Mama Wajib Tahu, Nih! Ini Pro dan Kontra Penggunaan Bedak untuk Bayi
Bayi yang menggunakan bedak memiliki bau yang harum, namun amankah penggunaan bedak untuk bayi?
10 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan bedak bayi sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orangtua di Indonesia sejak dulu. Selain bersih, Mama tentu suka kalau bayi menjadi harum dan segar setelah mandi dan dipakaikan bedak bayi.
Dilansir laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoksi), pada dasarnya bedak dapat melindungi kulit bayi yang masih sensitif. Bedak juga dapat berguna pula bila ada gesekan pada kulit bayi dan menjaganya agar tak mudah lecet.
Namun, apakah penggunaan bedak ini aman bagi bayi? Bagaimana penggunaan bedak bayi yang aman?
Popmama.com merangkum informasi mengenai penggunaan bedak pada bayi.
Manfaat Bedak untuk Bayi
Bedak tidak hanya bisa membuat kulit bayi jadi harum, tapi juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit bayi agar tetap dalam kadar pH yang normal. Selain itu juga kulit bayi masih sensitif, sehingga ketika bayi sering bergerak, bedak akan membantu mengurangi iritasi akibat gesekan.
Beberapa kandungan pada bedak dapat memberikan efek sejuk dan menyerap keringat berlebih pada bayi. Sehingga membuat kulit bayi sejuk dan nyaman sepanjang hari.
Manfaat lainnya yang diperoleh dari penggunaan bedak pada bayi adalah:
- Membantu mengurangi keluhan gangguan kulit ringan.
- Mempererat ikatan antara Mama dan bayi karena terjadi sentuhan kulit ke kulit saat Mama memakaikan bedak pada bayi.
- Bayi menjadi wangi karena bedak bayi memiliki bau yang khas.
Editors' Pick
3 Bahaya di Balik Penggunaan Bedak Bayi
Banyak pro kontra mengenai penggunaan bedak bayi, namun penggunaannya tetap populer di Indonesia. Terutama karena banyak iklan di TV mengenai bedak bayi yang membuat orangtua merasa aman menggunakannya.
Namun beberapa risiko berikut harus dipertimbangkan oleh Mama:
- Masalah pernapasan
Bedak bayi terdiri dari partikel-partikel sangat halus yang mudah menyebar dan terbawa udara sehingga bisa terhirup oleh bayi.
Paru-paru dan sistem pernapasan bayi belum sekuat orang dewasa, partikel ini berisiko menimbulkan masalah pernapasan, terutama jika sudah terlalu banyak partikel yang mengendap dalam sistem pernapasannya.
- Menyebabkan kulit kering dan iritasi
Orangtua menggunakan bedak bayi untuk melindungi kulit dari iritasi, ruam popok, dan keringat berlebih, bedak justru bisa memicu masalah-masalah tersebut.
Kulit bayi masih sangat sensitif sehingga bahan-bahan kimia dalam bedak seperti talkum dan pewangi berisiko menyebabkan iritasi.
Bedak juga menyerap kelembapan alami kulit bayi sehingga kulit terasa kering dan gatal.
- Kanker
Salah satu bahan yang terkandung dalam bedak bayi adalah talkum. Bedak dari talkum mengandung bahan-bahan kimia seperti silikon dan asbestos yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Menurut American Cancer Society, bedak dari talkum bisa meningkatkan risiko kanker indung telur dan kanker paru pada orang dewasa. Saat ini memang belum diketahui kasus kanker pada bayi karena penggunaan bedak, namun penggunaan bedak bayi perlu diwaspadai.
Beberapa bayi lebih rentan terhadap bahaya bedak bayi. Terutama bayi lahir prematur, punya penyakit jantung bawaan, atau mewarisi masalah pernapasan seperti asma atau pernah terjangkit virus sinsisial pernapasan (RSV).
7 Cara Aman Pemakaian Bedak untuk Bayi
Jika Mama ingin menggunakan bedak pada bayi, sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Teliti kandungannya
Sebelum menggunakan bedak pada bayi, teliti dulu kandungan yang terdapat di dalam produk tersebut. Pastikan bayi tidak alergi terhadap kandungan-kandungan tersebut. Pastikan Mama memilih produk yang telah teruji secara klinis untuk bayi.
