Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Lemari saat Tetangga Mencari Kartu BPJS
Sesosok mayat bayi ditemukan di rumah kos di Tanjungpinang
7 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di dalam lemari di sebuah rumah kos di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (06/7/2020).
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian bayi laki-laki di dalam lemari tersebut. Namun dugaan awal, mayat bayi tersebut merupakan korban pembunuhan atau sengaja dibunuh.
Bagaimana kejadiannya? Simak ulasannya di Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Berawal dari ibu si Bayi yang mengeluh sakit
Lurah Melayu Kota Piring Zulkifli yang dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia menerima laporan kejadian tersebut dari warga setempat usai Shalat Magrib.
Saat ini ibu biologis si Bayi sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian Polres Tanjungpinang. Sementara jenazah bayi sudah berada di RSUP Raja Ahmad Thabib untuk dilakukan visum.
"Kasus ini terungkap setelah ibu biologis bayi tersebut mengeluhkan sakit dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.
2. Bayi ditemukan di lemari oleh tetangga saat mencari kartu identitas
Zulkifli menceritakan, penemuan mayat bayi ini berawal saat seorang tetangga membawa ibu bayi ke rumah sakit karena mengeluh sakit. Tetangga tersebut pun mencari kartu identitas yang dibutuhkan untuk administrasi rumah sakit, seperti KTP dan BPJS, di dalam lemari. Namun yang didapati malah mayat bayi yang sudah meninggal.
Diduga si Ibu melahirkan seorang diri di kos tersebut.
"Jadi dugaan kami, si Ibu baru saja melahirkan sendiri di kosannya," terang Zulkifli.
Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Ipda Hendri, mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani pihaknya. Hingga saat ini masih dalam pengembangan dan pemeriksaan.
Hendri mengatakan saat ini kondisi sang Ibu dalam keadaan sehat, tetapi masih merasakan sakit. Ini diduga akibat melahirkan seorang diri.
"Diperkirakan bayi itu sudah meninggal selama lima sampai enam jam yang lalu. Saat ini ibu nya masih belum dapat dimintai keterangan karena lagi dirawat," terang Hendri.
3. Melahirkan seorang diri di kamar kos
Persalinan dan melahirkan merupakan proses yang rumit dan memiliki risiko kematian yang tinggi. Oleh karena itu, Jika Mama berencana untuk melahirkan di kamar kos atau di rumah, sebaiknya didampingi oleh dokter atau bidan.
Dugaan terjadinya persalinan mandiri yang menyebabkan meninggalnya bayi di Tanjungpinang tersebut tentu disayangkan oleh berbagai pihak.
Perlu Mama ketahui bahwa ada risiko yang dapat terjadi pada Mama jika melahirkan seorang diri, antara lain:
- Persalinan memanjang terjadi apabila ibu melahirkan dalam jangka waktu yang lebih lama dari jangka waktu biasanya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemajuan dalam bukaan persalinan. Ini akan membuat Mama semakin takut dan stres menghadapi persalinan sendiri. Upaya mendorong bayi keluar sebelum waktu yang seharusnya juga menyebabkan ibu hamil menjadi kelelahan dan tidak dapat memberikan tenaga yang optimal.
- Perdarahan postpartum. Tidak ada yang membantu Mama menghentikan perdarahan yang terjadi selama melahirkan. Kehilangan banyak darah berisiko menyebabkan kematian.
Sedangkan risiko yang mungkin dialami bayi antara lain:
- Tidak ada yang memeriksa apakah bayi yang baru dilahirkan mendapatkan oksigen yang cukup.
- Biasanya, dokter atau bidan akan memeriksa kondisi ibu apakah sudah siap untuk melahirkan. Jika tidak ada, maka bayi berisiko terkena gawat janin, kondisi yang dapat mengancam nyawa bayi.
Perlu diingat, Ma, bahwa tidak semua bayi bisa dilahirkan melalui persalinan normal. Dokter perlu memeriksa kondisi mama dan janin sebelum melahirkan.
Ibu melahirkan sendiri berisiko tinggi untuk mengalami kondisi yang mengancam nyawa, baik bagi ibu maupun bayi. Carilah pertolongan oleh tenaga kesehatan profesional saat memasuki proses melahirkan.
Nah, itu ulasan mengenai mayat bayi yang ditemukan di lemari dan risikonya bila melahirkan seorang diri. Semoga kasus ini cepat selesai ya, Ma.
Baca juga:
- Waspadai Missed Abortion, Saat Janin Meninggal Tanpa Gejala Keguguran
- Waspadai! 5 Penyebab Utama Kematian Ibu Saat Melahirkan
- 5 Fakta Seputar Kematian Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir di Indonesia