Mama Perlu Tahu! Efek Samping Antibiotika Amoxicillin Untuk Bayi
Amoxicillin paling sering diberikan oleh dokter anak, apa efek sampingnya untuk si Bayi?
11 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu antibiotik yang paling sering diberikan untuk bayi atau anak kecil adalah amoxicillin. Amoxicillin membantu mengobati sejumlah infeksi bakteri seperti demam tinggi, batuk rejan, pneumonia, infeksi saluran kencing, dan infeksi telinga.
Akan tetapi, walaupun antibiotik golongan penisilin ini aman dan sering dianjurkan oleh dokter, Mama harus mengetahui efek samping dari penggunaan amoxicillin pada bayi.
Berikut adalah beberapa efek samping yang umum dialami bayi menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Perlu diketahui bahwa tidak semua bayi akan mengalami gejala-gejala yang disebutkan. Apabila bayi Mama menunjukkan salah satu dari gejala di bawah ini setelah pemakaian amoxicillin, segera bawa ke dokter anak.
1. Diare
Salah satu efek samping yang paling sering terjadi pada bayi yang diberi amoxicillin adalah diare. Biasanya hal ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan flora saluran cerna.
Amoxicillin tidak hanya membunuh bakteri jahat (yang bisa menyebabkan penyakit) tetapi juga bakteri baik yang merupakan flora alami usus.
2. Ruam kulit
Bila setelah penggunaan amoxicillin timbul ruam, pembengkakan pada wajah atau mulut, atau bahkan kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan obat. Gejala tersebut menandakan adanya reaksi alergi terhadap obat.
Editors' Pick
3. Muntah
Bayi Mama mungkin muntah selama penggunaan obat ini. Muntah merupakan efek samping yang paling umum terjadi pada bayi dan orang dewasa.
Harap diingat, antibiotika bisa mengiritasi lambung sehingga dokter selalu mengharuskan konsumsi makan sebelum minum obat. Pada si Bayi, ada baiknya ia menyusu sebelum pemberian obat.
4. Ruam Popok
Ketika bayi mengonsumsi antibiotik, bakteri alami yang berfungsi menjaga pertahanan kulit juga ikut mati, sehingga ruam popok bisa muncul akibat infeksi jamur atau bakteri jenis lainnya.
5. Kerusakan Email Gigi
Menurut sebuah penelitian, ada hubungan antara penggunaan amoxicillin selama masa pertumbuhan bayi dengan kerusakan email saat gigi bayi mulai tumbuh.
Hal ini terjadi ketika gigi terkena terlalu banyak fluoride saat proses pembentukan email gigi. Gejalanya termasuk hampir tidak terlihat flek-flek putih, lubang-lubang, atau noda-noda coklat pada gigi.
6. Efek Jangka Panjang
Menurut hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Yaer R Nobel tahun 2015, penggunaan amoxicillin dalam jangka panjang akan mempengaruhi pertumbuhan tulang, perubahan keragaman dan struktur populasi bakteri usus.
Menghindari Penggunaan Antibiotik yang Berlebihan
- Pahami kalau antibiotik bukan obat untuk semua jenis penyakit.
- Konsultasi dengan dokter efek samping dari obat yang diberikan.
- Ikuti instruksi dokter mengenai pemberian obat.
- Jangan menggunakan resep lama walaupun gejala sakitnya sama.
Nah Mama, dengan penggunaan yang tepat, amoxicillin bisa menjadi penyelamat bayi Mama. Sering-sering konsultasi dengan dokter atau bidan jika Mama tidak yakin untuk memberikan antibiotik untuk bayi Mama.
Baca juga: Cara untuk mencegah antibiotik merusak saluran cerna bayi