Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula, Mama Wajib Tahu!
Apakah ini aman untuk bayi?
13 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui bisa sangat bermanfaat dan sangat menantang. Ini bisa menjadi sumber kegembiraan. Di sisi lain, menyusui juga bisa penyebab penderitaan Mama, misalnya payudara nyeri atau puting lecet karena menyusui.
Mama tentu menginginkan yang terbaik untuk bayi. Namun meski Mama sudah mengetahui jika ASI adalah makanan terbaik untuk si Kecil, susu formula juga bisa menjadi berkah dan membawa perubahan.
Dalam beberapa kasus, Mama mungkin akan memberikan ASI diselingi susu formula untuk si Kecil. Namun apakah ini diperbolehkan dan aman untuk bayi?
Untuk mengetahui dampak pemberian ASI diselingi susu formula, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Apakah Pemberian ASI Bisa Diselingi dengan Susu Formula?
Tidak dapat disangkal bahwa manfaat ASI memang banyak sekali. Air susu ibu berevolusi untuk memenuhi perubahan kebutuhan nutrisi bayi, memberikan antibodi yang melindungi dari infeksi, dan bahkan dapat mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Terlebih lagi, menyusui juga baik untuk orangtua baru. Hal ini dapat mempercepat proses pemulihan, membantu melawan depresi pasca melahirkan, dan mengurangi risiko kanker tertentu.
Meskipun American Academy of Pediatrics dan Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan seorang anak, orangtua tahu bahwa hal ini tidak selalu memungkinkan atau praktis.
Mama mungkin mengalami kelelahan menyusui sehingga menyebabkan para ibu berhenti menyusui sebelum waktunya.
Faktanya, sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa penggunaan susu formula terbatas pada tahap awal yang dikombinasikan dengan pemberian ASI pada bayi baru lahir yang mengalami penurunan berat badan saat masih di rumah sakit tidak berdampak negatif terhadap pemberian ASI. Hal ini juga benar-benar mengurangi angka pasien masuk kembali ke rumah sakit.
Pemberian ASI eksklusif adalah pilihan yang ideal – namun jika kenyataan menunjukkan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan, susu formula mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, dan protein yang dibutuhkan bayi untuk bertahan hidup dan berkembang.
Susu formula dapat menawarkan pilihan yang memenuhi kebutuhan nutrisi sekaligus memungkinkan orangtua menyusui untuk memenuhi dan beradaptasi dengan kebutuhan mereka sendiri.
Dampak Pemberian ASI Diselingi dengan Susu Formula
Ada beberapa potensi kerugian — dan bahkan beberapa risiko — jika Mama memberikan ASI diselingi dengan susu formula. Waspadai konsekuensinya sehingga Mama dapat membuat keputusan yang tepat.
- Persediaan ASI mungkin berkurang. Menambahkan susu formula ke dalam rutinitas dapat menyebabkan berkurangnya suplai ASI mama.
- Perubahan pada feses. Bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki kotoran yang warna dan teksturnya seperti sawi, terkadang encer atau bahkan cair, lembek atau kental. Bayi yang diberi susu formula, setidaknya sebagian, memiliki feses yang lunak namun bentuknya lebih baik dibandingkan bayi yang diberi ASI. Fesesnya dapat berwarna kuning pucat hingga coklat kekuningan, cokelat muda atau hijau kecoklatan. Baunya juga lebih kuat.
- Kebingungan puting. Bayi yang terbiasa dengan ASI mungkin akan merasa canggung ketika menyusu dengan botol yang berisi susu formula. Namun ia nanti akan terbiasa, Ma.
- Gas. Gas tentu saja terjadi bahkan saat menyusui dengan ASI. Namun gas berlebih atau kerewelan bisa terjadi jika bayi menghirup banyak udara saat minum dari botol. Untuk meringankan rasa sakit ini, berikan banyak sendawa setiap kali menyusui dan ubah posisi sehingga bayi dapat merasakan minum dari sudut yang berbeda.
- Mengganggu jadwal menyusui ASI. Jeda yang terlalu lama untuk menyusui. ASI dapat dicerna dengan mudah dibandingkan dengan susu formula. Susu formula memungkinkan kenyang lebih lama sehingga bayi merasa tidak lapar.
- Bayi menolak ASI karena menyusu melalui payudara membuatnya ekstra kerja keras untuk mengisap. Sementara dengan botol akan lebih mudah menyesap susu formula yang ada di dalamnya. Kenyamanan ini akhirnya membuat bayi enggan disusui lagi.