Wajib Tahu: 9 Cara Mencegah Bayi Baru Lahir Tertular Pilek
Daya tahan bayi baru lahir belum sempurna sehingga mudah terkena virus, Ma
14 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi baru lahir belum memiliki antibodi untuk melawan pilek dan infeksi saluran cerna. Musim penghujan yang dingin membuat bayi rentan mengalami pilek. Mama tentunya resah bila bayi mengalami pilek pertamanya.
Apa yang dapat dilakukan Mama? Simak ulasan Popmama.com bagaimana mengurangi risiko bayi mengalami pilek.
1. Memahami pilek
Pilek pertama bayi tampak menakutkan tetapi tidak ada cara menghindarinya. Meskipun bayi dilahirkan dengan kekebalan Mama terhadap penyakit dan diperkuat dengan ASI, bayi tidak sepenuhnya terlindungi dari kumpulan virus. Termasuk virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Sebagian besar bayi akan mengalami pilek beberapa kali sampai ulang tahun pertama mereka, ini normal. Jika dilihat dari sisi positifnya, pilek akan membantu bayi membangun kekebalan tubuhnya.
Namun bagi orangtua baru, kekhawatiran sebenarnya adalah memutuskan apakah bayi pilek atau mengalami sesuatu yang lebih serius. Ambil napas dalam-dalam dan tenangkan diri sehingga Mama dapat melihat gejala-gejalanya dan memutuskan penanganan terbaik untuk bayi.
Editors' Pick
2. Bagaimana mengurangi risiko bayi tertular pilek
Meski sulit dan kemungkinan besar setiap bayi akan mengalami pilek, Mama dapat melakukan beberapa hal untuk meminimalisir terjadinya pilek pada bayi. Sebisa mungkin hindari tempat ramai untuk bayi yang baru lahir.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pilek sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain yang kontak erat. Misalnya keluarga dalam satu rumah, bila salah satu anggota mengalami pilek akibat tertular dari orang lain di lingkungan kerja, sekolah, atau tempat bermain, maka sebagian besar penghuni rumah dapat tertular.
Berikut beberapa cara untuk menghindari bayi Mama terkena pilek:
Saat berada di luar ruangan, gunakan stroller dan penutupnya
Saat Mama mengajar bayi berjalan-jalan keluar rumah, letakkan bayi di dalam stroller dan beri pelindung atau penutup stroller. Hal ini untuk melindungi bayi dari orang di sekitarnya yang batuk atau bersin.
Menunda kunjungan
Mintalah tamu yang sakit untuk menunda kunjungan sampai mereka bebas dari pilek dan demam. Biarkan anak kecil melihat bayi tetapi tidak menyentuhnya.
Pastikan tangan selalu bersih
Banyak kuman terbawa di tangan. Cuci tangan dan gosok dengan sabun selama 20 detik setelah Mama membersihkan popok, keluar dari kamar mandi, atau kembali dari tempat umum. Kotoran penuh dengan bakteri dan jika sampai ke mulut bayi, dapat menyebabkan diare dan muntah.
Simpan pembersih tangan berbahan dasar alkohol di dalam tas dan rumah sehingga dapat digunakan oleh Mama dan beberapa tamu yang berkunjung. Ini nyaman dan sama efektifnya dengan mencuci tangan, kecuali jika tangan terlihat kotor.
Tetap menyusui
Sebuat penelitian menunjukkan bahwa pilek dan infeksi telinga dan tenggorokan yang serius berkurang hingga 63 persen pada bayi yang menyusu secara eksklusif selama enam bulan. Bayi yang menyusu juga lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami infeksi saluran pernapasan dan gangguan perut.
Bersihkan meja atau kereja belanja di tempat umum
Kuman dapat hidup berjam-jam di kereta belanja, pegangan pintu, atau pegangan eskalator. Jadi simpan selalu tisu basah atau pembersih tangan di tas Mama.
Ambil tindakan pencegahan di ruang tunggu dokter anak
Ruang tunggu penuh dengan kuman. Minta antrian pertama atau terakhir jika Mama harus membawa bayi ke dokter anak. Atau Mama bisa menunggu di dalam mobil sampai waktunya bayi bertemu dengan dokter.
Mengikuti jadwal vaksinasi
Mengikuti jadwal vaksin adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit seperti campak, meningitis, dan cacar air. Terkadang karena kita tidak sering melihat penyakit ini, orangtua berpikir mungkin bayi belum memerlukannya.
Vaksin flu untuk Mama dan calon Mama
Mama dan calon Mama juga membutuhkan vaksin flu dan pertusis (batuk rejan). Ketika calon Mama mendapatkan vaksin flu, ini akan menularkan antibodi ke janin dan dapat bertahan sampai bayi berusia 6 bulan.
Tingkatkan kekebalan tubuh Mama
Sulit untuk mendapatkan tidur yang cukup ketika Mama memiliki bayi baru lahir yang bangun setiap dua jam. Tapi tetap utamakan untuk beristirahat sebentar ya, Ma. Pastikan Mama makan makanan yang bergizi dan tepat waktu. Menjaga kesehatan tubuh membantu melawan penyakit yang bisa ditularkan ke bayi.
3. Apakah ada obat yang manjur?
Tidak ada cara cepat untuk menyembuhkan pilek. Obat antivirus untuk beberapa jenis influenza tidak disetujui untuk bayi dan menimbulkan efek samping pada bayi dan anak seperti gelisah atau sulit tidur.
Kebanyakan dokter anak tidak merekomendasikan obat-obatan ini untuk bayi dan sekarang banyak yang menyarankan orangtua untuk menggunakan obat seminimal mungkin (apabila diperlukan).
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagian besar keluhan saluran napas atas yang disertai tanda infeksi adalah karena pilek. Berarti sebagian besar infeksi saluran napas atas disebabkan oleh virus.
Dengan demikian, sebagian besar infeksi saluran napas atas tidak memerlukan antibiotik karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Pemberian antibiotik untuk infeksi virus tidak ada gunanya, bahkan akan meningkatkan risiko terjadinya kuman kebal antibiotik.
4. Kapan Mama perlu membawa bayi ke dokter?
- Jika bayi lesu, tidak bereaksi terhadap Mama, pucat, atau jika Mama merasa ada sesuatu yang lain dari biasanya.
- Jika batuknya memburuk atau bayi kesulitan bernapas.
- Jika bayi lebih sering menangis, menepuk atau menarik telinga, menolak menyusu atau minum dari botol.
- Apabila bayi mengalami demam tinggi dan batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga hari.
Semoga bayi dan Mama selalu sehat.
Baca juga:
- Ma, Ini 5 Cara Menenangkan Bayi yang Kelelahan
- 7 Pertanyaan Wajib Saat Kunjungan Pertama Bayi ke Dokter
- Pertolongan Pertama Paling Tepat untuk Mengatasi Bayi Demam