Lakukan 4 Kegiatan ini untuk Melatih Kekuatan Otot Bayi
Latihan sederhana ini akan membantu bayi tumbuh besar dan kuat, Ma
31 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi mungkin terkesan hanya menghabiskan banyak waktu untuk berbaring, tetapi sebenarnya bayi berolahraga setiap hari. Apakah itu memukul benda, menendang kakinya, atau menggeliat saat mengganti popok, bayi melatih otot-otot kecilnya. Dan semua pembangunan kekuatan itu penting untuk perkembangan motoriknya. Bayi membutuhkan otot yang kuat untuk mengangkat kepalanya, berguling, duduk, merangkak, dan akhirnya berjalan.
Selain itu, aktivitas fisik ini tergantikan dalam bentuk tidur yang lebih nyenyak, rewel berkurang, dan bayi yang bahagia yang ingin bermain dan belajar, kata Meena Chintapalli, M.D., seorang dokter anak di San Antonio.
Popmama.com merangkum beberapa latihan mudah ini akan membantu Mama untuk menjadi pelatih pribadi bayi.
1. Tummy time untuk menguatkan otot leher dan punggung
Bayi menghabiskan sebagian besar waktunya di punggungnya. Membalikkannya ke perutnya membantu membangun otot-otot di leher, lengan, bahu, punggung, dan perutnya, kata Robert Pantell, M.D., penulis dari Taking Care of Your Child.
Menurut American Academy of Pediatrics, tummy time yang diawasi dapat dimulai sejak hari pertama pulang dari rumah sakit. Mulailah dengan sesi tiga hingga lima menit. Setelah Mama meletakkan bayi pada posisi tengkurap, lakukan hal yang sama.
Tersenyumlah, bicaralah, nyanyikan, buat wajah-wajah lucu, goyangkan satu set kunci, atau letakkan mainan di genggamannya. Dengan mainan atau menarik perhatian bayi akan membuatnya ingin melihat-lihat, meraih, dan menendang, yang membantu membangun otot yang ia perlukan untuk berguling, duduk, dan akhirnya merangkak, kata Dr. Pantell.
Pada awalnya, bayi mungkin rewel selama masa perut, tetapi dengan latihan dan otot yang lebih kuat, ia akan mulai menikmatinya. Saat kekuatan dan toleransinya meningkat, secara bertahap lakukan setidaknya 20 menit tummy time setiap hari. Lanjutkan bahkan setelah bayi sudah bisa berguling sendiri.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tummy time harus selalu diawasi karena berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS).
Editors' Pick
2. Sit-up untuk memperkuat otot perut
Menarik bayi ke posisi duduk adalah cara lain yang baik untuk menguatkan otot-otot di bahu, inti, lengan, dan punggungnya, kata Steve Sanders, Ed.D., penulis buku Encouraging Physical Activity in Infants.
Meskipun Mama membantunya dengan menarik, bayi secara alami akan melenturkan otot-otot perutnya dan bekerja untuk menjaga agar kepalanya sejajar dengan tubuhnya, yang membantu memperkuat otot dan membangun keseimbangan.
Saat bayi berada di punggungnya, pegang lengannya dan tarik dengan lembut ke arah Mama. dapat Latihan ini dapat dilakukan ketika bayi memasuki usia 6 minggu. Jika bayi terlalu muda untuk menopang kepalanya, alih-alih menariknya dengan lengan, letakkan tangan Mama di belakang bahu dengan tangan di belakang kepalanya agar tidak jatuh kembali.
Mama mungkin hanya bisa menarik bayi 5-10 cm pada awalnya, kata Dr. Sanders, tetapi ketika bayi semakin bertambah umur, maka akan bertambah sampai akhirnya naik ke posisi duduk penuh.
Latihan ini menyenangkan untuk bayi karena ia semakin dekat dengan wajah Mama, tetapi Mama juga dapat membuatnya lebih menghibur dengan menjadi lebih bersemangat dan memberinya ciuman di bagian atas kepala setiap sit-up.
3. Gerakan mengayuh melatih otot kaki dan pinggul
Konon latihan ini juga bermanfaat untuk mengurangi gas dalam tubuh bayi. Latihan ini bukan hanya metode alami untuk mendorong udara keluar dari sistemnya, namun juga merupakan salah satu cara yang baik untuk melatih kaki, pinggul, lutut, dan perut.
Langkah ini membantu meningkatkan fleksibilitas serta rentang geraknya. "Letakkan bayi a di punggungnya dan gerakkan kakinya dengan lembut ke atas dan ke sekitarnya, seolah-olah ia sedang mengayuh sepeda," kata Dr. Chintapalli. Coo.
Ulangi gerakan ini tiga hingga lima kali, istirahat, dan kemudian ulangi. Teruskan selama bayi menunjukkan minat dengan tersenyum, melakukan kontak mata, dan menendang. Mama juga bisa tersenyum, mengobrol, atau bernyanyi untuk bayi ketika melakukan latihan ini.
4. Latihan beban untuk melatih motorik halus
Mengambil benda adalah cara yang bagus untuk membangun kemampuan menggenggam bayi, meningkatkan koordinasi tangan-mata, dan membantu mengembangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangannya, kata Angela Thacker, direktur regional The Little Gym.
Segera setelah ia mulai memahami barang-barang, biasanya sekitar 3 atau 4 bulan, gunakan apa yang Mama miliki di sekitar rumah, seperti mainan kerincingan, mainan kecil, dan benda lain dengan berbagai ukuran dan bentuk. Dudukkan bayi di kursi tinggi atau kursi goyang dan letakkan berbagai macam barang-barang ini di depannya. Dorong bayi untuk mengangkat satu, memeriksanya, meletakkannya, dan kemudian mengangkatnya lagi atau pindah ke yang lain.
Mama mungkin harus mendemonstrasikan bagaimana hal itu dilakukan beberapa kali pertama, tetapi dia akan mendapatkan ide dengan cepat, terutama jika benda tersebut membuat suara, menyala, atau menawarkan kesenangan untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
Apa yang Mama lakukan untuk melatih kekuatan bayi? Yuk komen di bawah.
Baca juga:
- 5 Tips untuk Membantu Bayi Belajar Berguling
- 8 Hal ini Terjadi Ketika Bayi Mama Mulai Belajar Jalan
- Wajib Dicoba: 5 Pose Yoga yang Bisa Dilakukan Bersama Bayi