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam memilih bedak, utamakan memilih yang terbuat dari bahan mineral seperti talcum karena ringan, lembut dan netral.
2. Tuang di tangan terlebih dahulu
Jangan langsung menuangkan bedak di kulit bayi, terutama di dekat wajahnya. Partikel-partikel bedak akan jadi lebih mudah dihirup bayi.
Sebaiknya tuang dulu bedak di tangan Mama, jauhkan dari bayi. Setelah itu ratakan di telapak tangan, baru tepuk-tepuk dengan sangat pelan pada kulit bayi.
Jika bayi batuk-batuk atau sulit bernapas, segera hubungi layanan gawat darurat dan periksakan bayi ke pusat kesehatan terdekat.
3. Hindari wajah, kelamin, dan lipatan kulit
Hindari penggunaan bedak di daerah wajah agar serbuk bedak tidak mudah terhirup oleh bayi. Hindari pula membedaki area kelamin bayi serta lipatan kulit (ketiak, lipat paha) yang cenderung membuat bedak mengumpul ketika lembap dan menyebabkan iritasi atau infeksi.
4. Bersihkan sisa-sisa bedak pada kulit bayi
Jika bedak bayi mengendap dan tersisa di kulit, bayi berisiko mengalami iritasi atau alergi. Pastikan Mama selalu membersihkan sisa-sisa bedak yang menempel di kulit bayi setiap mengganti popok atau memandikan bayi.
Amati tanda-tanda iritasi atau alergi ya, Ma.
5. Rutin mengganti popok
Untuk menghindari area popok yang lembap, sebaiknya sering mengganti popok bayi. Setelah membersihkan area popok, biarkan dulu sampai kering dengan alami daripada membubuhkan terlalu banyak bedak bayi.
Setelah itu, kenakan popok yang baru dengan sedikit saja bedak bayi.
6. Hindari memberikan bedak saat bayi berkeringat
Bedak dan keringat yang tercampur dapat menyumbat saluran keringat. Penyumbatan ini menyebabkan terjadinya biang keringat.
7. Hindari juga pemberian bedak seusai bayi buang air kecil maupun besar pada daerah bokong
Daerah bokong berdekatan dengan area kemaluan. Mama cukup membersihkan dengan handuk bersih hangat dan memberikan krim khusus untuk mencegah terjadinya ruam popok.
Cara Memilih Bedak yang Aman
Saat memilih bedak bayi, perhatikan baik-baik kandungan yang ada di dalam bedak bayi tersebut. Pastikan bayi tidak memiliki alergi terhadap kandungan yang ada di dalam bedak. Mama bisa memilih merk bedak bayi yang sudah teruji secara klinis tidak menyebabkan iritasi di kulit bayi.
Bahaya bedak bayi untuk pernapasan bisa diminimalkan dengan beralih ke bedak yang dibuat dari tepung jagung (cornstarch). Bedak bayi dari tepung jagung memiliki partikel yang lebih besar sehingga kemungkinannya terhirup oleh bayi lebih kecil.
Seiring dengan perkembangan zaman, bedak bayi tak hanya berbentuk bubuk tetapi juga dalam bentuk cair. Penggunaan bedak cair mengurangi risiko napas tersumbat. Selain itu, efek samping dari bedak padat adalah membuat kulit tidak dapat bernapas dan menyumbat keringat yang akan keluar.
Tidak semua kondisi kulit bayi cocok dipakaikan bedak, karena kulit bayi masih sangat sensitif. Bila timbul reaksi iritasi atau alergi, sebaiknya hentikan pemakaian bedak dan segera konsultasikan dengan dokter anak.
Baca juga:
- Rekomendasi Bedak dan Gel Anti Gatal untuk Bayi
- Bisa Dimanfaatkan untuk Hal Lain, Ini Guna Bedak Bayi untuk Mama
- 8 Tips Memilih Bak Mandi untuk Bayi. Perhatikan Keamanan, Ma!
- Sudah Tahu 6 Manfaat Lidah Buaya untuk Rambut Bayi, Ma?
- Ma, Ini 5 Jenis Bau pada Bayi yang Harus Diwaspadai