Sistem kekebalan bayi yang baru lahir tidak sekuat orang dewasa, tubuh mereka belum mampu melawan.
Mama tidak perlu khawatir. Tubuh Mama diciptakan sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan untuk meneruskan antibodi dan kekebalan kepada bayi.
Mama dapat meningkatkan kekebalan bayi melalui ASI dan imunisasi. Ini sangat penting terutama pada beberapa bulan pertama ketika kesehatan bayi paling rentan.
1. Apa itu sistem kekebalan tubuh?
Youtube/Ted-Ed
Sistem kekebalan tubuh manusia adalah jaringan protein dan sel yang kompleks yang mampu mempertahankan tubuh kita dari infeksi.
Ketika benda asing seperti virus atau bakteri menyerang tubuh kita, sel-sel darah putih di tubuh kita mengenalinya sebagai ‘bukan bagian dari tubuh’. Tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap infeksi. Antibodi pada dasarnya adalah protein penangkal infeksi yang mencegah kita dari sakit.
Editors' Pick
2. Kapan sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir mulai berkembang?
Javi_indy / Freepik
Mama memberikan antibodi yang sangat dibutuhkan untuk bayi melalui plasenta selama kuartal terakhir kehamilan. Kekebalan ini memberikan perlindungan yang cukup bagi bayi untuk selamat dari proses persalinan. Tingkat kekebalan ibu sendiri akan menentukan jumlah dan jenis antibodi yang akan diteruskan ke bayi.
Saat lahir, bayi mendapat manfaat dari bakteri yang ada di vagina mama selama proses persalinan. Karena ini, usus bayi dipenuhi dengan sejumlah besar bakteri dan ini meningkatkan kekebalan bayi lebih lanjut. Menyusui dan pengembangan sistem kekebalan tubuh saling berkaitan dan memainkan peran penting selama bulan-bulan awal kehidupan bayi.
Bayi yang disusui segera setelah lahir menerima infus imunitas baru. Kolostrum, yang merupakan persediaan susu pertama yang diproduksi oleh Mama setelah melahirkan, mengandung antibodi kuat yang dapat melawan infeksi.
3. Berapa lama bayi membawa antibodi Mama?
Pixabay.com/Public Domain Pictures
Meskipun sebagian besar Mama sadar akan kekebalan menyusui, tetapi berapa lama ASI dapat melindungi bayi dari penyakit?
Kekebalan pada bayi baru lahir bersifat sementara dan berkurang seiring dengan bertambahnya umur bayi. Karena itu Mama perlu mmeberikan vaksinasi untuk bayi.
4. Cara meningkatkan kekebalan tubuh bayi
Freepik/Dragana Gordic
Tips berikut dapat membantu meningkatkan kekebalan pada bayi:
Menyusui
ASI diperkaya dengan semua bahan yang tepat dalam jumlah yang tepat seperti lemak, protein, gula, probiotik, dan antibodi yang penting untuk mendukung sistem kekebalan bayi . Semua antibodi yang dikembangkan oleh Mama untuk melawan kuman diturunkan ke bayi melalui ASI. Menurut laman IDAI, ASI sering disebut sebagai darah putih karena mengandung sel-sel yang penting dalam pemusnahan kuman dan merupakan perlindungan pertama pada saluran cerna bayi.Terkadang Mama tidak dapat menyusui karena beberapa alasan, maka bayi mendapatkan antibodi dari susu formula atau makanan bayi.
Suplemen
Bakteri usus, yang sangat penting untuk kekebalan, dapat kehilangan kemampuannya jika Mama mengonsumsi antibiotik. Probiotik adalah pilihan yang disarankan untuk meningkatkan imunitas setelah pemberian antibiotik. Probiotik aman selama kehamilan akhir dan setelah melahirkan. Diskusikan dengan dokter sebelum memulai segala jenis suplemen untuk bayi. Secara umum, ASI dan makanan bayi sudah cukup untuk menyediakan semua vitamin dan mineral yang diperlukan.
Vaksinasi
Salah satu cara paling efektif dan aman untuk melindungi bayi dari penyakit serius adalah dengan memberikan vaksinasi. Vaksinasi memicu respons imun dengan cara yang mirip dengan bakteri atau virus. Sederhananya, sistem kekebalan bayi Anda akan mengidentifikasi kuman ketika bersentuhan dengan bayi di masa depan. Ini kemudian akan memberikan respons yang akan mencegah komplikasi serius dari pengembangan dan melawan penyakit.
Nutrisi yang tepat
Diet sehat adalah kunci kekebalan kuat pada bayi. Dengan memasukkan buah-buahan dan sayuran, bayi dapat menerima semua nutrisi yang diperlukan dan memiliki sistem kekebalan yang kuat. Vitamin C dan antioksidan diperlukan untuk melawan penyakit dan ini dapat diberikan melalui sumber peningkat kekebalan seperti stroberi, jeruk bali, dan jambu biji. Brokoli, bayam, tomat, dan kentang dapat ditambahkan ke makanan bayi melalui jus dan pure.
Olahraga atau kegiatan fisik
Sistem kekebalan bayi dapat ditingkatkan melalui latihan fisik atau bermain. Bayi dapat melakukan kegiatan seperti berenang atau memberi ruang untuk menggerakkan semua anggota tubuhnya. Bayi yang aktif secara fisik lebih siap untuk melawan bakteri dan kuman dan tidak mudah terserang penyakit.
Tidur yang cukup
Berdasarkan penelitian, bayi yang kurang tidur menjadi pemarah dan juga cenderung menjadi mangsa penyakit. Bayi harus mendapatkan tidur yang cukup di siang hari dan tidur nyenyak di malam hari. Kurang tidur sering menjadi penyebab bayi menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Lingkungan yang bersih
Dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan higienis, Mama akan dapat melindungi sistem kekebalan bayi dari serangan penyakit. Pastikan lingkungan rumah tetap bersih. Sering-seringlah mencuci tangan dan kaki bayi dan juga memastikan bahwa mereka yang memegang bayi melakukan hal yang sama.
Zona bebas asap rokok
Racun asap juga diketahui menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh bayi. Kesulitan bernapas, asma, bronkitis, dan infeksi telinga adalah risiko yang bisa dihadapi jika terpapar asap rokok secara teratur.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat tidak hanya diperlukan oleh bayi saja tetapi juga orang dewasa seperti Mama dan Papa. Yuk, mulai hidup sehat dari sekarang!