Penyebab Bayi Mogok Menyusu dan Cara Mengatasinya
Apakah kondisi ini normal, Ma?
14 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama menghabiskan banyak waktu untuk memantau seberapa banyak dan seringnya bayi bayi menyusu. Karena itu, Mama biasanya akan segera menyadarinya ketika bayi makan lebih jarang atau minum susu lebih sedikit dari biasanya.
Bayi mungkin mengalami mogok menyusu atau nursing strike. Ketika bayi tiba-tiba mengubah pola menyusunya, penting untuk segera mengetahui alasannya. Juga mencari cara untuk mengatasinya.
Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum informasi tentang penyebab bayi mogok menyusu dan cara mengatasinya.
Apa yang Dimaksud dengan Mogok Menyusu pada Bayi?
Mogok menyusu didefinisikan sebagai periode waktu ketika bayi yang telah menyusu dengan baik tiba-tiba menolak untuk menyusu. Mereka biasanya tidak memulai perilaku ini sampai mereka berusia minimal 3 bulan dan lebih sadar akan dunia di sekitar mereka.
Bayi yang memasuki masa mogok menyusui biasanya menolak payudara. Di saat yang sama, ia tampak kesal, rewel, dan tidak senang karena tidak menyusu. Walaupun perhatian bayi kadang-kadang terganggu saat menyusu, menarik diri atau melakukan gerakan rooting di tengah-tengah menyusu bukan merupakan tanda-tanda mogok menyusui, melainkan hanya gangguan saja.
Penolakan untuk menyusu selama jangka waktu itulah yang mengindikasikan mogok menyusu atau nursing strike.
Terkadang, mogok menyusu disalahartikan sebagai tanda bahwa bayi siap disapih. Hal ini tidak mungkin terjadi karena bayi jarang menyapih sendiri sebelum usia 2 tahun. Ketika mereka melakukannya, mereka hampir selalu melakukannya dengan mengurangi durasi dan frekuensi sesi menyusu secara bertahap daripada menghentikannya secara tiba-tiba.
Editors' Pick
Beragam Penyebab Bayi Mogok Menyusu
Bayi dapat melakukan mogok menyusu karena berbagai alasan baik fisik maupun emosional. Beberapa penyebabnya mungkin:
- sakit telinga yang membuat menyusui tidak nyaman,
- sakit tenggorokan, atau luka atau bisul di mulut yang membuat menyusu menjadi tidak nyaman,
- suatu penyakit seperti penyakit tangan, kaki, dan mulut yang berdampak pada mulut mereka dan membuat proses menyusu menjadi tidak nyaman,
- tumbuh gigi dan mengalami sakit gusi,
- frustasi yang disebabkan oleh sedikitnya persediaan ASI sehingga aliran ASI terlalu lambat atau ASI berlebih sehingga alirannya terlalu cepat,
- frustasi yang disebabkan oleh perubahan rasa susu akibat perubahan hormonal atau pola makan,
- sebuah pengalaman di mana mereka dikejutkan saat menyusu. Misalnya oleh suara keras atau teriakan ibu,
- merasakan bahwa Mama stres, marah, atau tidak sehat dan tidak fokus pada aktivitas menyusui,
- perubahan produk perawatan pribadi yang membuat Mama memiliki aroma yang berbeda,
- gangguan di lingkungan sekitar.
Meskipun sebagian besar penyebab ini tidak dapat dihindari, penting bagi Mama untuk menyadari apa yang terjadi pada bayi.