Imunisasi 4 Vaksin dalam Satu Waktu, Apakah Aman untuk Anak?
Sebenarnya bolehkah anak mendapatkan beberapa jenis vaksin sekaligus dalam satu waktu?
2 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Imunisasi sesuai jadwal sangat penting bagi bayi dan anak karena efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit.
Agar lebih efisien, bayi juga bisa mendapatkan imunisasi ganda. Imunisasi ganda adalah pemberian imunisasi lebih dari satu jenis vaksin kombinasi dalam satu kali kunjungan.
Namun, sebagian orangtua mungkin merasa khawatir akan efek sampingnya dan faktor keamanannya bagi bayi.
Baru-baru ini, seorang bayi berusia 3 bulan di Sukabumi meninggal dunia usai diimunisasi. Bayi mungil dengan nama Muhammad Kenzie Arifin itu sempat mengalami kejang-kejang dan bibir berwarna ungu sebelum meninggal dunia.
Menurut orangtuanya, sang Bayi meninggal pasca mendapat imunisasi dengan empat varian sekaligus.
Kejadian ini mungkin membuat orangtua berpikir ulang untuk melakukan imunisasi ganda. Imunisasi 4 vaksin dalam satu waktu, apakah aman untuk anak?
Untuk mengetahui jawabannya, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Editors' Pick
Imunisasi 4 Vaksin Sekaligus, Apakah Aman untuk Anak?
Banyak vaksin yang direkomendasikan sejak dini untuk melindungi bayi dan anak kecil dari penyakit menular yang berbahaya.
Mengutip dari laman CDC, untuk mengurangi jumlah suntikan yang diterima seorang bayi saat mengunjungi dokter, beberapa vaksin ditawarkan sebagai vaksin kombinasi atau ganda. Vaksin kombinasi adalah dua atau lebih vaksin berbeda yang digabungkan menjadi satu suntikan.
Vaksin kombinasi telah digunakan di Amerika Serikat sejak pertengahan tahun 1940-an. Contoh vaksin kombinasi adalah: DTap (difteri-tetanus-pertusis), trivalen IPV (tiga strain vaksin polio yang dilemahkan), MMR (campak-gondong-rubella), DTap-Hib, dan Hib-Hep B.
Sering kali, lebih dari satu suntikan akan diberikan pada kunjungan dokter yang sama, biasanya pada anggota tubuh yang berbeda (misalnya satu pada masing-masing lengan). Misalnya, bayi mungkin terkena DTaP di satu lengan atau tungkai dan IPV di lengan atau tungkai lainnya pada kunjungan yang sama.
Data ilmiah menunjukkan bahwa mendapatkan beberapa vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin. Dan ketika setiap vaksin baru mendapat izin, vaksin tersebut telah diuji bersama dengan vaksin yang telah direkomendasikan untuk anak usia tertentu.
Vaksin yang direkomendasikan telah terbukti efektif jika dikombinasikan maupun secara individual. Terkadang, kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam, dan terkadang kejang demam. Efek ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Berdasarkan informasi ini, Komite Penasihat Praktik Imunisasi dan American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua vaksin rutin anak diberikan tepat waktu.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, bayi memiliki kapasitas yang sangat besar untuk merespons berbagai jenis vaksin, serta terhadap banyak tantangan lain yang ada di lingkungan.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menyatakan bahwa imunisasi ganda atau pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan sudah direkomendasikan oleh para ahli. Sehingga, para orangtua tidak perlu khawatir.
Ia menambahkan bahwa menerima beberapa vaksin atau kombinasi vaksin dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini mungkin. Prima Yosephine menekankan, suntikan dosis ganda tidak membebani sistem kekebalan tubuh bayi.
Alasan Dilakukan Imunisasi dan Vaksinasi Ganda
Banyak negara mempunyai jadwal imunisasi di mana bayi dan anak-anak menerima beberapa suntikan vaksin dalam satu kunjungan.
Secara global, banyak negara berpendapatan menengah dan tinggi telah menggunakan beberapa suntikan dengan aman selama lebih dari satu dekade.
Mengutip dari lamanWHO, jadwal vaksinasi yang melibatkan beberapa suntikan dalam kunjungan yang sama didasarkan pada data keamanan dan efektivitas pra-lisensi dan pasca-lisensi selama bertahun-tahun. Termasuk studi penggunaan secara bersamaan.
Jika tiga suntikan intramuskular dijadwalkan secara bersamaan pada bayi di bawah usia 12 bulan, maka pemberian dua suntikan pada paha yang sama adalah benar dan aman. Misalnya, vaksin IPV dan pneumokokus dapat diberikan di paha yang sama, dengan jarak 2,5 cm.
Imunisasi ganda bermanfaat untuk melindungi anak dari berbagai penyakit, mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, dan meningkatkan efisiensi program imunisasi.
Dengan melakukan imunisasi ganda, anak bisa segera mendapatkan perlindungan tubuh secara ekstra, apalagi saat rentan. Selain itu, pemberian imunisasi secara bersamaan juga membuat waktu lebih efisien karena orangtua dan anak tidak perlu beberapa kali datang ke fasilitas kesehatan.
Efek Samping Imunisasi Ganda
Apabila bayi dan anak mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) diharapkan orangtua bisa segera melapor pada petugas kesehatan. KIPI bisa terjadi baik pada bayi dan anak dengan imunisasi tunggal maupun ganda.
Umumnya, KIPI yang dilaporkan berupa demam, nyeri pada tempat disuntik, atau badan lemah. Meski jarang terjadi, dalam beberapa kasus ditemukan pula munculnya reaksi anafilaksis atau syok akibat alergi berat. Tentu penanganan perlu segera diberikan.
KIPI yang terjadi setelah imunisasi merupakan kondisi umum. Kondisi tersebut adalah bentuk reaksi alamiah dari tubuh.
Jadi, imunisasi ganda itu aman bagi bayi, Ma. Namun, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum dilakukan imunisasi ganda pada bayi.
Itu penjelasan tentang imunisasi 4 vaksin dalam satu waktu.. Semoga informasi di atas bisa menjawab keraguan orangtua.
Baca juga:
- Kata Kemenkes soal Bayi 3 Bulan di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi
- Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi di Puskesmas, Sempat Kejang
- Imunisasi Ganda Mampu Tingkatkan Proteksi Tubuh Anak dari Penyakit