3 Alasan Mengapa Bayi Selalu Tertidur saat Disusui
Tertidur saat menyusu dapat menghambat pertumbuhan bayi mama
7 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sedang menyusu, perlahan-lahan bayi mama memejamkan mata. Hal ini sebenarnya sangat wajar terjadi, terutama pada bayi yang baru berusia beberapa minggu atau hitungan bulan.
Lalu, mengapa bayi tertidur saat menyusu? Apakah ASI yang membuat si Kecil mengantuk? Apakah perlu dikhawatirkan? Simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai penyebab bayi tertidur saat menyusu.
1. Kenyang dan nyaman
Ini adalah alasan yang paling sederhana dan paling jelas. Bayi akan rewel dan tidak tenang saat perutnya kosong. Bayi baru lahir biasanya tertidur di payudara saat mereka kenyang setelah disusui. Ketika perut mereka penuh, hangat, dan nyaman, mereka langsung terlelap.
Komposisi ASI dan respon hormon bayi saat menyusu langsung pada ibu membuat dirinya nyaman dan akhirnya terlelap. Selain itu, bayi memang memiliki jadwal tidur yang jauh lebih banyak dari orang dewasa, yaitu sekitar 14-18 jam dalam sehari. Jadi jangan heran jika ia tertidur terus dan mudah terlelap.
Editors' Pick
2. Posisi menyusui tidak pas
Bayi yang posisi menyusunya tidak pas juga dapat tertidur di dada. Tanda lain yang menunjukkan posisi menyusu yang tidak pas adalah Mama merasakan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat menyusui.
Jika bayi mama tertidur terlalu cepat misalnya sekitar lima menit setelah menyusu, mereka mungkin tidak mendapatkan cukup ASI sehingga pertumbuhannya pun terhambat. Jika ASI yang cukup tidak dikeluarkan dari payudara mama, itu juga akan menghasilkan penurunan jumlah ASI yang diproduksi untuk bayi.
Bagaimana mengatasinya?
Jika bayi tertidur karena posisi menyusunya tidak pas, hentikan isapannya dengan memasukkan jari ke sudut mulut bayi dan putar jari sedikit. Jangan hanya menarik bayi karena dapat menyakiti Mama dan mengejutkan bayi.
Setelah itu, cobalah buat bayi bersendawa. Kemudian berikan ASI lagi dan pastikan bahwa puting dan areola masuk ke mulut bayi. Mama mungkin juga ingin mengganti posisi payudara untuk melihat apakah bayi mama lebih nyaman dengan cara itu.
Jika Mama terus-menerus menghadapi masalah posisi menyusui yang pas, seorang ahli laktasi dapat menunjukkan cara menggendong bayi dengan benar dan memberikan tips lain untuk menyusui.
3. Berat badan lahir rendah
Jika bayi mama memiliki berat lahir rendah, di bawah 2.500 gram saat lahir, Mama mungkin menghadapi beberapa tantangan saat menyusui. Salah satunya adalah bayi lebih sering tertidur selama disusui.
Usahakan bayi mama tetap hangat dan lebih sering menyusu. ASI dapat membantu bayi dengan berat badan rendah atau prematur tetap sehat dan terus bertumbuh. Jadi Mama jangan patah semangat ya.
Apa Yang Harus Mama Lakukan?
Jika bayi terlalu sering tertidur sewaktu menyusu, yang dikhawatirkan adalah waktu untuk menyusui jadi berkurang dan membuat asupan zat gizi juga cenderung kurang. Hal ini akan membuat bayi dehidrasi dan kekurangan asupan gizi yang akan menghambat pertumbuhannya.
Maka itu, apabila Mama merasa bayi belum selesai menyusu, pastikan ia tetap terjaga dan menyelesaikan sesi menyusunya. Langkah berikut ini dapat Mama lakukan untuk membuat bayi tetap terjaga saat menyusu:
- Saat dirasa bayi mulai mengantuk, hentikan isapannya dengan memasukkan jari ke ujung mulut bayi, agar ia mulai mengisap lagi dari awal.
- Kompres payudara untuk mendapatkkan ASI yang lancar sehingga mengurangi resiko bayi mama tertidur karena asupan saluran ASI terhambat.
- Mengganti posisi ke payudara satunya.
- Menyentuh dengan lembut kaki, tangan, atau telinganya sehingga bayi mama tetap terjaga saat menyusu.
Itulah beberapa hal yang terjadi bila bayi tidur saat sedang menyusu. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan ahli laktasi bila Mama mengalami kesulitan dalam menyusui.
Baca juga:
- Seberapa Sering Mama Harus Menyusui si Kecil?
- Benarkah Bayi Bisa Alergi ASI? Mama Wajib Tahu Penyebabnya!
- Mama Perlu Tahu, Ini 6 Tanda Bayi ASI Eksklusif Kekurangan Asupan Gizi