Mengatasi Erythema Toxicum, Ruam pada Bayi yang Baru Lahir
Apakah ruam pada bayi yang baru lahir ini normal?
24 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa hari setelah dilahirkan, Mama mungkin menemukan ruam merah seperti jerawat kecil di kaki dan perut bayi. Apakah ini normal? Atau jangan-jangan cara mama membersihkan bayi masih belum tepat sehingga muncul ruam.
Hal ini normal, Ma. Ruam ini dikenal dengan sebutan erythema toxicum. Sekitar 50 persen bayi baru lahir cukup bulan mengalami ini, kata Carmen Liy Wong, dokter kulit anak di rumah sakit anak Ontario Timur di Ottawa.
Untuk mengetahui apa itu erythema toxicum dan apakah ini berbahaya bagi bayi, yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Erythema Toxicum?
Pertama, ruam ini tidak membahayakan bayi, Wong menjelaskan. Mungkin ruam ini terdengar menakutkan ketika dokter mendiagnosis bahwa bayi mama mengalaminya, namun jangan panik.
Ruam ini sering ditemukan pada bayi yang baru lahir, muncul dalam minggu pertama kehidupan bayi dan hilang setelah 1-2 minggu kemudian. Biasanya muncul di wajah dan dada bayi, meski jarang, juga di lengan dan kaki. Pada sebagian bayi, ruam ini mungkin muncul setelah minggu keempat.
Erythema toxicum biasanya muncul sebagai jerawat merah kecil yang menonjol berisi nanah keputihan atau kekuningan. Jika Mama menekan bintik-bintik itu, biasanya warnanya akan memucat atau memutih.
Terkadang bisa terlihat mirip dengan gigitan kutu, kata Wong, dan dokter tidak tahu apa penyebabnya. Meski ada nanah, ini bukan infeksi, jadi tidak berbahaya, jelasnya.
Ini merupakan cara kulit bayi beradaptasi dengan dunia luar dan mengenal bahan-bahan yang berbeda.
Editors' Pick
Bagaimana Mama Mengobatinya?
Tidak ada pengobatan khusus untuk ruam ini, tetapi Wong merekomendasikan mandi singkat setiap hari untuk membersihkan ludah, keringat, atau bekas kotoran dan membantu menjaga kebersihan kulit sehingga dapat menyembuhkan.
Jaga agar air tetap hangat dan pastikan waktu mandi kurang dari 10 menit. “Kulit bayi sangat rapuh dan sangat tipis sehingga membersihkan secara berlebihan dapat merusak kulit,” kata Wong.
Kulit bayi sensitif, jadi penting untuk menggunakan produk hipoalergenik yang lembut dan bebas pewangi. Jangan mengoleskan apa pun yang kental atau oklusif seperti petroleum jelly pada bayi baru lahir karena dapat memperparah ruamnya dengan menjebak panas atau bakteri.
Tubuh bayi belum dapat mengatur suhunya dengan baik sehingga sering berakhir dengan ruam panas selain erythema toxicum. Jangan mengenakan pakaian yang berlebihan pada bayi, karena panas justru akan memperburuk ruamnya.
Dan meskipun terlihat cukup menggoda, jangan mengorek ruam bayi karena dapat menyebabkan luka terbuka yang lebih rentan terhadap infeksi sekunder, kata Wong.