Ciri-Ciri Feses Bayi Alergi Susu Sapi, Mama Perlu Tahu!
Kenali ciri-cirinya agar Mama bisa mengambil tindakan dengan cepat dan tepat
19 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi bayi baru lahir, ASI adalah makanan utama yang kaya nutrisi untuk 6 bulan pertama kehidupannya. Namun karena beberapa alasan, bayi tidak bisa mengonsumsi ASI. Maka susu formula menjadi pilihan Mama.
Sebagian besar susu formula terbuat dari susu sapi yang dirancang sedemikian rupa agar mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi. Tetapi, tidak semua bayi bisa mengonsumsi susu sapi, Ma. Bayi yang memiliki alergi susu sapi akan menunjukkan gejala yang bisa diamati, mulai dari perubahan pada kulit hingga fesesnya.
Mama mungkin bertanya-tanya bagaimana ciri-ciri feses bayi alergi susu sapi? Nah, jawabannya bisa Mama temukan pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Beragam Bentuk Feses Bayi
Orangtua baru segera mengetahui bahwa kotoran bayi memiliki berbagai bentuk, tekstur, dan warna.
Bayi yang disusui ASI biasanya memiliki kotoran berwarna mustar (kuning gelap atau kuning kecokelatan), bayi yang diberi susu formula cenderung memiliki kotoran kuning atau cokelat yang lebih terang. Bayi yang diberi susu kombinasi mungkin memiliki kotoran di antara keduanya.
Perubahan warna atau tekstur sementara biasanya tidak perlu dikhawatirkan namun buang air besar yang tidak teratur terkadang dapat mengindikasikan intoleransi makanan.
Editors' Pick
Kepekaan Bayi Terhadap Susu Sapi
Menurut Wendy Sue Swanson, M.D., MBE, FAAP, dokter anak dan Kepala Petugas Medis SpoonfulONE, kepekaan terhadap makanan tidak terlalu umum terjadi pada bayi, tetapi kadang-kadang muncul.
Salah satu penyebab utamanya adalah susu sapi, khususnya molekul protein dalam produk susu, yang dapat memicu reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh.
Bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki kepekaan terhadap susu sapi dalam formulanya.
Sebaliknya, bayi yang disusui dapat bereaksi terhadap partikel susu sapi yang masuk ke aliran darahnya dalam jumlah kecil setelah menyusui. Inilah yang perlu Mama ketahui tentang hubungan antara perubahan kotoran bayi dan alergi protein susu.