- Kuatkan komitmen diri sendiri. Metode ini membutuhkan upaya dan tenaga yang lebih banyak serta waktu yang lebih lama dibandingkan menyusui secara alami. Nah, jadi Mama harus berkomitmen untuk menyusui bayi, ya.
Cara Menyusui Bayi Adopsi seperti yang Dilakukan Zaskia Sungkar

ASI merupakan salah satu hal terbaik yang dapat diberikan seorang mama kepada bayinya. Pada umumnya, ibu hamil kemudian menyusui bayi yang dilahirkannya.
Namun bagaimana dengan mama yang ingin menyusui bayi, sementara dia sendiri belum pernah hamil dan melahirkan apalagi menyusui? Contohnya bila seorang ibu yang ingin menyusui bayi yang baru diadopsinya, seperti yang dilakukan oleh Zaskia Sungkar.
Dalam unggahan story di laman Instagram pribadinya @zaskiasungkar15, ia menuturkan bahwa ASI-nya mulai keluar perlahan berkat program laktasi. Padahal seperti yang kita ketahui, Zaskia tidak hamil atau melahirkan beberapa waktu ini.
Lalu bagaimana cara menyusui bayi adopsi seperti yang dilakukan Zaskia Sungkar? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Menyusui Bayi Tanpa Melahirkan sebelumnya dengan Induksi Laktasi

Saat hamil, tubuh mama mempersiapkan diri untuk menyusui bayi setelah ia lahir nanti. Salah satunya adalah dengan memproduksi ASI. Di trimester ketiga, produksi ASI mencapai puncaknya, Ma. Pada akhirnya, Mama akan siap untuk menyusui ketika si Kecil lahir.
Namun bagaimana bila seorang mama ingin menyusui bayi yang diadopsinya? Apakah tubuh bisa mempersiapkan ASI tanpa hamil sebelumnya?
Menurut dokter anak sekaligus konsultan laktasi, dr. Utami Roesli, Sp.A, IBCLC, ibu yang belum pernah hamil dan belum memiliki pengalaman menyusui juga bisa menyusui bayi adopsi. Cara ini dikenal dengan sebutan induksi laktasi, Ma.
Metode induksi laktasi memungkinkan seorang ibu yang belum pernah hamil dan melahirkan dapat menghasilkan ASI dengan cara mengondisikan hormon sang Mama seperti sedang hamil. Sering disebut adoptive breastfeeding, metode ini paling banyak dilakukan oleh para mama yang ingin menyusui bayi adopsinya. Salah satunya adalah Zaskia Sungkar.
Proses Induksi Laktasi

Dr. Utami menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan induksi laktasi.
Didampingi oleh dokter atau konsultan laktasi, Mama akan menjalani proses berikut ini di bawah ini.
Pertama, sebagai proses untuk memicu keluarnya ASI, mama akan diberi pil kontrasepsi dengan kandungan progestreon dan estrogen dosis tinggi. Langkah ini dimaksudkan untuk mengondisikan tubuh ibu seperti kondisi hamil di mana payudara dipersiapkan untuk memproduksi ASI, Ma.
Pil ini dapat diminum 1 sesi saja, atau boleh 2-3 sesi. Dokter akan memberi tahu berapa banyak pil yang perlu diminum. Selanjutnya mama akan diberikan obat galactogogue untuk menambah produksi ASI. Obat ini perlu diminum jangka panjang.
Obat galactogogue perlu diminum selama ibu ingin menyusui kemudian diturunkan bertahap bila bayi akan disapih. Selain obat galactoguogue, akupuntur pun bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI, Ma.
Tahap kedua adalah mengenalkan mama dan bayi dengan cara melakukan kontak kulit selama 24 jam sampai bayi mau menyusu ke payudara mama. Berapa lama proses ini berlangsung? Prosesnya bervariasi tergantung setiap bayi, Ma. Hal ini juga tergantung pada usia bayi. Semakin besar usia bayi, semakin mudah bayi untuk menyusu ke payudara.
Kontak kulit ke kulit dapat membantu si Bayi mengenali ibu angkatnya dan mau menyusu ke payudara mama. Proses kontak kulit ke kulit sama seperti perawatan metode kangguru. Bayi melekat kulit ke kulit di dada ibu kemudian digendong dengan kain batik dan menggunakan piyama. Apabila bayi sudah besar, ia bisa dibedong dengan ikatan kain di pundak ibu.
Tahap ketiga adalah memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adopsi. Selama proses menyusui ibu perlu menggunakan alat bantu laktasi yang ditempelkan di payudara, yang berisi ASI donor atau susu formula, gunanya untuk menambah jumlah susu yang dibutuhkan bayi.
Setelah dimulai terapi, ASI akan mulai keluar setetes demi setetes dari payudara mama. ASI secara perlahan dapat bertambah banyak dengan isapan bayi dan bantuan obat galactogogue. Meski demikian, ibu mungkin juga perlu tetap menggunakan alat bantu laktasi saat menyusui bayinya.
Manfaat dan Tujuan Menyusui Bayi Adopsi

