Bronkitis pada Bayi: Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya
Selain virus, paparaan asap, asap rokok, dan debu juga dapat memicu bronkitis
14 September 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi yang sehat serta berkembang dengan baik adalah harapan semua orangtua. Namun seringkali, penyakit tidak bisa dihindari, Ma. Melihat bayi sakit tentu membuat orangtua sedih.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit yang diderita bisa berisiko bagi tumbuh kembang bayi, dalam kasus parah, dapat menyebabkan kematian, seperti bronkitis.
Bronkitis adalah infeksi atau peradangan pada saluran udara besar (saluran bronkial) ke paru-paru. Ketika bayi pilek, sakit tenggorokan, flu, atau infeksi sinus, virus yang sama dapat menyebar ke saluran bronkial. Kondisi ini membuat saluran udara membengkak, meradang, dan sebagian tersumbat oleh lendir yang menyebabkan batuk basah.
Infeksi virus adalah jenis yang paling umum pada bayi dan anak-anak. Selain virus, infeksi bakteri dan iritasi, paparan asap rokok, asap, dan debu juga dapat memicu bronkitis.
Rangkuman informasi tentang bronkitis pada bayi, gejala, penanganan, dan pencegahannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ya!
Gejala Bronkitis pada Bayi
Bronkitis sering berkembang selama atau setelah pilek. Maka bayi akan mengalami gejala pilek, seperti sakit tenggorokan, kelelahan, pilek, kedinginan, nyeri, dan demam ringan. Selain itu, bayi mungkin juga mengalami:
- batuk, yang sering kali mulai kering kemudian akhirnya menghasilkan lendir kehijauan atau kekuningan,
- tersedak atau muntah saat batuk,
- nyeri atau sesak di dada,
- sesak napas,
- demam,
- sakit kepala,
- sakit badan ringan.
Jika bayi menderita bronkitis parah, demamnya dapat meningkat selama beberapa hari. Selain itu, batuknya dapat bertahan selama beberapa minggu saat saluran bronkial sembuh.
Kapan Mama Harus Membawa Bayi ke Dokter?
Jangan ragu untuk membawa bayi ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut:
- batuk yang memburuk setelah beberapa hari,
- mengalami demam selama lebih dari tiga hari, atau demam berulang kali,
- memiliki gejala yang berlangsung lebih dari tiga minggu.
Hindari menunda untuk membawa bayi ke dokter jika ia mengalami:
- batuk darah,
- mengalami serangan batuk basah yang berulang,
- menunjukkan tanda-tanda dehidrasi serius atau menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan,
- napas cepat, mendengus, atau lubang hidung melebar,
- bibir atau kuku kebiruan.