Cerebral Palsy pada Bayi: Gejala, Penyebab dan Penanganan
Pengobatan yang ada diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup si Kecil
14 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cerebral palsy pada bayi adalah gangguan yang disebabkan karena kerusakan otak. Ini mungkin terjadi selama kehamilan atau sesaat setelah lahir. Kondisi tersebut memengaruhi kemampuan bayi untuk bergerak.
Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak dapat diubah, tetapi efeknya bervariasi pada setiap bayi. Mereka mungkin mengalami peningkatan atau penurunan kondisi dari waktu ke waktu.
Kenali gejala dan penanganan cerebral palsy pada bayi. Ulasan Popmama.com berikut ini akan membahas tentang cerebral palsy pada bayi: gejala, penyebab dan penanganan. Ayo disimak, Ma!
Gejala Umum Cerebral Palsy
Tanda-tanda cerebral palsy muncul pada bulan-bulan awal setelah bayi lahir. Tetapi pada beberapa bayi gejala baru muncul setelah usia 2 tahun. Tanda-tanda kondisi ini dapat bervariasi di antara bayi.
Berikut ini adalah tanda-tanda umum dari cerebral palsy:
- Keterlambatan perkembangan: Keterlambatan terlihat pencapaian hampir semua tonggak perkembangan. Misalnya berguling, duduk, merangkak, dan berdiri. Ini merupakan petunjuk awal yang mungkin menunjukkan kemungkinan cerebral palsy.
- Tonus otot yang tidak normal: Bagian tubuh mungkin tampak kaku atau terkulai karena tonus otot yang tidak normal.
- Postur tidak normal: Bayi mungkin menunjukkan preferensi dan lebih banyak menggunakan satu sisi tubuh selama gerakan, seperti saat meraih mainan.
- Retensi refleks primitif: Beberapa bayi mungkin mempertahankan refleks primitif yang sebagian besar hilang selama masa bayi.
- Kejang dapat dilihat pada banyak kasus cerebral palsy.
Editors' Pick
Tanda-Tanda Spesifik Berdasarkan Umur Bayi
Berikut ini adalah tanda-tanda spesifik usia dari cerebral palsy:
Bayi di bawah enam bulan:
- ketidakmampuan untuk mengangkat kepala saat diangkat dari posisi berbaring,
- badan bayi terasa kaku,
- kaki mungkin tampak kaku dan tumpang tindih seperti gunting,
- saat digendong, bayi mungkin meregangkan leher dan punggung. Ini tampak seperti ingin mendorong diri.
Bayi yang lebih tua dari enam bulan:
- tidak dapat berguling,
- tidak bisa mengarahkan tangan mereka ke mulut,
- tidak bisa menyatukan tangan,
- dapat menggunakan hanya satu lengan dan tangan sambil tetap mengepalkan tangan lainnya.
Bayi yang lebih tua dari sepuluh bulan:
- dapat merangkak menggunakan hanya satu sisi tangan dan kaki sambil menyeret anggota badan di sisi lain,
- dapat berlari atau bergerak dengan pantat atau berlutut, tetapi tidak dapat merangkak dengan empat kaki,
- bayi tidak dapat berdiri bahkan ketika dipegang atau diberikan dukungan yang memadai.
Bayi dan balita dengan cerebral palsy juga dapat menampilkan masalah tambahan berikut:
- kejang,
- masalah penglihatan, pendengaran, atau bicara,
- ketidakmampuan belajar,
- masalah perilaku,
- keterampilan kognitif yang buruk,
- regresi perkembangan,
- masalah dengan pernapasan,
- masalah dengan fungsi kandung kemih dan usus,
- kelainan bentuk tulang seperti scoliosis,
- kekurangan tidur dapat terlihat karena nyeri otot kejang, gangguan mobilitas, dan masalah pemrosesan sensorik.
Beberapa tanda ini dapat terjadi pada berbagai penyakit, gangguan, dan kondisi yang sering menyebabkan masalah jangka panjang yang parah. Karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika Mama melihat tanda-tanda ini pada bayi atau balita.