Seperti yang Mama ketahui, ASI merupakan makanan utama bagi bayi selama 6 bulan pertama. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkannya.
Selain memenuhi nutrisi, apa saja tujuan dan manfaat menyusui ASI bayi adopsi? Menyusui bisa membuat bayi tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Ini juga bisa menjadi cara untuk mengembangkan ikatan antara mama dengan bayi adopsi, lho.
Bagi yang beragama Islam, orangtua akan menjadi mahram bayi tersebut dengan menyusui, Ma.
Dan tahukah Mama bila ASI mengandung micro RNA? Ini adalah suatu bagian dari gen yang berperan dalam membawa sifat. Bila seorang mama menyusui bayi adopsinya, maka sifat sang Mama akan mengalir ke bayi melalui ASI. Hal ini bisa membentuk si Bayi menjadi individu yang mirip dengan mamanya.
Tips agar Induksi Laktasi Berjalan dengan Lancar

Seperti halnya ibu menyusui lainnya, ada beberapa hal yang dibutuhkan agar proses induksi laktasi berjalan dengan lancar, seperti:
- Mulai secepatnya. Jika memang sudah yakin untuk melakukan metode ini, maka sebaiknya mulai sedini mungkin bahkan sejak si Kecil masih di dalam kandungan ibu kandungnya. Jika metode ini dimulai sebelum bayi lahir, maka dapat menggunakan protokol Jack Newman dan melakukan kontak kulit ke kulit begitu bayi adopsi lahir. Namun jika metode ini dimulai setelah bayi lahir sampai sebelum berumur 6 bulan, maka dapat dipertimbangkan kombinasi dengan bantuan lactation aid atau alat bantu laktasi.
- Konsultasi dengan ahli. Konselor laktasi akan membantu dalam proses menyusui sedangkan dokter (atau tenaga medis) bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan atau suplemen yang diperlukan.
- Dukungan keluarga. Salah satu hal yang juga memengaruhi kegiatan menyusui adalah dukungan, terutama dari keluarga terdekat, Ma. Keluarga terdekat harus selalu mendukung, mendampingi dan membantu pelaksanaan induksi laktasi.
- Lengkapi "alat tempur". Pada masa-masa awal menjalani metode ini diperlukan proses adaptasi tubuh dalam merespon segala stimulus yang diberikan dari luar, sehingga produksi ASI pun terjadi perlahan. Maka terkadang demi memenuhi kebutuhan bayi akan ASI, penggunaan beberapa alat bantu dapat dipertimbangkan. Seperti lactation aid, pompa ASI elektrik, cup feeder, donor ASI (optional) dan susu formula (jika dibutuhkan). Penggunaan alat bantu berbentuk dot tidak dianjurkan karena salah satu dampaknya dapat menyebabkan bayi menjadi bingung puting sehingga mengacaukan proses menyusui.
- Semangat dan berdoa. Sambil tetap mengoptimalkan segala usaha, para ibu yang menjalani metode ini hendaknya senantiasa berpikiran positif, nyaman dan tidak stres. Mama juga disarankan untuk berdoa selama proses, ya.
Tantangan Induksi Laktasi

Proses menyusui bayi tidak selalu berjalan dengan lancar, Ma. Demikian juga dengan proses induksi laktasi. Selama proses ini, Mama mungkin akan menemui beberapa tantangan, seperti:
- Bayi menolak menyusu. Salah satu penyebabnya mungkin karena bayi belum merasa nyaman. Hal ini butuh waktu, ya, Ma. Jangan menyerah! Selain itu, penolakan juga bisa terjadi karena bayi bingung puting. Hal ini disebabkan karena ia pernah menyusu dengan dot atau botol.
- Puting lecet. Seperti lazimnya mama yang melahirkan dan menyusui, mama yang menjalani induksi laktasi juga berisiko mengalami puting lecet. Karena hormon, payudara mengalami perubahan. Perubahan payudara ini tentunya dalam rangka mempersiapkan mama untuk menyusui. Pentingnya posisi dan perlekatan dalam menyusui dapat berdampak pada payudara, terutama puting. Adanya perlekatan dan atau posisi menyusui yang kurang baik dapat menyebabkan bayi menyusu pada puting sehingga yang terjadi kemudian adalah puting menjadi lecet atau luka. Hal ini lazim terjadi bahkan pada ibu-ibu yang menyusui secara normal sekalipun.
- Produksi ASI berkurang. Perlu diketahui bahwa produksi ASI itu berdasarkan persediaan dan permintaan (supply and demand). Semakin sering payudara dikosongkan maka produksi ASI akan semakin meningkat, demikian pula sebaliknya. Tidak hanya itu, peran hormon juga ikut memengaruhi. Contohnya, beberapa mama yang sedang menstruasi dapat mengalami penurunan produksi ASI. Sehingga pada fase ini, mama perlu lebih sering menyusui atau menyiasati dengan menggunakan lactation aid.
Menyusui dengan metode induced lactation ini merupakan salah satu bentuk upaya membangun kedekatan (bonding) antara ibu dan bayi adopsinya melalui kegiatan menyusui.
Metode ini dapat menimbulkan respon yang berbeda pada setiap mama yang menjalaninya. Jadi, tetap semangat dan jangan menyerah, ya, Ma.
Itu penjelasan tentang cara menyusui bayi adopsi seperti yang dilakukan Zaskia Sungkar. Bila Mama tertarik, diskusikan dengan dokter dan konsultan laktasi, ya!



















