Imunisasi yang Harus Diberikan Kepada Bayi 0-6 Bulan
Apakah bayi mama sudah diimunisasi sesuai jadwal?
6 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit berbahaya dengan cara melakukan vaksinasi. Vaksin adalah bakteri yang telah dilemahkan dan dimasukan ke dalam tubuh manusia. Tujuan imunisasi adalah membentuk kekebalan demi mencegah penyakit pada diri sendiri dan orang lain sehingga kejadian penyakit menular menurun dan bahkan dapat menghilang dari muka bumi.
Kekebalan dapat disalurkan oleh ibu ke bayi yang dikandung tetapi tidak berlangsung lama, maka kekebalan harus dibentuk melalui pemberian imunisasi pada bayi.
Saat yang tepat untuk memberikan imunisasi adalah sebelum anak terpapar penyakit berbahaya. Agar imunisasi efektif, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah membuat jadwal imunisasi sejak bayi lahir. Jika mengikuti jadwal tersebut dengan disiplin, anak mama dapat dipastikan hidup lebih sehat daripada tanpa imunisasi.
Editors' Pick
1. Menaati jadwal imunisasi
Beberapa jenis vaksin ada yang cukup diberikan sekali saja tetapi juga ada yang perlu diulang. Tujuan pengulangan ini adalah agar tubuh terus mendapatkan perlindungan optimal. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menaati jadwal imunisasi bayi.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2017, berikut adalah jadwal imunisasi anak usia 0-6 bulan:
Usia 0 bulan
Vaksin yang diberikan: BCG, HB-0, Polio-0.
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.
Vaksin Hepatitis B diberikan saat bayi baru lahir. Paling baik diberikan sebelum waktu 12 jam setelah lahir. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke anak saat proses kelahiran.
Selain Hepatitis B, vaksin Polio juga diberikan kepada bayi saat lahir. Vaksin ini untuk mencegah lumpuh layu. Vaksin Polio diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan.
Usia 2 bulan
Vaksin yang diberikan: DPT/HB/Hib-1, Polio-1.
Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.
Usia 3 bulan
Vaksin yang diberikan di usia 3 bulan adalah DPT/HB/Hib-2, Polio-2
Usia 4 bulan
Vaksin yang diberikan adalah DPT/HB/Hib-3, Polio-3
2. Vaksinasi tambahan yang bisa diberikan kepada bayi
Selain vaksin yang disebutkan di atas, vaksin rotavirus juga dianjurkan diberikan kepada bayi. Vaksin ini melindungi bayi dari penyakit radang lambung dan usus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24 minggu.
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu.
Pemberian vaksin sesuai jadwal, tidak hanya bermanfaat bagi bayi Mama tetapi juga buat orang di lingkungan sekitar.
Konsultasikan juga dengan dokter mengenai jadwal dan jenis vaksin yang harus diberikan kepada bayi Mama.
Baca juga:Bayi Mama Rewel Setelah Imunisasi? Berikut 6 Tips untuk Mengatasinya