan gesekan saat merangkak atau berjalan adalah penyebab umum memar yang normal pada bayi.
Namun, mungkin ada penyebab serius lainnya juga. Memar bisa menjadi tanda perhatian jika muncul di tempat yang tidak biasa, seperti di sekitar mata atau telinga, area jaringan lunak di pipi, perut, bokong, atau di dalam mulut.
Kondisi atau situasi berikut ini dapat menyebabkan memar yang serius, yang seringkali menyakitkan, pada bayi:
- Jatuh dan cedera.
- Child abuse.
- Kekurangan vitamin K: Vitamin K penting untuk pembekuan darah. Bayi biasanya lahir dengan jumlah vitamin K yang rendah, yang menyebabkan masalah kesehatan jika tidak diberi suplemen. Bayi mungkin mengalami masalah memar atau pendarahan saat mereka mengalami kekurangan vitamin K yang berkelanjutan.
- Penyakit Von Willebrand: Sering memar yang terjadi dengan mudah juga dapat menjadi indikasi penyakit Von Willebrand, kelainan genetik dimana darah tidak menggumpal dengan baik.
- Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP): Ini adalah kelainan autoimun yang menyebabkan kerusakan trombosit, yang menyebabkan rendahnya jumlah trombosit dalam tubuh. Ini biasanya disebabkan oleh infark virus baru-baru ini pada bayi baru lahir dan dapat menyebabkan memar dan titik ungu kecil di bawah kulit.
- Henoch-Schonlein purpura (HSP): HSP adalah jenis gangguan kekebalan yang dapat menyebabkan ruam yang menyerupai memar. Ini mungkin muncul di lengan, kaki, atau pantat bayi.
- Hemofilia A dan B: Kondisi genetik ini menyebabkan mekanisme pembekuan darah yang rusak. Beberapa gejalanya adalah mudah memar dan pendarahan yang berlebihan setelah luka.
- Leukemia: Ini adalah jenis kanker darah yang dapat menyebabkan memar sebagai salah satu gejalanya. Bayi dan anak dengan leukemia juga akan memiliki jumlah trombosit yang rendah, jumlah sel darah merah yang rendah, demam, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Disseminated intravascular coagulation: Ini adalah kondisi perdarahan langka yang dapat menyebabkan memar, perdarahan, dan pembekuan darah yang tidak terkontrol. Bayi baru lahir dapat mengalaminya karena cedera lahir atau masalah awal, seperti asfiksia, sepsis, dan gangguan pernapasan.