Kemampuan Motorik Kasar Bayi: Perkembangan dan Reg Flagnya
Ini merupakan kemampuan bayi dalam menggunakan otot-otot intinya
24 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan motorik bayi perlu dilatih dan dikembangkan sejak dini demi memaksimalkan tumbuh kembang si Kecil. Proses ini juga memudahkan Mama untuk mendeteksi apabila terdapat kelainan atau keterlambatan pada motorik bayi.
Sehingga dapat segera ditangani agar tidak mempengaruhi perkembangan motor yang lainnya.
Perkembangan motorik anak usia dini diukur dari kemampuannya menggunakan otot untuk melakukan banyak hal baru.
Perkembangan motorik bayi pun terbagi menjadi dua jenis, yakni perkembangan motorik kasar dan halus.
Perkembangan motorik kasar adalah kemampuan bayi dalam menggunakan otot-otot intinya, seperti otot perut, punggung, lengan, hingga kaki.
Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, kemampuan motorik kasarnya pun makin berkembang.
Pada ulasan berikut ini, Popmama.com merangkum tahapan kemampuan motorik kasar bayi dan keterlambatan yang harus Mama waspadai.
Kemampuan Motorik Kasar Bayi
Perkembangan motorik kasar adalah kemampuan bayi dalam menggunakan otot-otot intinya, seperti otot perut, punggung, lengan, hingga kaki.
Aktivitas motorik kasar mengandalkan kerja otot-otot besar yang ada pada tubuhnya, seperti duduk, menendang, berjalan atau berlari.
Editors' Pick
Tahap Perkembangan Motorik Kasar Bayi
1. Bayi 0-3 bulan
Perkembangan motorik kasar pada bayi 0-3 bulan dapat terlihat saat ia sudah bisa mengoordinasikan kedua bola matanya. Saat Mama memberikan mainan, maka matanya akan terarah pada mainan itu.
Di usia ini, bayi mulai belajar mengangkat kepala dan dadanya sendiri saat sedang berada dalam posisi tengkurap.
2. Bayi 3-6 bulan
Saat mencapai usia 3-6 bulan, perkembangan motorik kasar bayi akan mulai meningkat. Si Kecil mulai menggulingkan badannya dari posisi telentang untuk mengarah ke samping.
Mama dapat melatihnya dengan menarik tangannya agar ia berada dalam posisi duduk. Namun lakukan ini dengan hati-hati ya, Ma. Otot lehernya pun mulai kuat, sehingga si Kecil dapat mengangkat kepalanya.
3. Bayi 6-9 bulan
Nah, di usia ini, si Kecil mulai bisa bangun dan duduk, Ma. Tentu ia masih membutuhkan sedikit bantuan ya.
Otot-otot punggung dan perutnya semakin kuat. Demikian juga dengan otot-otot tangan dan kaki, sehingga mereka mulai bisa merangkak.
4. Bayi 1 tahun
Perkembangan kemampuan motorik kasarnya semakin meningkat. Bayi belajar untuk mendorong atau menarik mainan yang ada di sekitarnya dan menaiki tangga dengan bantuan. Jadi jika Mama memiliki tangga di rumah, hati-hati, ya! Di usia ini bayi pun mulai aktif menjelajahi lingkungannya. Mama harus memperhatikan keamanan rumah agar si Kecil tidak terluka.
Mama dapat melatih motorik kasarnya dengan memegang tangannya dan mengajaknya berjalan secara perlahan.
Di usia ini si Kecil juga sudah bisa terbangun dari posisi tidur dan duduk sendiri tanpa bantuan orangtua.