Bolehkah Bayi Tidur Pakai Kipas Angin?

Apakah penggunaan kipas angin aman untuk bayi?

29 Agustus 2024

Bolehkah Bayi Tidur Pakai Kipas Angin
freepik/freepik

Saat mempersiapkan kamar bayi untuk si Kecil, Mama mungkin memikirkan tentang warna ruangan, bagaimana Mama ingin mendekorasinya, dan furnitur pilihan yang ingin Mama tambahkan.

Namun pernahkah Mama memikirkan tentang sirkulasi udara di ruangan tersebut? Detail yang sangat penting ini sering kali diabaikan. Atau jika sudah diperhatikan, Mama mungkin bertanya-tanya jenis sirkulasi udara seperti apa yang terbaik. Apakah AC lebih disukai? Atau haruskah bayi tidur dengan kipas angin menyala?

Tapi bolehkah bayi tidur pakai kipas angin? Bila Mama berencana untuk menggunakan kipas angin untuk si Kecil, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini.

Bolehkah Bayi Tidur Pakai Kipas Angin?

Bolehkah Bayi Tidur Pakai Kipas Angin
Pexels/Enrique Zafra

Jawabannya adalah, ya, bayi boleh tidur pakai kipas angin. Berita baiknya, kipas angin mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

SIDS merupakan penyebab utama kematian bayi berusia antara satu bulan hingga satu tahun. Meskipun penyebab SIDS masih belum diketahui dan sedang diteliti, salah satu teori yang umum menyatakan bahwa SIDS disebabkan oleh penumpukan karbon dioksida pada bayi, yaitu tercekik secara tidak sengaja saat tidur.

Misalnya, jika bayi terjebak dalam selimut atau tempat tidur yang tertutup, tidur tengkurap, atau tidur terlalu dekat dengan anggota keluarga, saluran napasnya bisa tersumbat, sehingga mengakibatkan kematian mendadak pada bayi tersebut.

Percaya atau tidak, ruangan yang terlalu panas juga dapat mengganggu kemampuan alami bayi untuk bernapas sehingga membuatnya lebih rentan terkena SIDS.

Editors' Pick

Bagaimana Kipas Angin Menurunkan Risiko SIDS?

Bagaimana Kipas Angin Menurunkan Risiko SIDS
Freepik

SIDS terutama disebabkan oleh kurangnya ventilasi dan sirkulasi udara. Ruangan yang terlalu panas dan pengap juga bisa menjadi penyebab SIDS. Oleh karena itu, menyalakan kipas angin di kamar bayi merupakan cara efektif untuk membantu mengatur suhu ruangan serta memberikan sirkulasi udara dan ventilasi yang penting.

Mama mungkin bertanya-tanya apakah membuka jendela memiliki efek yang sama seperti kipas angin. Pada tingkat tertentu memang demikian. Membuka jendela akan memastikan ruangan berventilasi baik. Namun, kipas angin gantung atau portabel umumnya lebih efektif dalam sirkulasi udara. Dengan kata lain, kipas angin akan membantu mengatur kadar karbon dioksida dalam suatu ruangan.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa dengan membuka jendela di kamar bayi, risiko SIDS berkurang sebesar 36%. Di sisi lain, tidur dengan kipas angin di dalam kamar mengurangi risiko SIDS sebesar 72%. Artinya, kipas angin memiliki efektivitas dua kali lipat dibandingkan jendela yang terbuka.

Manfaat Tambahan Memiliki Kipas Angin di Kamar Bayi

Manfaat Tambahan Memiliki Kipas Angin Kamar Bayi
Freepik/freepik

Selain manfaat nyata dalam mengurangi risiko SIDS, berikut beberapa manfaat lain yang didapat dengan menyalakan kipas angin di kamar bayi:

  • White noise. Bayi yang belajar tertidur karena suara keheningan mungkin akan lebih sering terbangun karena suara latar belakang yang didengarnya. White noise—yang juga meniru suara di dalam rahim—membantu meredam suara-suara di luar ruangan sehingga bayi lebih mudah tertidur dan tertidur lebih lama.
  • Suhu. Di mana pun Mama tinggal, mungkin ada musim yang lebih hangat dibandingkan musim lainnya. Kipas angin akan membantu menjaga suhu hangat tersebut, membantu memastikan ruangan yang lebih nyaman untuk bayi.
  • Kelembutan pada kulit. Karena AC mengubah kondisi udara, beberapa bayi dengan kulit sensitif dapat mengalami eksim atau masalah pernafasan seperti asma. Sebaliknya, kipas angin tidak mengubah kondisi udara. Sebaliknya, kipas angin hanya mengedarkannya. Oleh karena itu, kipas angin dapat memberikan efek yang lebih lembut pada kulit sensitif bayi.

Tips Menggunakan Kipas Angin

Tips Menggunakan Kipas Angin
Unsplash/Call Me Fred

Jika Mama memilih menggunakan kipas angin, jangan mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh bayi. Sementara untuk pengaturan suhunya, sesuaikan dengan ruangan karena sirkulasi udara dari kipas angin berbeda dengan AC. 

Efek dingin yang dihasilkan kipas angin juga berbeda dengan AC. Itulah sebabnya, Mama sebaiknya memakaikan baju yang nyaman kepada si Kecil seperti kaus tanpa lengan dan diapers. Saat malam hari, gunakan pakaian yang menyerap keringat agar bayi tidak merasa kepanasan walaupun sudah menggunakan kipas angin. 

Selain ini, Mama juga harus memperhatikan kebersihan kipas angin. Penggunaan kipas angin secara langsung ke tubuh bayi akan berdampak buruk untuk kesehatan apalagi jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Kebersihan kipas angin secara konsisten perlu sekali diperhatikan. 

Perlu diketahui bahwa debu yang menempel pada baling-baling justru akan membuat kipas angin jadi terlihat kotor dan tidak terawat dengan baik.

Tak hanya itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibersihkan dapat menurunkan kualitas udara saat dihirup oleh si Kecil. Debu atau kotoran dengan mudah terbawa angin. 

Perlu diingat bahwa walaupun kipas angin memiliki filter penyaring debu, namun tidak menutup kemungkinan berbagai debu atau kotoran yang menempel bisa terhirup oleh si Kecil.  Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat memicu infeksi saluran pernapasan.

Sebelum berdampak buruk untuk kesehatan si Kecil, Mama perlu rajin membersihkan berbagai sisi kipas angin terutama dibagian baling-balingnya. 

Itu penjelasan tentang bolehkah bayi pakai kipas angin. Semoga informasi di atas bisa membantu Mama dalam memilih penggunaan AC atau kipas angin.

Baca juga:

The Latest