Mama mungkin sering mendengar istilah generasi Milenial, generasi Z, dan generasi Alpha. Penggolongan ini dibagi berdasarkan tahun kelahiran setiap anak.
Saat kita memasuki pertengahan tahun 2020-an, kita pun melihat generasi Alpha tumbuh dewasa. Kemudian, sorotan akan beralih ke generasi baru, generasi Beta.
Apa itu generasi Beta? Penjelasan perbedaan generasi Beta dengan generasi lainnya sudah Popmama.com rangkum untuk Mama pada ulasan berikut ini. Semoga bisa menambah wawasan, Ma!
Apa Itu Generasi Beta?
freepik
Generasi Beta adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok yang lahir setelah generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039.
Anak-anak ini akan tumbuh dikelilingi oleh teknologi canggih seperti AI, AR/VR, robot, dan berbagai perangkat pintar.
Misalnya, seorang anak generasi Beta berusia 8 tahun setiap hari belajar dengan konten pendidikan yang dipersonalisasi yang disiapkan oleh asisten AI.
Alih-alih menghadiri kelas dengan seorang guru, iabergabung dengan kelas virtual bersama teman-teman dari seluruh dunia untuk mempelajari sejarah dan menjelajahi reruntuhan kuno melalui augmented reality. Setelah sekolah, si Anak belajar coding dengan teman robotnya dan bahkan mengunjungi rumah teman-temannya menggunakan drone otonom.
Editors' Pick
Apa yang Membuat Anak Generasi Beta Berbeda dengan Anak Generasi Lainnya?
Freepik/master1305
Generasi Beta akan menjadi "pendongeng digital" selain sekadar penduduk asli digital. Mereka akan tumbuh dengan AI, AR, dan VR, menjadi ahli dalam menggunakan teknologi dan membuat serta berbagi konten kreatif di berbagai platform digital.
Salah satu karakteristik utama generasi Beta adalah kemampuan mereka untuk berpikir secara terintegrasi secara teknologi. Mereka tidak hanya akan menggunakan teknologi tetapi juga menggabungkan berbagai teknologi untuk menciptakan solusi baru, seperti menggunakan AI untuk mengatasi masalah lingkungan atau merevolusi pendidikan sejarah melalui VR.
Apakah Generasi Beta Benar-Benar Berbeda dengan Generasi Lainnya?
Freepik/wayhomestudio
Generasi Beta akan unggul dalam empati digital, membentuk koneksi yang mendalam di lingkungan digital. Ini berarti mereka perlu berempati dan berkolaborasi di ruang digital. Mereka akan menciptakan bentuk-bentuk hubungan sosial baru melalui empati digital mereka. Selain itu, mereka akan menghargai pengalaman yang sangat personal.
Berkat AI dan big data, mereka akan menerima pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam pendidikan, hiburan, belanja, dan banyak lagi.
Namun generasi Beta akan tumbuh di tengah penurunan angka kelahiran yang terus-menerus di dunia dan perubahan struktur populasi. Ini berarti anak-anak ini akan tumbuh dalam struktur keluarga yang lebih kecil, menerima sumber daya yang lebih terfokus.
Dengan perhatian dan dukungan yang terkonsentrasi dari orangtua, kakek-nenek, dan keluarga dekat, anak generasi Beta akan memiliki akses ke lebih banyak sumber daya pendidikan dan dukungan emosional. Tumbuh dalam lingkungan seperti itu, seorang anak akan memiliki harapan yang tinggi untuk pencapaian dan pertumbuhan pribadi, bersama dengan rasa tanggung jawab dan kemandirian yang lebih besar.
Seperti Apa Kehidupan Sehari-hari Generasi Beta?
Freepik
Pola konsumsi mereka akan sangat berbeda. Generasi Beta akan menormalkan aktivitas di metaverse. Aktivitas ekonomi di dunia virtual, seperti membeli real estate virtual, memperdagangkan barang-barang digital, dan menghadiri pertunjukan virtual, akan menjadi hal yang umum.
Mereka akan membuat keputusan konsumsi dengan asisten AI. Misalnya, asisten AI mungkin merekomendasikan diet yang dipersonalisasi berdasarkan status kesehatan dan lingkungan individu dan secara otomatis memesan bahan-bahan yang diperlukan.
Permintaan untuk produk biohacking akan meningkat seiring dengan meningkatnya minat dalam peningkatan diri dan manajemen kesehatan, yang mengarah pada barang-barang populer seperti suplemen yang disesuaikan dengan gen, pakaian pintar, dan layanan manajemen kesehatan melalui analisis data biometrik.
Untuk transportasi, bukan tidak mungkin kita akan melihat mobil terbang dan kendaraan otonom menjadi hal yang rutin. Semua itu membawa perubahan signifikan pada infrastruktur transportasi dan industri terkait.
Generasi setelah Generasi Beta
Pexels/Antoni Shkraba
Generasi Gamma mengacu pada mereka yang lahir setelah pertengahan tahun 2040-an. Mereka akan mengalami lingkungan teknologi yang lebih maju. Generasi Gamma akan tumbuh dalam masyarakat yang dibangun di atas integrasi teknologi yang mendalam dan keberlanjutan.
Misalnya, anak-anak yang lahir pada tahun 2050-an akan terlibat dalam pembelajaran yang kreatif dan mandiri dengan bantuan robot dan AI. Mereka akan menjaga kesehatan mereka melalui terapi gen yang dipersonalisasi dan mengalami perjalanan luar angkasa sebagai bagian normal dari kehidupan.
Generasi Gamma akan hidup dalam masyarakat yang sangat terhubung, yang mengarah pada gaya hidup yang lebih efisien dan cerdas. Rumah pintar akan memprediksi dan merespons kebutuhan manusia secara otomatis. Selain itu, generasi Gamma akan menganggap hidup di luar angkasa sebagai hal yang wajar, tidak hanya bepergian tetapi juga tinggal di Bulan atau Mars.
Terakhir, mereka akan menyaksikan kemajuan teknologi ekstrem untuk mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan, dengan peran penting yang dimainkan oleh teknologi penangkapan karbon, energi hijau, dan teknik pemulihan ekologi.
Generasi Beta yang memimpin tahun 2030 dan generasi Gamma yang akan datang akan tumbuh dalam lingkungan digital dan berteknologi maju, yang sangat dipengaruhi oleh teknologi, lingkungan, dan nilai-nilai sosial. Setiap negara di dunia harus mempersiapkan diri di berbagai bidang, termasuk pendidikan, industri, dan kebijakan, untuk mengikuti perubahan ini.
Munculnya generasi Beta dan Gamma akan membawa peluang dan tantangan baru, sehingga sangat penting untuk bersiap menghadapinya.
Itu penjelasan soal perbedaan generasi Beta dengan generasi lainnya. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan, ya, Ma!