Benarkah Anak Adopsi Bisa Mirip dengan Orangtua Asuhnya?
Yuk, cek faktanya dulu, Ma
2 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karena alasan tertentu, orangtua memilih untuk mengadopsi bayi. Bayi tersebut diasuh seperti anak kandung atau anak yang dilahirkan oleh Mama.
Lalu apakah Mama pernah mendengar keluarga atau kerabat berkomentar: “Wah, si Kecil mirip mamanya, ya!” Atau “Si Bayi kalau senyum mirip dengan papanya.”
Benarkah anak adopsi bisa mirip dengan orangtua asuhnya? Nah, untuk mengetahui penjelasannya, Popmama.com sudah merangkum informasinya pada ulasan berikut ini, Ma.
Editors' Pick
Benarkah Anak Adopsi Bisa Mirip dengan Orangtua Asuhnya?
Mama mungkin pernah mendengar komentar tentang anak adopsi yang mirip dengan orangtua asuhnya. Namun benarkah anak adopsi bisa mirip dengan orangtua asuhnya setelah beberapa waktu?
Mungkin ini hanya kebetulan, ya, Ma. Atau jika Mama merasa anak yang diadopsi mirip dengan orangtua asuhnya, ada faktor psikologis yang berperan. Misalnya, bisa saja Mama merasa sangat dekat dengan bayi atau anak yang diadopsi sehingga merasa dia adalah anak yang dilahirkan oleh Mama.
Faktanya, ada beberapa hal yang menentukan bayi atau anak kecil mirip dengan orangtuanya asuhnya. Apa saja?
Apa yang Membuat Bayi Menjadi Mirip dengan Orangtuanya?
Gen memang mengontrol seperti apa rupa bayi pada akhirnya, namun yang menarik dari gen adalah gen tidak dapat diprediksi. Anak-anak mewarisi gen dari masing-masing orangtuanya, namun gen-gen yang berbeda “aktif” dan bahkan memengaruhi gen-gen lain, yang semuanya dapat memengaruhi penampilan mereka.
Kadang-kadang anak-anak akhirnya tampak persis seperti salah satu orangtua kandungnya atau bahkan sangat mirip dengan saudara kandungnya—dan kadang-kadang mereka tidak tidak menyerupai siapa pun di keluarga. Banyak kombinasi gen yang mungkin terjadi.
Anak kandung berbagi 50% DNA mereka dengan orangtua kandungnya dan saudara kandung dari orangtua yang sama, jadi ada banyak ruang untuk variasi. Jika saudara kandung yang memiliki hubungan darah ternyata mirip, maka campuran gen yang mereka warisi dari orangtuanya pun serupa.
Namun setiap anak mungkin juga mendapatkan “instruksi” genetik untuk ciri-ciri yang berbeda. Misalnya, anak sulung mungkin memiliki bibir salah satu orangtuanya, sedangkan anak bungsu mungkin mendapatkan bibir dari orangtuanya yang lain.
Faktanya, struktur tulang seorang anak baru akan terbentuk pada usia 20-an karena begitu banyak gen yang terlibat, termasuk gen yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan tulang, dan timbunan lemak, yang berarti penampilan mereka juga akan berubah seiring berjalannya waktu.