Kapan Gendongan Hipseat Dapat Digunakan oleh Bayi? Cek Faktanya!
Gendongan jenis ini sangat berguna bagi mereka yang memiliki masalah bahu dan punggung, Ma
23 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, berat badannya pun kian bertambah. Pertambahan berat badan ini dapat menjadi hal yang menyakitkan bagi punggung, bahu, atau leher mama ketika menggendongnya terlalu lama. Sehingga sebagian besar orangtua menggunakan gendongan bayi.
Di pasaran, dijual beragam gendongan bayi dengan berbagai jenis dan motif, salah satunya adalah gendongan hipseat. Gendongan jenis ini memungkinkan Mama untuk menggendong si Kecil dengan nyaman.
Kapan bayi mulai bisa menggunakan gendongan hipseat? Dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, cari tahu jawabannya di ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Apa itu Gendongan Bayi Hipseat?
Gendongan hipseat adalah jenis gendongan yang memungkinkan Mama menggendong bayi dan balita dengan nyaman di depan atau belakang. Ketika menggunakan gendongan ini, bayi digendong di pinggul dengan posisi duduk.
Bagi sebagian orangtua, gendongan jenis ini berguna untuk bayi dan balita yang sudah besar dan berat namun terkadang masih harus digendong.
Sebagian besar gendongan hipseat memiliki semacam tali di pinggang yang dapat dilepas atau digunakan. Tanpa tali tersebut, Mama dapat menggendong si Kecil di samping pinggang. Selain itu, gendongan hipseat juga dapat digunakan di sisi belakang, Ma.
Editors' Pick
Kapan Bayi Boleh Menggunakan Hipseat?
Gendongan ini sebaiknya tidak digunakan untuk menggendong bayi yang baru lahir. Jadi kapan bayi mama bisa menggunakannya? Usia yang disarankan adalah mulai dari enam bulan sampai tiga tahun, tergantung merek gendongan dan spesifikasi beratnya.
Bayi juga harus sudah memiliki kontrol kepala dan leher, serta sudah bisa duduk dengan bantuan, ketika menggunakan gendongan ini. Beberapa bayi memiliki kontrol kepala dan leher yang baik sekitar empat bulan, sementara ada juga yang mampu mengontrolnya setelah berusia tujuh bulan.
Keuntungan Menggunakan Gendongan Hipseat
Ketika si Kecil menggunakan gendongan ini, tubuhnya aman dan didukung oleh gendongan pada posisi yang alami dan nyaman. Ia pun dapat dengan bebas melihat lingkungan sekitar dan berinteraksi. Yang terpenting, ketika menggunakan gendongan ini, bayi melekat dengan tubuh mama atau papa. Mama tentu sudah mengetahui pentingnya pelukan bagi bayi, bukan?
Mama atau Papa pun mendapatkan banyak manfaat ketika menggunakan gendongan hipseat, antara lain:
- Membantu mendistribusikan berat badan bayi secara merata di sekitar tubuh bagian bawah, sehingga beban tidak terpusat di punggung atau bahu saja.
- Karena nyaman, Mama dapat menggendong bayi lebih lama.
- Gendongan ini ideal bagi mereka yang memiliki masalah punggung.
- Karena punggung dan bahu tidak terbebani, gendongan ini memungkinkan Mama untuk berdiri tegak ketika menggendong si Kecil.
- Gendongan hip seat dapat digunakan di sisi depan atau belakang serta samping. Menggendong bayi di satu sisi tubuh saja dapat mengacaukan keseimbangan tubuh.
Bagaimana Menggunakan Gendongan Hipseat dengan Aman?
Setelah bayi atau balita berada dalam gendongan, lakukan pemeriksaan keamanan berikut:
- Wajah bayi terlihat.
- Jalan napasnya terbuka.
- Dagu bayi tidak menempel di dadanya.
- Bayi duduk tegak, tidak merosot, dengan punggung dan lehernya ditopang dengan benar.
- Gendongan bayi menempel pas pada tubuh mama atau papa.
Nikmati masa-masa ketika si Kecil masih mau digendong, namun Mama juga harus memerhatikan kesehatan punggung atau bahu. Beban yang terlalu berat akan menyebabkan nyeri dan sakit yang berkepanjangan.
Nah, itulah informasi dan aturan menggunakan gendongan hipseat pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Inilah 5 Cara Menggendong Bayi yang Benar!
- Apakah Terlalu Sering Menggendong Bayi dapat Menyebabkan Bau Tangan?
- 7 Bahaya Saat Mama Gunakan Gendongan Bayi Hadap Depan