Karena beberapa kondisi, bayi harus mengonsumsi susu formula. Meski ada banyak brand susu formula yang dijual di pasaran, Mama tidak bisa asal memilih susu formula.
Susu formula untuk bayi adalah susu yang diformulasikan dengan tujuan untuk mendapatkan nutrisi sebagai pengganti ASI. Agar susu formula bisa benar-benar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, pemberian susu formula harus sesuai dengan indikasi atau kondisi bayi.
Maka bisa jadi bayi tidak cocok mengonsumsi brand tertentu karena tidak sesuai dengan kondisinya. Tapi bagaimana Mama bisa mengetahui jika si Kecil tidak cocok mengonsumsi susu formula? Berapa lama reaksi tidak cocok susu formula? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Editors' Pick
Berapa Lama Reaksi Bayi Tidak Cocok Susu Formula?
Freepik/jcomp
Pada umumnya bayi akan menunjukkan reaksi tidak cocok susu formula mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah pertama kali minum susu formula.
Jika Mama merasa bayi mengalami gejala yang disebabkan oleh susu formula, sebaiknya buatlah jurnal pemberian makanan sehingga Mama dapat mencatat apa yang terjadi dan kapan hal itu terjadi.
Menuliskan rincian seperti apa yang dikonsumsi bayi, kapan mereka mengonsumsinya, gejala apa yang mereka alami, dan kapan gejala tersebut terjadi dapat membantu jika ketika Mama membawa bayi ke dokter.
Tanda-Tanda Bayi Cocok dengan Susu Formula
Freepik/user15285612
Mengetahui apakah susu formula berfungsi baik untuk bayi juga penting. Beberapa tandanya termasuk memiliki setidaknya lima popok basah dan setidaknya 1 hingga 2 kali buang air besar per hari, tanda-tanda pertumbuhan rata-rata saat kunjungan kesehatan, dan sikap santai dan puas secara keseluruhan setelah minum.
Lalu bagaimana cara Mama mengetahui bila bayi tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsinya?
Tanda-Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula
Freepik/youzhny
Setelah Mama memilih susu formula, inilah saatnya masa percobaan dimulai.
Wajar jika bayi bisa menoleransi susu formula untuk sementara waktu, dan akhirnya, ada yang berubah. Beberapa tanda bahwa bayi mungkin perlu mengganti susu formula meliputi:
Diare
Kotoran bayi terus berubah, terutama karena sistem pencernaannya terus berkembang dan terpapar hal-hal baru. Perubahan buang air besar juga umum terjadi saat bayi sakit atau stres.
Namun, jika bayi terus-menerus diare atau feses encer, terutama setelah menyusu, inilah saatnya untuk mendapatkan alternatif susu formula.
Rewel Berlebihan
Rewel terkadang merupakan sifat umum semua bayi. Namun, jika menjadi lebih sering dari biasanya, sering kali itu disebabkan oleh si Kecil yang lapar atau tidak puas. Itu juga dapat menunjukkan tubuhnya tidak nyaman atau kesakitan yang mungkin disebabkan oleh susu formula.
Gas
Bersamaan dengan perubahan gerakan usus, seperti diare setelah makan, peningkatan gas juga bisa menjadi tanda bahwa susu formula bayi tidak cocok untuknya. Ini mungkin disertai dengan perut kembung dan perut yang kencang. Jika demikian, sebaiknya hubungi dokter anak untuk menentukan langkah terbaik.
Sulit tidur
Sejalan dengan hal-hal yang dapat menyebabkan bayi rewel, merasa tidak nyaman atau lapar juga dapat mengganggu pola tidur normal.
Ruam
Kulit bayi sensitif dan dapat berubah setiap hari tergantung pada lingkungannya. Misalnya, jika cuaca panas, lembap, atau dingin, semua ini dapat memengaruhi penampilan dan tekstur kulit. Reaksi terhadap susu formula juga dapat menyebabkan perubahan kulit, seperti munculnya ruam. Jika Mama melihat ruam baru terbentuk dan tidak yakin apa penyebabnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Mungkin saja kulit bereaksi terhadap susu formula dan perlu diganti.
Mengi setelah minum
Jika bayi mengi setelah makan, ini umumnya merupakan indikasi bahwa susu formula menyebabkan lendir menumpuk dan mengiritasi dada. Jika demikian, itu bukanlah respons normal terhadap makan, dan penggantian susu formula perlu dilakukan.
Ditambah lagi, reaksi seperti mengi atau ruam dapat mengindikasikan bahwa bayi mengalami respons alergi terhadap sesuatu dalam susu formula. Alergen yang umum dapat mencakup alergi susu sapi dan kedelai.
Muntah
Semua bayi pernah muntah setelah makan di beberapa titik dalam masa bayi mereka. Terutama saat mereka pertama kali mulai minum susu formula dan/atau ASI. Ini normal. Yang lebih mengindikasikan kemungkinan masalah susu formula adalah saat bayi secara teratur muntah setelah makan dan tidak nyaman dengan hal itu. Misalnya, jika bayi muntah dengan keras yang menunjukkan bahwa tubuhnya sedang berusaha mengeluarkan sesuatu. Ini adalah penyebab kekhawatiran yang lebih mendesak, karena memuntahkan susu formula tidak hanya membuat bayi tidak nyaman, tetapi juga mencegah mereka mendapatkan nutrisi dan cairan yang mereka butuhkan dari makanan.
Selain itu, bayi yang tidak cocok dengan susu formula mungkin akan menunjukkan gejala lain, seperti:
penurunan berat badan yang signifikan atau kenaikan berat badan yang buruk,
gejala refluks tambahan seperti muntah berlebihan disertai kesulitan menambah berat badan,
lendir atau darah yang terlihat pada tinja,
tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam atau gatal-gatal.
Itu penjelasan tentang berapa lama reaksi bayi tidak cocok susu formula. Bila bayi baru mengonsumsi susu formula brand tertentu, amati apakah ada reaksi alergi. Namun biasanya, bayi juga membutuhkan waktu beberapa saat untuk beradaptasi dengan susu formula baru.