Penyebab dan Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi
Kok bayi mama setelah minum ASI selalu gumoh? Berbahaya nggak sih?
7 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gumoh merupakan sesuatu yang sering terjadi pada bayi. Beberapa bayi bahkan selalu gumoh setiap kali selesai menyusu. Mama pun mungkin akan bertanya-tanya, normalkah gumoh pada bayi?
Gumoh sering terjadi pada bayi sampai usia satu tahun dan ini merupakan hal yang normal. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Mama. Bagaimana membedakan antara gumoh dan muntah? Dan kapan waktu yang tepat untuk membawa bayi ke dokter karena terlalu sering gumoh?
Berikut Popmama.com akan memberikan penjelasannya tentang penyebab dan cara mengatasi gumoh pada bayi khusus untuk Mama:
1. Apa itu gumoh?
Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Ukuran lambung yang sangat kecil serta katup lambung yang belum kuat merupakan penyebab terjadinya gumoh. Katup lambung bayi belum dapat menutup dengan sempurna sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut, jika volume susu terlalu banyak atau jika bayi langsung berbaring setelah minum.
Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara.
Gumoh tidak menyakitkan bagi bayi dan bahkan kebanyakan bayi bahkan tidak menyadarinya. Selama bayi sehat dan bertambah berat badannya setiap bulan, Mama tidak perlu khawatir. Ini adalah bagian dari proses perkembangan bayi.
Editors' Pick
2. Mencegah terjadinya gumoh
Agar Mama tidak khawatir, berikut cara-cara untuk mencegah gumoh pada bayi:
- Posisikan tubuh bayi tetap tegak setelah makan
Posisikan tubuhnya tetap tegak selama 30 menit atau lebih untuk membuat makanan atau susu yang baru dikonsumsi tetap berada di dalam lambung. Apabila harus berbaring, letakkan beberapa bantal untuk menopang tubuhnya sehingga badannya tetap tegak.
- Hindari tekanan pada perut bayi
Pastikan tidak ada tekanan pada perut bayi setidaknya selama 30 menit setelah makan untuk mencegah gumoh. Pemakaian celana atau popok yang terlalu ketat sehingga menekan perut juga harus dihindari ya, Ma.
- Bantu bayi untuk bersendawa
Setelah menyusu, usahakan bayi untuk bersendawa agar udara yang terlanjur masuk dapat ke luar kembali.Sandarkan tubuh bayi ke dada mama agar posisinya tegak, tetapi jangan sampai perutnya tertekan.
- Perhatikan lubang pada dot (jika bayi menyusu dengan botol)
Lubang yang terlalu besar bisa menyebabkan bayi menyusu lebih dari yang dibutuhkan dan juga tersedak. Sedangkan lubang dot yang terlalu kecil menyebabkan bayi kesulitan menyusu dan juga akan menelan banyak udara.
- Menyusui di ruangan yang tenang
Cari tempat yang tenang dan bebas dari gangguan sehingga bayi dapat menyusu dengan tenang. Ruangan yang bising dapat menyebabkan bayi panik saat menyusu.Bayi yang menyusu dalam keadaan panik cenderung menelan udara bersamaan dengan susu yang masuk. Hal ini dapat menyebabkan gumoh setelah menyusu.
3. Bagaimana membedakan antara muntah dengan gumoh?
Walaupun gumoh adalah hal normal, cukup banyak orangtua yang khawatir dan sulit membedakannya dengan muntah. Pada saat bayi gumoh, susu mengalir dengan sendirinya. Sedangkan saat bayi muntah, bayi tampak berusaha untuk mengeluarkan susu. Bayi yang muntah tampak mengedan, tidak nyaman atau rewel. Sebagian besar muntah bayi merupakan hal yang abnormal.
Dilansir dari laman IDAI, muntah dapat menjadi gejala atau tanda penyakit refluks (gastroesphageal reflux disease), sumbatan usus, infeksi telinga, infeksi usus, infeksi paru, radang otak, atau alergi protein.
Jika refluks isi lambung menyebabkan gejala dan/atau komplikasi, maka disebut sebagai gastroesophageal reflux (GERD). Pada GERD, gumoh atau muntah berkaitan dengan penurunan berat badan, rewel, menangis terus-menerus, penolakan makan, atau gangguan napas kronik. GERD memerlukan pemeriksaan khusus dan pengobatan oleh dokter.
4. Apakah harus dibawa ke dokter?
Gumoh adalah hal yang biasa terjadi pada bayi. Menurut dokter Natharina Yolanda dari IDAI, gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan. Pada usia itu, ukuran lambung bayi membesar dan katup lambung lebih kuat.
Namun Mama harus waspada bila terjadi hal berikut, segera bawa bayi ke dokter anak:
- Gumoh disertai gangguan napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa),
- lebih banyak dari dua sendok makan setiap kali gumoh,
- berat badan bayi yang sulit naik.
Itulah beberapa fakta mengenai gumoh pada bayi. Jadi jangan buru-buru panik ya, Ma!
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Jangan Anggap Rewel, Ini 6 Arti Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya
- Penting! Ketahui Keterlambatan Perkembangan Bayi Sejak Dini
- 6 Tips Aman Membawa Bayi Ke Luar Rumah setelah Masa PSBB