Wajib Tahu: 5 Tanda Bayi Mengalami Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu, Ma
7 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bila bayi Mama menunjukkan gejala-gejala seperti diare atau kembung, Mama mungkin berpikir kalau bayi tidak cocok atau alergi terhadap susu. Gejala-gejala yang muncul belum tentu merupakan reaksi alergi. Bayi Mama mungkin mengalami intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa terjadi ketika bayi mengalami kesulitan mencerna laktosa, yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu
Pada manusia, enzim yang dikenal sebagai laktase bertanggung jawab untuk memecah laktosa untuk pencernaan. Ini sangat penting pada bayi, yang membutuhkan laktase untuk mencerna ASI. Seiring dengan bertambahnya usia, laktase yang dihasilkan oleh tubuh semakin berkurang.
Intoleransi laktosa seringkali sulit dibedakan dengan alergi. Popmama.com mengulas 5 gejala bila bayi mengalami intoleransi laktosa.
1. Sakit perut dan kembung
Nyeri perut dan kembung adalah gejala umum dari intoleransi laktosa pada bayi, anak, dan orang dewasa.
Ketika tubuh tidak dapat memecah laktosa, laktosa melewati usus sampai mencapai usus besar. Laktosa tidak dapat diserap oleh sel-sel yang melapisi usus besar, tetapi dapat difermentasi dan dipecah oleh bakteri alami yang hidup di usus besar. Fermentasi ini menyebabkan pelepasan asam lemak rantai pendek serta gas hidrogen, metana, dan karbondioksida.
Peningkatan asam dan gas menyebabkan sakit perut. Rasa sakit biasanya terletak di sekitar pusar dan di bagian bawah perut. Sensasi kembung disebabkan oleh peningkatan air dan gas di usus besar yang menyebabkan dinding usus meregang (distensi).
Frekuensi kembung dan sakit perut tidak berhubungan dengan banyaknya laktosa yang dicerna tetapi pada kepekaan bayi terhadap dinding usus yang meregang.
Namun perlu dicatat bahwa sakit perut dan gembung juga merupakan gejala umum yang diakibatkan oleh penyebab lain misalnya makan terlalu banyak, infeksi, atau obat-obatan.
Editors' Pick
2. Diare
Intoleransi laktosa menyebabkan diare dengan meningkatkan volume air di usus besar. Hal ini menyebabkan meningkatnya volume dan kandungan cairan tinja. Ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak daripada pada orang dewasa.
Di usus besar, fermentasi mikroflora laktosa menjadi asam lemak dan gas rantai pendek. Sebagian besar asam-asam ini diserap kembali ke usus besar. Asam sisa dan laktosa meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan tubuh ke usus besar.
Diare ditandai dengan intensitas buang air besar yang sering dengan tekstur tinja yang encer ini sebenarnya respon alami tubuh dalam melawan kuman yang membahayakan saluran cerna.