Stop Baby Shaming! Ikuti 5 Tips Ini untuk Mengatasinya
Shaming atau perundungan makin marak terjadi di era internet
20 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki bayi adalah hal yang paling membahagiakan bagi keluarga. Namun di tengah-tengah kebahagiaan menjadi ibu baru, Mama mendapatkan komentar tidak enak mengenai kondisi bayi.
Fenomena ini dikenal juga dengan sebutan shaming. Ini merupakan perilaku perundungan (bully) dalam bentuk verbal.
Shaming semakin sering kita temukan, terutama di era internet seperti sekarang ini. Warganet dengan mudah mengetik komentar tanpa berpikir panjang mengenai efeknya bagi seseorang. Akibatnya, banyak orang yang terkena efeknya dan merasa sakit hati. Ini juga termasuk komentar pada bayi kecil mama.
Tidak hanya di media sosial, baby shaming juga sering kita alami di lingkungan atau keluarga. Keluarga atau kerabat mungkin tidak sengaja melontarkan komentar seperti: “Aduh, kok hidungnya pesek ya? Atau “ Kok bayinya kurus sekali?”
Sebagai ibu yang baru melahirkan, celetukan-celetukan ini tentu membuat kesal dan geram ya, Ma. Tetapi tidak perlu dimasukkan ke dalam hati. Alih-alih bahagia karena kehadiran si Kecil, Mama menjadi stres memikirkan perilaku baby shamingorang lain.
Popmama.com punya tips untuk mengatasi baby shaming, baik di media sosial atau di kehidupan nyata. Bisa Mama coba, nih!
1. Jangan merespon
Umumnya, manusia memiliki refleks untuk merespon dan melawan ketika ada sesuatu yang mengusik. Apalagi bagi Mama yang baru memiliki bayi.
Tidak melakukan apa-apa atau membalas komentar ketika orang mengatakan hal buruk tentang si Kecil adalah cara terbaik untuk menghadapi baby shaming.
Mungkin sulit untuk menahan diri untuk tidak membalas atau memberikan penjelasan, tapi cobalah untuk diam dan tersenyum. Atau bahkan Mama bisa berpura-pura tidak mendengar.
Cobalah untuk tidak terpengaruh sampai orang tersebut berhenti sendiri.
Editors' Pick
2. Mama sudah berusaha, jadi, jangan salahkan diri sendiri ya
Menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah. Terutama jika ini adalah kelahiran pertama bayi. Banyak pertanyaan dan kebingungan dalam merawat si Kecil untuk pertama kalinya. Selain itu, beberapa saat setelah melahirkan, Mama juga berisiko mengalami depresi pasca persalinan atau bahkan baby blues.
Baby shaming malah akan memperburuk suasana hati mama di saat Mama butuh komentar positif dan dukungan.
Tapi penting untuk diingat, jika ada yang melakukannya pada Mama dan si Kecil, jangan berkecil hati, ya. Atau bahkan memberi label “ibu buruk” pada diri sendiri, Ma. Mama sudah melakukan yang terbaik untuk merawat bayi dan itu tidak mudah.
Tidak ada yang salah dengan bayi dan cara mama merawat bayi. Yang salah adalah mereka yang melontarkan komentar negatif tanpa berpikir panjang.