Wajib Tahu, Pola Pernapasan yang Normal pada Bayi Baru Lahir
Bedakan mana cara bernapas yang normal dan tidak pada bayi yang baru lahir, Ma
5 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama memerhatikan bayi yang baru lahir bernapas agak tidak teratur, Mama mungkin bertanya-tanya apakah ia baik-baik saja.
Bayi baru lahir memiliki pola pernapasan yang berbeda, jadi apa yang mungkin tampak tidak biasa atau mengkhawatirkan sebenarnya merupakan hal yang normal baginya.
Bagaimana pola pernapasan normal pada bayi baru lahir? Yuk, ketahui bagaimana bayi bernapas agar Mama dapat mengetahui jika terjadi masalah tertentu. Simak ulasan Popmama.com berikut ini, ya!
Suara Napas Bayi Terdengar Berisik
Jangan kaget jika bayi mama yang baru lahir bernapas dengan berisik. Bayi hanya dapat bernapas melalui hidung dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Ini dapat menyebabkannya mengeluarkan segala macam suara, mulai dari mendengus hingga berdehem, saat mereka menarik dan menghembuskan napas.
Ini seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran. Namun, Mama harus memerhatikan tanda-tanda gangguan pernapasan, seperti:
- Membiru di seluruh atau di area yang banyak aliran darah (bibir, lidah). Catatan: Membiru pada tangan dan kaki bisa jadi cukup umum karena sistem peredaran darah bayi yang belum sempurna. Ini tidak perlu dikhawatirkan, asalkan hanya di wilayah tersebut.
- Memiliki laju pernapasan yang meningkat secara signifikan (lebih dari 60 napas per menit).
- Kesulitan untuk bernapas, yang dapat terlihat dari lubang hidung yang terus mengembang dan dada yang tertarik secara tidak biasa.
- Tidak menyusu sebanyak biasanya dan lesu.
Editors' Pick
Bayi Sering Bersin
Tidak lama setelah bayi lahir dan pulang ke rumah, ia akan sering bersin. Mama mungkin mengira kalau bayi alergi terhadap debu atau binatang peliharaan. Namun, setelah masalahnya diatasi, tidak terjadi perubahan pada bersin bayi.
Bernapas melalui hidung berarti semua partikel udara yang masuk ke tubuh mendarat di hidung. Karena rongga hidung bayi sangat kecil, mereka cenderung sering bersin untuk membersihkan partikel yang masuk ke dalam hidungnya. Ini hanyalah pertanda bahwa tubuhnya bekerja sebagaimana mestinya.
Ketika sering bersin disertai dengan masalah lain seperti muntah, diare, dan kolik, kemungkinan bayi alergi terhadap susu formula yang Mama berikan. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal tersebut.
Pernapasan Berkala
Ketika bayi tertidur, Mama akan memerhatikan kalau bayi melakukan pernapasan berkala. Kadang-kadang laju pernapasannya cepat, diikuti oleh periode napas pendek, dan bahkan mungkin ada jeda singkat di mana ia tampak tidak bernapas sama sekali selama beberapa detik.
Ini biasanya normal dan merupakan bagian dari perkembangan bayi baru lahir yang khas. Seiring dengan bertambahnya usia, ia akan bernapas dengan normal.
Jika bayi menunjukkan salah satu dari tanda-tanda berikut, mungkin ada masalah yang terjadi dan itu bukan pernapasan berkala:
- Jeda pernapasan berlangsung lebih dari 10 detik
- Mendengus sambil bernapas
- Batuk yang terus-menerus
- Napas lebih dalam yang menyebabkan tulang rusuk menonjol.
Pilek Pertama atau Hidung Berair
Bayi yang baru lahir jarang mengalami pilek, Ma. Jika hidungnya berair, ini biasanya disebabkan oleh ukuran hidungnya yang kecil. Ini menyebabkan hidung rawan tersumbat oleh bulu halus, debu, dan kotoran lainnya. Kadang yang terbaik adalah membiarkan saja, Ma.
Jika Mama merasa si Kecil sangat membutuhkan bantuan untuk bernapas, Mama dapat mempertimbangkan untuk menjaga kamar bayi bebas dari debu dan bulu hewan peliharaan, menggunakan obat tetes garam, dan jika benar-benar perlu, mencoba penyedot hidung. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai penggunaan penyedot hidung ini.
Jika bayi menunjukkan gejala tambahan ini bersamaan dengan hidung tersumbat, ia mungkin mengalami flu pertama. Biasanya flu pertamanya disertai dengan gejala berikut:
- Demam,
- batuk,
- kesulitan tidur,
- nafsu makan menurun,
- rewel.
Cegukan
Cegukan adalah kebiasaan umum bayi baru lahir lainnya yang bisa terjadi terus-menerus. Mama bahkan mungkin pernah mengalami janin mengalami cegukan di dalam rahim. Menelan udara saat menyusu dan perubahan suhu perut yang tiba-tiba adalah alasan umum bayi cegukan. Mereka akan melewati masa ini dengan sendirinya.
Cegukan juga bisa menjadi tanda gastroesophageal reflux (GERD), di mana isi perut bayi secara teratur naik ke kerongkongan. GERD sangat umum terjadi pada bayi prematur dan biasanya terjadi saat perut meregang dan dapat menahan lebih banyak makanan. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda GERD terus-menerus, seperti kenaikan berat badan yang buruk, rewel, dan batuk terus-menerus, jangan ragu untuk membawa bayi ke dokter, Ma.
Itulah pola pernapasan pada bayi baru lahir. Sistem pernapasan bayi yang baru lahir belum sempurna namun Mama juga harus membedakan mana pernapasan yang normal dan tidak. Tujuannya agar jika terjadi sesuatu, Mama dapat segera melakukan tindakan yang dibutuhkan.
Baca juga:
- Perbedaan Gejala Virus Corona, Pilek, Flu, dan Alergi pada Bayi
- Wajib Tahu: 9 Cara Mencegah Bayi Baru Lahir Tertular Pilek
- 5 Hal yang Membuat Bayi Kesulitan Bernapas Normal. Waspada ya, Ma!