5 Cara Merawat Botol Susu Bayi dan Kapan Waktunya untuk Diganti
Botol susu yang dirawat dengan baik akan menjadi awet dan sehat dipakai
7 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak cara untuk membersihkan botol susu bayi. Namun, cara apa pun yang digunakan oleh Mama, pastikan Mama langsung mencuci botol setelah digunakan. Menunda mencuci botol bayi akan menyebabkan botol dan dot menjadi tidak awet. Selain itu, sisa susu akan mengundang kuman dan bakteri yang membahayakan bayi.
Perawatan yang benar akan membuat botol dan dot tahan lama, selain itu, bayi Mama pun terhindar dari penyakit akibat bakteri atau kuman dari botol susu.
Untuk mengetahui cara perawatan agar botol susu tahan lama, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Patuhi cara perawatan yang benar
Cara perawatan yang salah terhadap botol susu dan dot dapat merusak botol atau bahkan mempengaruhi kandungan pada susu. Kuman-kuman dapat menempel di botol susu yang tidak benar-benar dirawat atau dibersihkan dengan baik.
Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam merawat botol susu agar bayi terhindar dari kuman.
Patuhi cara perawatan botol susu jika itu tercantum di kemasan saat membeli. Botol kaca dan plastik memiliki cara merawat yang berbeda. Pastikan juga Mama memakai perlengkapan mencuci yang sesuai ketentuan, misalnya ukuran dan bahan sikat botol seperti yang disarankan oleh produsen botol susu tersebut.
2. Langsung cuci setelah dipakai
Setelah selesai menggunakan botol susu sebaiknya langsung dicuci. Ini penting untuk menghindari bakteri yang bersarang lebih lama di dalam botol.
Gunakan sabun khusus untuk mencuci peralatan bayi hingga bersih dengan air yang mengalir. Setelah dicuci bersih, rendam botol susu dengan air mendidih untuk mematikan bakteri yang masih menempel di botol. Kemudian tiriskan di tempat yang kering. Letakkan botol dalam posisi terbalik agar mudah kering.
Jangan biarkan sisa susu tertinggal lama di dalam botol karena akan mengental dan mengeras. Residu susu yang mengeras akan menyulitkan saat akan dibersihkan. Sisa susu dalam botol juga mengundang kuman masuk dalam botol.
Perhatikan juga apakah ada perubahan warna pada botol susu. Biasanya perubahan warna menunjukkan akumulasi lemak susu karena pembilasan yang kurang maksimal.
Editors' Pick
3. Bersihkan botol dengan spons lembut
Botol susu harus selalu dibersihkan dengan baik. Terkadang, kita membersihkan botol minum menggunakan sikat atau spons yang bertekstur kasar. Sebaiknya hal tersebut harus dihindari karena akan merusak permukaan botol susu sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Bersihkan botol susu dengan menggunakan spons lembut untuk mengangkat sisa susu.
4. Jangan memasukkan botol susu ke dalam microwave
Terkadang, Mama mungkin ingin menghangatkan susu dengan cara cepat dan mudah, yaitu dengan memasukkan botol susu ke dalam microwave. Cara ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan merusak partikel-partikel pada botol susu. Ini akan membuat susu menjadi terkontaminasi oleh bahan pembuat botol susu.
5. Simpan botol yang sudah bersih dengan benar
Simpan sikat botol dan alas pengering botol di tempat terpisah dari piring dan peralatan dapur lainnya. Hal ini untuk mencegah kedua benda tersebut terkena cipratan minyak atau sisa kotoran lainnya. Pastikan Mama membersihkan spons atau alat pembersih botol susu dengan rutin.
Biarkan botol benar-benar kering sebelum digunakan atau sebelum Mama menyimpannya.
Tanda-tanda Botol dan Dot Harus Diganti
Botol susu dan dot sebaiknya diganti setiap 3-4 bulan sekali. Berikut tanda-tandanya untuk segera mengganti botol susu dan dot bayi:
- ASI atau susu formula mengalir terlalu deras, segera diganti ya, Ma. Cairan harus menetes perlahan tetapi lancar dari dot.
- Terjadi penipisan yang merupakan tanda awal dot sudah mulai rapuh. Untuk menguji ketahanan dari dot botol bayi, Mama bisa mencoba dengan menariknya. Dot yang masih bagus akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik. Jika tidak, maka sudah waktunya untuk diganti.
- Dot berubah bentuk, menyusut, atau melebar. Demikian juga bila dot retak, robek, dan terjadi rembesan. Bila dibiarkan, cairan akan mengalir terlalu banyak dan membahayakan bayi. Bayi berisiko tersedak.
- Dot yang retak atau pecah dapat melukai bibir bayi.
- Mama juga harus mengecek tutup botol. Jika sudah longgar, biasanya air susu mudah tumpah atau bocor.
- Apabila botol mengalami retak kecil, segera diganti ya, Ma. Retakan juga akan menyebabkan susu merembes keluar. Selain itu, retakan atau goresan dapat melukai tangan bayi.
- Botol dot yang masih bagus umumnya berwarna bening, transparan dan bersih. Jika botol dan dot sudah berubah warna menjadi kuning dan sedikit berbau, sebaiknya segera ganti dengan yang baru.
Botol susu yang retak, tergores, atau berubah bentuk jika tidak segera diganti menjadi celah bagi bakteri untuk bertumbuh. Ini akan membahayakan kesehatan bayi.
Yuk periksa botol susu bayi, apakah sudah waktunya untuk diganti.
Baca juga:
- Ini Dia 7 Rekomendasi Susu Formula untuk Bayi yang Baru Lahir
- Ini 6 Tips Memilih Botol Susu yang Aman Buat si Kecil
- Bayi Menangis dan Perutnya Berbunyi saat Disusui, Normalkah?