Normalkah jika Bayi Menangis saat Tidur di Malam Hari?
Ketika bayi menangis saat tidur, Mama bertanya-tanya apakah ini normal atau ada masalah tertentu
20 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketenangan saat bayi tidur dapat menjadi hal yang berharga bagi Mama. Di saat itulah Mama dapat beristirahat sejenak.
Namun terkadang saat tidur, bayi tampak menangis, mendengus, atau menjerit saat tidur, tanpa benar-benar terbangun. Ini membuat Mama bertanya-tanya apa yang terjadi dengan si Kecil.
Biasanya, tangisan saat tidur di malam hari ini hanya berlangsung sebentar dan tidak menimbulkan kekhawatiran. Namun ada juga yang menangis dengan durasi yang lama. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Untuk membantu Mama, kali ini Popmama.com akan mengulas soal penyebab bayi menangis di malam hari. Yuk, simak ulasan berikut ini, Ma!
Mengapa Bayi Menangis saat Tidur?
Bayi menangis untuk menyampaikan kebutuhannya. Yang paling umum adalah rasa lapar, terutama pada bayi baru lahir yang menyusu setiap beberapa jam.
Tetapi jika si Kecil menangis setelah ia menyusu atau makan, berikut beberapa alasannya:
- Ia mulai terbiasa dengan ASI. Bayi lahir tanpa sistem pencernaan yang berkembang sempurna.
- Mimpi buruk. Bayi yang lebih tua mulai mengembangkan imajinasi mereka, fase yang penuh dengan kegembiraan tetapi juga dapat menyebabkan mimpi buruk dan menangis di malam hari.
Editors' Pick
Bagaimana Menangis yang Normal?
Selama tiga bulan pertama kehidupan, dua hingga tiga jam menangis setiap hari dianggap normal. Bayi baru lahir seringkali gelisah saat tidur, tangisan juga bisa terjadi di malam hari.
Alasannya? Pola tidur bayi baru lahir bergantian antara gerakan mata tidak cepat dan gerakan mata cepat (REM). Ini merupakan fase ringan dan aktif yang ditandai dengan mimpi, bergerak di tempat tidur dan sedikit air mata. Jadi jika Mama mendengar bayi merintih saat tidur, dia mungkin berada dalam periode REM tersebut.
Menangis di malam hari juga dapat dikaitkan dengan regresi tidur, yang merupakan kemunduran normal dalam rutinitas malam hari bayi. Bayi mama mungkin mengalami regresi tidur sekitar usia empat bulan, pada enam bulan, sekitar delapan hingga 10 bulan dan kemudian lagi pada 12 bulan.
Dan jika Mama mencoba untuk melatih bayi tidur menggunakan metode seperti metode Ferber, menangis di malam hari adalah bagian dari kesepakatan. Pelatihan tidur dapat dimulai saat bayi berusia antara empat hingga enam bulan dan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menyelesaikannya.
Bagaimana Menenangkan Bayi yang Menangis saat Tidur?
Mama pasti ingin dengan cepat menenangkan bayi yang rewel agar ia dapat kembali tidur.
Berikut beberapa tips untuk menenangkan bayi yang menangis di malam hari:
Jangan terburu-buru. Ingat, bayi adalah penidur yang gelisah, jadi merengek dan bahkan terbangun sebentar jika dia dalam tidur REM bisa terjadi.
Perbaiki posisi tidurnya. Jika bayi menjejalkan dirinya di sudut tempat tidur bayi atau kakinya tergantung di antara pagar tempat tidur, perbaiki posisi tidurnya.
Belai perutnya. Melalui usapan perut dan suara yang menenangkan dapat membuat bayi tahu bahwa Mama ada untuk menghiburnya.
Coba bedong. Selama rentang usia bayi baru lahir hingga dua bulan, bedong ringan yang dibungkus dengan nyaman dapat menenangkan bayi dan meningkatkan kualitas tidur. Pastikan untuk membedong bayi dengan aman dan benar agar tidak ada ujung selimut yang longgar yang bisa menutupi wajahnya, tidak terlalu panas, pinggulnya tidak terlalu tertutup rapat, dan bayi tidak dalam tahap di mana dia mencoba untuk berguling.
Periksa suhunya. Bisa jadi si Kecil menangis dan gelisah karena terlalu dingin atau panas.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika Mama tidak tahu apa yang menyebabkan bayi menangis di malam hari, Mama selalu dapat menghubungi dokter anak untuk meminta nasihat.
Jika tangisan ini berlangsung selama 2-3 jam, jangan ragu untuk memeriksakan bayi ke dokter. Kolik, yang muncul antara usia dua dan tiga minggu dan biasanya terjadi antara waktu makan malam dan tengah malam, adalah alasan lain untuk mendapatkan bantuan ahli. Refluks asam, infeksi atau alergi susu juga dapat menyebabkan tangisan yang berlebihan.
Tangisan saat tidur adalah hal yang normal dan berlangsung sementara. Jadi, bersabar ya, Ma! Namun awasi jika tangisan ini berlangsung lama. Bayi mungkin mengalami sesuatu yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Itulah informasi mengenai penyebab bayi menangis di malam hari. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- 6 Alasan Bayi Mama Terbangun dan Menangis Tengah Malam
- Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Jangan Buru-Buru Minum Obat!
- Normalkah Kalau Bayi Jarang Menangis? Cari Tahu Jawabannya Disini, Ma!