5 Hal yang Harus Diwaspadai bila BAB Bayi Berlendir
Normalkah jika BAB bayi berlendir?
23 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Feses atau tinja adalah buangan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. BAB bayi yang baru lahir tampak cair, berbusa, dan berbau asam.
Hal ini disebabkan karena usus bayi belum berfungsi sempurna sehingga sebagian laktosa (gula susu) tidak dicerna dengan sempurna. Hal ini normal selama kenaikan berat badannya normal dan bayi tampak sehat.
Menurut laman IDAI, warna kotoran bayi yang normal adalah kuning sampai hijau. Namun terkadang BAB bayi berlendir, apakah ini normal? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini!
Editors' Pick
Penyebab BAB Bayi Berlendir
Lendir diproduksi oleh jaringan untuk melapisi dan melindungi organ tertentu seperti mulut, hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru, dan usus.
Fungsinya adalah untuk mengurangi kerusakan organ tubuh tertentu yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Teksturnya yang licin dan lengket bisa menjadi perangkap bagi partikel asing yang tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.
Secara alami usus akan mensekresikan lendir untuk membantu kotoran melewati usus dengan lebih efektif. Warna kotoran yang kekuningan biasanya akan mempengaruhi lendir sehingga menjadi warna kuning.
Kotoran yang berlendir kuning ini normal dan sering dialami bayi yang menyusu dengan ASI karena kotoran melewati usus dengan relatif cepat.
5 Penyakit Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Kapan Mama Harus Waspada
Terkadang lendir juga merupakan salah satu gejala dari kondisi medis berikut ini:
- Infeksi
Infeksi bakteri atau virus (flu perut) dapat mengiritasi usus dan menyebabkan peradangan. Usus memproduksi banyak lendir untuk melindungi, hasilnya adalah Mama akan menemukan lendir lebih banyak dari biasanya pada kotoran bayi. Kotoran bayi juga berwarna hijau dan biasanya akan ditemukan darah jika terkena infeksi bakteri.
Selain itu, infeksi pada bayi juga ditandai dengan gejala lain seperti demam dan iritabilitas.
- Alergi makanan
Alergi makanan dapat menyebabkan peradangan sehingga sekresi lendir meningkat dan terbawa pada kotoran bayi. Ini biasanya akan muncul pada dua bulan pertama kehidupan bayi. Bayi yang mengalami alergi makanan juga menjadi rewel dan sulit untuk ditenangkan, muntah, dan BAB-nya berdarah.
- Tumbuh gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi tidak hanya mudah kesal karena merasa tidak nyaman, tetapi bisa juga menghasilkan lendir pada kotoran mereka. Kelebihan air liur dan rasa sakit dari gigi dapat mengiritasi usus sehingga mengakibatkan lendir berlebih pada kotorannya.
- Intususepsi
Ini merupakan kondisi medis yang serius di mana usus bayi terlipat dan saling menyelip satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan aliran darah ke usus hilang sehingga kotoran pun menjadi terhambat.
Sehingga yang melewati usus hanya lendir dan dikeluarkan dalam bentuk kotoran yang menyerupai jeli merah. Gejala lainnya adalah sakit perut, muntah, serta bayi menjadi lesu dan mengantuk. Jika ini terjadi, segera dibawa ke dokter, ya, Ma.
- Cystic fibrosis
Cystic fibrosis kistik merupakan penyakit genetik yang mengancam keselamatan jiwa. Bayi dengan cystic fibrosis berarti memiliki gen cacat tunggal yang mempengaruhi perpindahan sodium chloride (garam) keluar masuk sel tertentu.
Ketika bayi mengalami cystic fibrosis, itu berarti lendir dalam saluran pencernaan menjadi tebal dan lengket. Nah, cairan tebal ini dapat menyumbat paru-paru, sehingga bayi menjadi kesulitan bernapas. Selain itu pankreas, hati, dan usus juga menghasilkan lendir berlebih sehingga dapat mengganggu pencernaan bayi.
Lendir yang dihasilkan tidak berwarna kuning seperti biasanya, cenderung berbau busuk, dan berminyak.
Penanganan untuk BAB Bayi Berlendir
Selama tampak normal serta bayi tidak mengalami demam, BAB berdarah, atau gejala-gejala kondisi medis di atas, Mama tidak perlu membawa bayi ke dokter.
Perawatan untuk lendir dalam kotoran bayi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Biasanya lendir dalam kotoran bayi tidak perlu dikhawatirkan. Yang terpenting adalah Mama selalu memantau kondisi BAB dan kesehatan bayi sehingga apabila terdapat lendir dan gejala lain, Mama bisa segera membawa bayi ke dokter.
Itu tadi penjelasan tentang BAB bayi berlendir. Semoga bermanfaat, ya, Ma.
Baca juga:
- 10 Hal yang Menjadi Kekhawatiran Mama Seputar Bayi Baru Lahir
- Waspada Memberi Makan Terlalu Banyak pada Bayi, Ini Tandanya!
- BAB Bayi Berbusa? Ketahui Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya!