Tanda Ubun-Ubun Bayi Tidak Normal, Salah Satunya Terlihat Cekung
Ubun-ubun bayi dapat menjadi indikasi kesehatan mereka secara keseluruhan
4 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika baru lahir, ubun-ubun bayi masih lunak. Biasanya, ubun-ubun ini jarang memerlukan banyak perhatian. Namun, ubun-ubun merupakan pengingat penting tentang betapa rapuhnya.
Meski tidak memerlukan banyak perhatian atau perawatan, ubun-ubun bisa memberikan tanda tentang kondisi bayi, Ma.
Perubahan pada ubun-ubun tidak selalu menjadi masalah besar, tetapi terkadang dapat menunjukkan area yang perlu dikhawatirkan. Ubun-ubun bayi merupakan indikator yang baik untuk status hidrasi dan status otak bayi. Ubun-ubun itu seperti sensor tekanan otomatis.
Lalu kapan Mama harus waspada dan mengambil tindakan? Pada ulasan berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi tentang tanda ubun-ubun bayi tidak normal. Semoga bisa membantu, ya, Ma.
Apa Itu Ubun-Ubun?
Saat bayi lahir, tengkorak mereka belum terbentuk sepenuhnya. Itu normal. Dan ada alasannya.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, kepala bayi tidak sepenuhnya menyatu. Tujuannya adalah agar memungkinkan kepala bayi bergerak lebih mudah melalui jalan lahir. Itu juga memungkinkan pertumbuhan kepala yang cepat selama tahun pertama kehidupannya.
Ubun-ubun adalah titik lunak berbentuk berlian di antara lempeng tengkorak bayi yang belum menyatu. Titik lunak ini ditutupi kulit dan dilindungi oleh lapisan membran yang kuat. Jadi, meskipun disebut "titik lunak", titik ini tetap cukup kuat. Selama Mama menggunakan perawatan bayi dan praktik penanganan bayi yang normal dan hati-hati, Mama tidak akan menyakiti ubun-ubun bayi yang masih lunak.
Tanda Ubun-Ubun Bayi Tidak Normal
Terkadang, ubun-ubun bayi dapat menjadi jendela untuk melihat potensi masalah pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Memeriksa ubun-ubun bayi merupakan bagian rutin dari kunjungan ke dokter, seperti saat pemeriksaan kesehatan anak. Dokter mungkin mengukur kepala mereka dan meraba ubun-ubun bayi dengan lembut sebagai bagian dari pemeriksaan standar.
Jika Mama atau dokter melihat adanya perubahan pada ubun-ubun bayi, ada baiknya Mama memerhatikannya.
Berikut beberapa hal yang perlu Mama waspadai:
Editors' Pick
1. Ubun-ubun menonjol
Jika ubun-ubun bayi menonjol atau tampak bengkak, hal itu mungkin perlu dikhawatirkan.
Misalnya, setelah terjatuh, bagian lunak yang bengkak terkadang merupakan tanda trauma kepala. Hal itu juga dapat disertai dengan muntah.
Jika ubun-ubun bayi menonjol dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa kepalanya baru saja terbentur, mungkin ada alasan lain untuk mencari perawatan medis.
Ubun-ubun yang menonjol dapat menjadi tanda infeksi virus atau bakteri.
Dalam kasus yang lebih jarang terjadi, tonjolan dapat disebabkan oleh penumpukan cairan di otak — suatu kondisi yang disebut hidrosefalus. Kondisi itu dapat menyebabkan pertumbuhan kepala yang cepat dan membuat bagian lunak tampak “penuh”.
Ubun-ubun yang menonjol juga dapat disebabkan oleh kondisi seperti pendarahan internal atau tumor atau massa yang menyebabkan tekanan di kepala.
Apa yang harus dilakukan terhadap ubun-ubun yang menonjol? Jika bagian lunak di kepala bayi bengkak, Mama disarankan untuk menghubungi dokter. Jika tonjolan tersebut merupakan akibat dari cedera pada kepala bayi, segera cari pertolongan medis. Cari juga pertolongan darurat jika ubun-ubun menonjol disertai gejala seperti kelelahan, muntah, atau perubahan temperamen bayi— seperti jika mereka sangat mengantuk atau rewel.
2. Ubun-ubun cekung
Bagian lunak kepala bayi seharusnya rata dengan bagian kepala lainnya. Jadi, jika ubun-ubun cekung maka hal itu mungkin perlu dikhawatirkan.
Ubun-ubun cekung sering kali merupakan tanda dehidrasi. Hal itu dapat terjadi jika bayi dan tidak mendapatkan cukup cairan.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa bayi mungkin mengalami dehidrasi meliputi:
- Popok yang lebih jarang basah dari biasanya.
