Mana yang Lebih Baik, Bayi Tidur di Sendiri atau dengan Orangtua?
Sebelum memutuskan, simak dulu penjelasannya, Ma
25 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Karena usianya masih kecil, Mama mungkin bertanya-tanya apakah bayi boleh tidur di kamarnya sendiri.
Jika bayi tidur dengan orangtua di kamar, mungkin akan lebih mudah saat menyusuinya di tengah malam. Mama juga dapat langsung menenangkan si Kecil jika ia tiba-tiba menangis.
Tetapi mana yang lebih baik, bayi tidur sendiri atau dengan orangtua? Jika Mama sedang mempertimbangkan soal ini, simak dulu penjelasannya di ulasan Popmama.com berikut ini.
Kapan Bayi Harus Tidur di Kamarnya Sendiri?
Untuk satu hal, tidak ada cara "terbaik" untuk membuat bayi tidur. Pasalnya, semua bayi dan orangtua berbeda dan akan memiliki kebutuhan tidur yang berbeda.
Masalah lain yang mengganggu keputusan orangtua tentang tidur bayi adalah bahwa mereka mungkin mendapatkan saran yang bertentangan dari para ahli tentang di mana bayi harus tidur dan kapan bayi harus tidur di kamar mereka sendiri.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi berbagi kamar sampai usia enam bulan, tetapi tidak satu tempat tidur dengan orangtua.
Ini berarti memiliki buaian atau tempat tidur boks di kamar orangtua, tetapi tidak tidur bersama. Namun sebuah penelitian tahun 2017 menjadi berita utama dengan mempertanyakan saran tersebut dan merekomendasikan agar bayi tidur di kamarnya sendiri setelah berusia empat bulan.
Editors' Pick
Efek Samping dari Bayi Berbagi Kamar dengan Orangtua
Selain menemukan bahwa berbagi kamar mungkin berarti kurang tidur bagi orangtua dan bayi, penelitian ini juga menemukan bahwa berbagi kamar mungkin terkait dengan beberapa bahaya.
Mereka menemukan bahwa berbagi kamar sebenarnya terkait dengan praktik tidur yang tidak aman yang sebelumnya dikaitkan dengan kematian terkait tidur pada bayi.
Ini mungkin karena orangtua dan pengasuh lebih cenderung terjerumus ke dalam praktik tidur yang tidak aman, seperti meletakkan bayi di tempat tidur mereka sendiri atau tertidur dengan bayi saat menyusu jika bayi berada di kamar orangtua dan bukan di kamar bayi sendiri.
Misalnya, mereka menemukan bahwa bayi yang berbagi kamar memiliki risiko empat kali lipat berbagi tempat tidur daripada bayi di kamar mereka sendiri.
Di sisi lain, panduan AAP mempertimbangkan bukti bahwa orangtua yang pergi ke ruangan lain untuk memberi makan atau menidurkan bayi lebih cenderung tertidur dengan bayi di tempat yang tidak aman, seperti kursi atau sofa.
Tidur bersama di kursi atau sofa bahkan lebih tidak aman daripada di tempat tidur, kata AAP. Risiko jatuh lebih besar, dan ada juga risiko lebih besar bayi terjebak dan mati lemas.