Hati-Hati Kepanasan! Ini Gejala dan Penanganan Heat Stroke pada Bayi
Hati-hati, heat stroke dapat menyebabkan kematian pada bayi, Ma
4 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tinggal di negara tropis seperti Indonesia membuat kita terbiasa dengan cuaca yang panas. Namun, mendapatkan paparan panas di luar batas toleransi tubuh dapat menyebabkan tubuh mengalami heat stroke atau sengatan panas.
Mama juga perlu lebih berhati-hati jika memiliki bayi. Bukan hanya orang dewasa yang bisa mengalami heat stroke, bayi pun bisa mengalaminya. Bahkan lebih berisiko terkena heat stroke dibandingkan orang dewasa. Ini disebabkan karena organ-organ tubuhnya masih berkembang dan belum sempurna.
Heat stroke pada bayi dapat mengancam jiwa jadi sangat penting untuk mengetahui gejala dan penanganannya, Ma.
Berikut Popmama.com merangkum informasi yang Mama butuhkan mengenai heat stroke pada bayi. Seperti apa, ya?
Apa Itu Heat Stroke?
Heat stroke atau sengatan panas adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis hingga mencapai 40 derajat celcius atau bahkan lebih. Jika suhu tubuh terlalu panas, tubuh akan berhenti berkeringat. Tanpa keringat untuk mengatur suhu tubuh, tubuh akan menjadi terlalu panas. Ini dapat menyebabkan sel-sel di dalam tubuh rusak. Inilah mengapa heat stroke dapat mengancam jiwa, Ma.
Bayi dan anak kecil lebih berisiko terserang heat stroke. Mereka tidak dapat mengontrol suhu tubuh dengan baik seperti halnya orang dewasa. Bayi juga belum bisa mengekspresikan diri untuk memberi tahu Mama bahwa mereka dalam kesulitan.
Bayi dapat terkena heat stroke jika ia berjemur terlalu lama atau berada di dalam mobil yang diparkir tanpa AC. Menggunakan berlapis-lapis pakaian dan selimut juga dapat membuat bayi kepanasan dan berisiko terkena heat stroke.
Heat stroke dapat terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan, bahkan dalam hitungan menit.
Editors' Pick
Gejala Bayi yang Terkena Heat Stroke
Tahap awal heat stroke mencakup dehidrasi, kram, dan kelelahan akibat panas. Pada tahap ini bayi mungkin mengalami demam di bawah 39 derajat celcius. Dia haus, lelah, atau lesu, selain itu, kulitnya juga menjadi lembap dan dingin.
Selanjutnya bayi akan mengalami beberapa gejala berikut:
- Suhu tubuh di atas 39 derajat celcius,
- kulit panas, merah, dan kering,
- denyut nadi cepat,
- gelisah atau rewel,
- linglung,
- muntah,
- napas pendek dan cepat,
- lesu dan tidak merespon pada panggilan atau sentuhan,
- hilang kesadaran.