Pentingnya Mengatur Suhu Ruangan untuk Bayi Baru Lahir
Suhu ruangan yang tidak tepat bisa berisiko bagi bayi, Ma
16 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membawa pulang bayi baru bisa menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Terutama dalam hal menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan aman. Selain memastikan Mama menidurkan bayi dalam posisi telentang dan membersihkan tempat tidurnya dari bahaya apa pun, penting juga untuk mempertimbangkan suhu ruangan untuk bayi baru lahir.
Suhu ruangan ideal untuk bayi baru lahir adalah antara 20-22 derajat Celcius. Mama harus menjaga ruangan dalam kisaran tersebut untuk menghindari komplikasi kesehatan yang mungkin timbul karena meninggalkan bayi baru lahir di ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Kamar bayi yang dingin dapat membuat bayi rewel dan menurunkan suhu tubuhnya. Sementara itu, kamar tidur yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), terutama jika bayi tidur dengan pakaian hangat atau dalam keadaan terbungkus berlebihan.
Bagaimana pentingnya mengatur suhu ruangan yang tepat untuk bayi baru lahir? Simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Mengapa Suhu Ruangan Penting untuk Bayi Baru Lahir?
Mengatur suhu kamar bayi merupakan langkah penting dalam pencegahan SIDS dan memastikan bayi tidur dengan aman.
Apa yang terjadi bila ruangan atau kamar tidur bayi terlalu panas? Panas berlebih merupakan faktor risiko utama SIDS.
Suhu yang terlalu hangat diperkirakan meningkatkan risiko SIDS karena menekankan sistem pengaturan suhu tubuh bayi baru lahir yang belum sempurna. Hal ini dapat memengaruhi pernapasan dan detak jantung mereka serta mempersulit mereka untuk bangun—dan menangis—jika mereka mengalami masalah kesehatan.
Namun suhu ruangan yang terlalu dingin pun dapat membahayakan bayi. Suhu yang terlalu dingin dapat membuat bayi berisiko mengalami hipotermia. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun ke tingkat yang sangat rendah, sehingga dapat merusak organ bayi.
Karena bayi baru lahir memiliki rasio permukaan kulit terhadap massa tubuh yang lebih tinggi dan cenderung memiliki simpanan lemak yang lebih rendah, mereka kehilangan panas tubuh empat kali lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Bayi prematur mempunyai kesulitan dalam mengatur suhu tubuhnya dan berisiko tinggi mengalami hipotermia. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan suhu kamar bayi prematur dan mengenakan pakaian yang pantas.
Editors' Pick
Tanda Bayi Terlalu Panas atau Terlalu Dingin
Bayi belum bisa mengatur suhu tubuhnya seperti orang dewasa, jadi penting untuk mengenali dan merespons isyarat bahwa bayi berisiko mengalami kepanasan atau hipotermia.
Untuk memeriksa apakah bayi terlalu hangat: Ambil dua jari dan rasakan di sekitar tengkuk dan telinganya. Jika telinga bayi merah atau lehernya berkeringat, kemungkinan besar bayi kepanasan.
Untuk menilai apakah bayi mungkin kedinginan adalah dengan cara merasakan tangan dan kakinya. Meskipun ekstremitas setiap orang biasanya lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya, tangan dan kaki yang sangat dingin saat disentuh merupakan indikasi awal bahwa bayi terlalu kedinginan.