Apa Beda HMPV dan Flu Biasa pada Bayi? Mama Penting Tahu
Gejalanya mirip, bagaimana cara membedakan HMPV dan flu biasa
16 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Virus HMPV sedang marak belakangan ini. Semua bisa terinfeksi virus ini, termasuk bayi. Bayi yang terinfeksi mungkin batuk atau mengi, hidung meler atau sakit tenggorokan.
Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang biasanya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa. Namun bagaimana membedakannya? Bagaimana Mama bisa mengetahui bila si Kecil terinfeksi HMPV alih-alih mengalami flu biasa?
Pada ulasan berikut ini, Popmama.com sudah merangkum tentang beda HMPV dan flu biasa pada bayi. Semoga bisa membantu, ya, Ma.
Apa Beda HMPV dengan Flu Biasa?
Human metapneumovirus (HMPV) adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan gejala seperti flu atau pilek. Salah satu perbedaannya, infeksi ini dapat meningkatkan risiko atau menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia. Terutama bila dialami oleh kelompok lansia, anak di bawah usia 5 tahun, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Namun, para ilmuwan hampir yakin bahwa gejala HMPV akan sangat ringan bagi kebanyakan orang, menyerupai flu.
Di sisi lain, flu cenderung lebih parah — dengan lintasan penyakit yang relatif spesifik.
Sebagian bayi dan mereka yang terinfeksi HMPV mungkin mengalami mual dan muntah. Gejala biasanya hilang setelah sekitar 5 hari.
Gejala yang lebih parah seperti bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia, yang biasanya menyerang mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dapat terjadi, dengan penderita mengalami sesak napas, batuk parah, atau mengi.
Dokter Umum yang berdomisili di London, Dr. Ann Nainan, mengatakan bahwa flu biasanya berkembang secara bertahap dan dapat menyebabkan batuk, hidung tersumbat, dan kelelahan. Flu biasa muncul secara tiba-tiba dengan gejala seperti hidung meler atau sakit tenggorokan, Ma
Sedangkan HMPV cenderung menjadi 'gangguan', berbeda dengan flu biasa. Kondisi ini bisa membuat bayi tidak berdaya dan terbaring di tempat tidur.
Namun, gejala yang tumpang tindih ini dapat membuat diagnosis klinis menjadi sulit.
Efek samping dari infeksi HMPV termasuk kelelahan dapat bertahan selama berminggu-minggu.
Sama seperti mengobati flu biasa, istirahat dan minum cairan sering kali dianjurkan untuk membantu meredakan gejala HMPV.
Karena gejala HMPV mirip dengan flu biasa, Mama disarankan untuk membawa bayi ke dokter bila gejalanya tidak mereda dalam beberapa hari. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menetapkan diagnosa apa yang dialami oleh bayi.
Editors' Pick
Gejala HMPV pada Bayi
Human metapneumovirus, yang juga dikenal sebagai HMPV, adalah jenis virus pernapasan umum. Virus ini termasuk dalam famili virus yang disebut pneumoviridae – kelompok yang sama dengan respiratory syncytial virus (RSV).
Jika terinfeksi HMPV, bayi mungkin mengalami gejala seperti flu ringan seperti bersin, batuk, pilek, atau sakit tenggorokan selama beberapa hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi mungkin mengalami gejala yang lebih serius, terutama jika si Kecil memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau faktor risiko lainnya.
Siapa pun dapat terinfeksi, tetapi lebih umum terjadi pada mereka yang sangat muda atau lebih tua.
Ilmuwan Belanda menemukannya lebih dari 20 tahun yang lalu. Namun penelitian sekarang menunjukkan bahwa virus ini telah menjadi sumber infeksi pernapasan di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun.
Infeksi HMPV sangat umum. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang kemungkinan besar pernah mengalami infeksi setidaknya sekali sebelum usia 5 tahun. Bayi dan orang lain dapat terinfeksi beberapa kali dalam hidup.
Pada anak-anak, human metapneumovirus merupakan sekitar 1 dari 10 dari semua infeksi pernapasan. Siapa pun dapat terinfeksi HMPV, tetapi beberapa kelompok lebih berisiko.
Sebagian besar gejala HMPV bersifat ringan. Gejalanya dapat meliputi:
- batuk,
- hidung tersumbat,
- hidung berair,
- demam,
- sakit tenggorokan,
- mual,
- muntah,
- diare.
Gejala ini biasanya hilang dalam 2 hingga 5 hari. Namun, gejalanya dapat memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan serius dalam beberapa kasus.
Orang dewasa dengan masalah kesehatan lain atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu terkadang dapat mengalami infeksi telinga tengah yang parah akibat human metapneumovirus.