Kenapa Susu Formula untuk Bayi Tidak 100% Terbuat dari Susu Sapi?
Ini penjelasan dokter kenapa susu formula untuk bayi tidak 100% terbuat dari susu sapi
27 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI merupakan makanan utama bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun karena beberapa alasan, bayi tidak bisa mengonsumsi ASI ekskusif. Misalnya bayi memiliki intoleransi laktosa atau ibu hamil hamil memiliki kondisi medis tertentu yang tidak memungkinkan untuk menyusui.
Bila bayi tidak bisa menyusu ASI maka susu formula menjadi makanan utamanya hingga si Kecil mulai mengonsumsi makanan padat.
Sebagai orangtua, Mama pasti menggali informasi terkait susu formula untuk si Kecil. Seperti informasi tentang kandungannya. Nah, salah satu yang mungkin jadi pertanyaan Mama adalah kenapa susu formula untuk bayi tidak 100% terbuat dari susu sapi?
Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Editors' Pick
Pemberian Susu Formula Bayi Harus Sesuai dengan Kondisi Bayi
Sudah menjadi pengetahuan umum bila air susu ibu merupakan susu yang terbaik untuk bayi. Dan bayi disarankan mengonsumsi ASI hingga usia 2 tahun, Ma. Pada usia di bawah 6 bulan, bayi mendapatkan ASI saja, usia 6 bulan hingga 2 tahun, ASI diselingi dengan MPASI. Sedangkan di atas usia 2 tahun, anak balita proporsinya adalah 70% makanan padat dan 30% susu.
Yang jadi permasalahan adalah ketika ASI sang Ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Hal ini tentu saja diketahui setelah berkonsultasi dengan dengan tenaga medis, konselor laktasi, dan dokter spesialis anak, ya, Ma. Bila ini terjadi, maka perlu diberikan pengganti ASI. Ini dilakukan dengan supervisi dari tenaga medis, ungkap dr. Lucky Yogasatria Sp.A pada sebuah unggahan di laman instagramnya @dr.lucky.sp.a.
Jadi, susu formula untuk bayi usia 0-12 bulan itu sebenarnya tidak boleh dijual bebas tanpa resep dari dokter anak, tambah dr. Lucky. Kenapa? Karena dengan pemberian susu formula bayi tanpa indikasi merupakan salah satu pintu masuk gagalnya pemberian ASI.
Sebagai seorang ibu, Mama merasa sedih tidak bisa memberikan ASI untuk si Kecil. Selain itu, Mama mungkin akan mendapatkan informasi jika ASI lebih baik dari susu formula. Atau susu formula tidak baik untuk bayi. Hal ini perlu diluruskan. Susu formula itu bukan racun, kata dr. Lucky. Susu formula untuk bayi itu sudah diformulasikan untuk menggantikan ASI. Walaupun tentu saja tidak bisa 100% menggantikan ASI, ya, Ma.
Agar susu formula bisa benar-benar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, pemberian susu formula harus sesuai dengan indikasi atau kondisi bayi, Ma. Mama juga perlu mengetahui bagaimana cara pemberiannya, termasuk berapa banyak susu dan air yang diperlukan, suhu, hingga cara pembuatan. Semua informasi itu bisa Mama peroleh di kemasan susu formula.
Kenapa Susu Formula untuk Bayi Tidak 100% Terbuat dari Susu Sapi?
Mama mungkin pernah melihat unggahan atau pendapat orang lain yang menyebutkan jika susu formula untuk bayi itu tidak 100% terbuat dari sapi atau susu formula untuk bayi itu mengandung banyak gula.
Sebagai orangtua, wajar kok jika Mama memiliki banyak pertanyaan. Bahkan sebelum memilih susu formula yang tepat untuk si Kecil, Mama harus mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam susu formula bayi.
dr. Lucky menjelaskan bahwa susu formula untuk bayi adalah susu yang diformulasikan dengan tujuan untuk mendapatkan nutrisi sebagai pengganti ASI.
Bayi berusia di bawah 1 tahun itu lebih banyak mengonsumsi susu daripada makanan padat. Oleh karena itu, kandungan susu formula untuk bayi berusia di bawah 1 tahun itu harus bisa memenuhi nutrisi harian yang dibutuhkan bayi. Susu formula yang berfungsi sebagai pengganti ASI untuk bayi di bawah 1 tahun itu tidak 100% terbuat dari susu sapi. Pasalnya susu sapi tidak cocok untuk bayi berusia di bawah 1 tahun, tutur dr. Lucky.
Susu formula untuk bayi berusia di bawah 1 tahun itu diformulasikan, diberi tambahan nutrisi, tambahan gula, yang harus mengikuti aturan sehingga cukup aman untuk bayi. Penting untuk diingat, pemberian susu formula harus sesuai dengan indikasi dan cara pemberiannya pun sesuai dengan petunjuk.
“Yang jadi masalah, sang Ibu belum berusaha dan belum mendapatkan akses untuk berkonsultasi perihal laktasi namun langsung menyerah dan memberikan susu formula untuk bayi,” dr. Lucky menambahkan lagi. Hal inilah yang membuat susu formula bayi menjadi “bermasalah”.
dr. Lucky kembali menegaskan agar orangtua selalu membaca informasi yang tertera pada produk-produk untuk bayi, mulai dari susu formula hingga obat. “Dibaca dulu isinya, kegunaan, efek samping, dan cara pemberian,” tambahnya.
Mengapa Bayi Perlu Diberi Susu Formula?
Ada banyak alasan mengapa susu formula mungkin menjadi pilihan terbaik bagi bayi, seperti:
- Mama tidak dapat memproduksi cukup ASI untuk kebutuhan bayi,
- Memiliki kondisi kesehatan atau mengonsumsi obat yang membuat Mama tidak dapat menyusui,
- Mama tidak selalu bersama bayi,
- Tidak memiliki pilihan untuk menyusui, misalnya si Ibu meninggal dunia dan tidak ada donor ASI,
- Pernah mengalami pelecehan seksual atau jenis trauma lain yang melibatkan payudara.
Itu penjelasan tentang kenapa susu formula untuk bayi tidak 100% terbuat dari susu sapi. Semoga penjelasan tentang susu formula untuk bayi bisa menambah wawasan, ya, Ma.
Baca juga:
- Dukung ASI Eksklusif, Jokowi Larang Produsen Susu Formula Beri Diskon
- Cara Mengganti Susu Formula dari Merek Lama ke Merek Baru, Jangan Asal
- Apakah Bayi Baru Lahir Boleh Minum Susu Formula?