- Mulut atau bibir kering.
- Menjadi sangat mengantuk atau rewel.
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis.
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ubun-ubun cekung? Dorong bayi untuk minum lebih banyak dengan menawarkan botol susu tambahan atau sesi menyusui. Temui dokter jika tampilan cekung berlanjut dan Mama tidak dapat membuat bayi minum lebih banyak cairan. Hubungi juga dokter jika bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit lainnya, seperti demam yang mengkhawatirkan.
3. Ubun-ubun menghilang
Pada kebanyakan bayi, titik lunak cukup jelas terlihat. Mama dapat merasakannya dengan tangan Mama menggunakan tekanan yang sangat lembut. Mama bahkan dapat merasakan denyutnya saat merasakan ubun-ubun mereka.
Tetapi apa yang Mama lakukan jika Mama tidak dapat merasakan ubun-ubun bayi? Apakah titik lunak tersebut dapat menutup terlalu cepat?
Beberapa bayi memiliki apa yang disebut sebagai ubun-ubun yang tenang atau menghilang. Artinya, titik lunak tersebut tidak terlalu terlihat.
Selama kepala bayi tumbuh normal, tidak banyak yang perlu dikhawatirkan jika titik lunak bayi tidak terlalu terlihat.
Namun, jika dokter khawatir bahwa bagian lunak bayi menutup terlalu cepat, mereka mungkin menyarankan tes pencitraan untuk memastikannya.
Kadang-kadang, tulang tengkorak menutup lebih awal dari biasanya di satu sisi. Itu menyebabkan kondisi yang disebut craniosynostosis. Tergantung pada tulang mana yang menyatu, bayi mungkin mengembangkan bentuk kepala yang asimetris atau 'tidak normal'. Misalnya, craniosynostosissagital, bentuk yang paling umum, menyebabkan kepala lebih panjang yang bentuknya agak seperti bola.
Apa yang harus Mama lakukan? Bicaralah dengan dokter jika Mama yakin bagian lunak bayi tertutup sebelum waktunya. Bayi dengan craniosynostosis mungkin perlu mengenakan helm medis khusus untuk membantu membentuk kembali tengkorak mereka. Beberapa bayi mungkin juga memerlukan pembedahan untuk membuka tulang yang menyatu dan membentuk kembali tengkoraknya.
4. Titik lunak tidak menutup
Titik lunak yang lebih besar dari rata-rata atau tetap terbuka lebih dari sekitar satu tahun terkadang bisa menjadi tanda kondisi medis.
Para peneliti mengatakan bahwa ubun-ubun besar dan ubun-ubun yang tidak menutup saat seharusnya dapat dikaitkan dengan kondisi seperti:
- down syndrome,
- akondroplasia, kondisi pertumbuhan,
- hipotiroidisme kongenital,
- rakhitis, kondisi yang menyebabkan tulang melengkung dan tulang yang lebih mudah patah,
- tekanan otak yang sangat tinggi.
Penting untuk dicatat bahwa kondisi ini disertai dengan gejala lain. Tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan jika bayi berkembang secara normal.
Apa yang harus Mama lakukan? Bicarakan dengan dokter tentang perkembangan ubun-ubun mereka dan kekhawatiran lain yang Mama miliki tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
5. Ubun-ubun yang besar atau lebar
Ubun-ubun yang lebih besar dari biasanya dikhawatirkan menjadi indikasi kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme, down syndrome atau rakhitis.
Rakhitis adalah gangguan pertumbuhan tulang yang terjadi ketika tulang gagal menyimpan kalsium. Pada umumnya, ondisi ini dipicu oleh kurangnya paparan sinar matahari. Bayi yang memiliki ubun-ubun besar mungkin terlalu sering berada di dalam ruangan.
Diskusikan dengan dokter bila Mama memiliki kekhawatiran.
Itu penjelasan tentang tanda ubun-ubun bayi tidak normal. Ubun-ubun bayi dapat menjadi indikasi kesehatan mereka secara keseluruhan. Namun, itu hanyalah salah satu cara untuk menilai apakah bayi tumbuh seperti yang diharapkan.
Bicaralah dengan dokter jika Mama memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Lakukan pemeriksaan kesehatan bayi secara teratur untuk memastikan si Kecil tumbuh sehat.
Baca juga:
- Kapan Ubun-Ubun Bayi Mulai Keras dan Berhenti Berdenyut?
- Penyebab Ubun-Ubun Bayi Cekung, Apakah Harus Khawatir?
- Bolehkah Ubun-Ubun Bayi Diberi Minyak Telon? Ini Kata Dokter!