Ditinggal Sendiri oleh Ibunya, Bayi 4 Bulan Tewas Kelaparan

Bayi tersebut ditinggal ibunya sendirian di rumah selama 8 hari

9 Oktober 2024

Ditinggal Sendiri oleh Ibunya, Bayi 4 Bulan Tewas Kelaparan
Freepik/EyeEm

Kehadiran bayi membawa kebahagiaan bagi keluarga. Orangtua akan mengasuh bayinya dengan sepenuh hati. Namun tidak jarang, orangtua juga menelantarkan bayinya, seperti kasus yang terjadi di Taiwan.

Bayi berusia 4 bulan di Taiwan mati kelaparan setelah ditinggalkan sendirian oleh sang Ibu. Peristiwa ini sontak membuat banyak orang mengecam orangtuanya, terutama ibu si Bayi. Apalagi menurut berita, ibu si Bayi pernah mendapatkan bantuan sebesar Rp 73 juta.

Bagaimana kisahnya? Informasi tentang bayi 4 bulan di Taiwan mati kelaparan setelah ditinggal oleh sang Ibu sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.

1. Bayi 4 bulan meninggal setelah ditinggalkan sendirian oleh ibunya di rumah

1. Bayi 4 bulan meninggal setelah ditinggalkan sendirian oleh ibu rumah
freepik/gpointstudio
Ilustrasi

Seorang bayi berusia 4 bulan diyakini tewas kelaparan setelah ibunya, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Chen, meninggalkannya sendirian di rumah mereka di Kaohsiung, Taiwan. Mengutip dari laman Must Share, ia ditinggal sendirian selama 8 hari.

Pada tanggal 23 September, Chen mengantar putri sulungnya ke pusat penitipan anak. Pengasuh yang bertugas bertanya tentang anak bungsunya, yang tidak terlihat selama beberapa hari.

Chen mengungkapkan bahwa bayi tersebut telah meninggal. Pengasuh tersebut segera memberi tahu pihak berwenang karena curiga.

Editors' Pick

2. Petugas pemadam kebakaran menemukan mayat bayi di rumah

2. Petugas pemadam kebakaran menemukan mayat bayi rumah
Pexels/Rene Asmussen

Saat tiba di rumah Chen, petugas pemadam kebakaran menemukan bayi tersebut tergeletak di tempat tidur di dalam rumah.

Tubuhnya telah menghitam dan mengeluarkan bau busuk. Hal ini menunjukkan bahwa bayi malang itu telah meninggal selama beberapa hari.

Polisi tidak menemukan luka yang terlihat pada bayi tersebut. Mereka menduga bahwa kelaparan sebagai penyebab kematiannya.

Setelah diinterogasi, mereka mendakwa Chen dengan pembunuhan.

Jenazah bayi tersebut kemudian dikirim ke kantor kejaksaan untuk diautopsi guna memastikan penyebab kematiannya.

Atas dugaan potensi manipulasi saksi, pemusnahan barang bukti, dan risiko melarikan diri, Chen ditahan.

3. Meninggalkan bayinya untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur

3. Meninggalkan bayi merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur
Freepik/Dashu83

Chen menyatakan bahwa ia membawa putri sulungnya ke rumah ibunya pada tanggal 15 September. Ia meninggalkan putri bungsunya sendirian di rumah dengan AC menyala.

Ia mengeklaim bahwa ia tidak meninggalkan Kaohsiung selama 8 hari tersebut. Chen juga menegaskan bahwa ia mengunjungi rumah orangtuanya untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Selama acara kumpul keluarga, kerabat menanyakan tentang bayi tersebut. Chen memberi tahu mereka bahwa ia telah menitipkannya kepada seorang teman.

Pada pagi hari tanggal 23 September, sebelum membawa putri sulungnya ke pusat penitipan anak, ia kembali ke rumah dan mendapati bayinya telah meninggal.

Jaksa mencatat bahwa pusat penitipan anak tersebut telah tutup pada tanggal 16 September karena wabah enterovirus. Hal ini mendorong Chen untuk meminta cuti sakit bagi kedua putrinya pada 18 September. Selama dua hari berikutnya, ia membawa putri sulungnya ke pusat tersebut sambil meninggalkan bayinya sendirian di rumah.

4. Ibu Bayi mendapatkan bantuan keuangan dari Biro Urusan Sosial di Taiwan

4. Ibu Bayi mendapatkan bantuan keuangan dari Biro Urusan Sosial Taiwan
Pexels/RDNE Stock project

Menurut United Daily News, Chen adalah seorang ibu tunggal yang melahirkan putri sulungnya di luar nikah pada tahun 2022. Ia kemudian menyambut kelahiran putri bungsunya pada bulan Mei tahun 2024.

Sebelumnya tinggal bersama ibunya, Chen diklasifikasikan sebagai keluarga rentan oleh Biro Urusan Sosial di Taiwan karena pengangguran dan kesulitan keuangan.

Biro tersebut membantu dengan menyediakan rumah sewa, perlengkapan bayi, layanan penitipan anak, dan tunjangan bulanan sebesar NT$5.400 (sekitar Rp2,6 juta) untuk Chen dan kedua putrinya.

Kepala lingkungan tempat tinggal Chen juga mengungkapkan bahwa dia membantunya mendapatkan 15.000 dolar NT (sekitar Rp 7,3 juta) sebagai uang bantuan darurat ketika dia dalam kesulitan. Namun Chen dilaporkan telah membelanjakan uang bantuan dengan sembarangan. Ia berfoya-foya dan menghabiskan uangnya dalam 10 hari.

Ayah bayi tersebut, seorang pedagang kaki lima, jarang berada di rumah selama kehamilan Chen. Ia pun jarang bertemu putrinya setelah lahir.

Ia mengetahui kematian bayi tersebut hanya selama pemeriksaan polisi. Sang Ayah terkejut dan menyatakan bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi.

Fakta bahwa bayi berusia 4 bulan itu kelaparan oleh ibunya membuat warga Taiwan sangat marah. 

Chen diketahui kerap menunjukkan citra seorang ibu tunggal dengan kekuatan untuk mengatasi kesulitan. Ia menangisi situasinya untuk mendapat belas kasihan dari semua orang di sekitarnya.

Itu informasi tentang bayi 4 bulan mati kelaparan setelah ditinggal oleh sang Ibu.Saat ini, Chen telah ditahan oleh Pengadilan Kaohsiung. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan dan Chen mendapatkan hukuman yang setimpal atas kejahatannya.

Baca juga:

The Latest